Seminggu sudah Lisa dirawat di rumah sakit, kedua orangtuanya dengan setia menemaninya. Beberapa hari ini juga Alisa di jenguk kedua sahabatnya, Marissa joyina dan Roseanna Mahira kedua remaja itu yang selalu menjenguknya. Menurut informasi yang dia dapat dari ingatan Alisa asli, mereka adalah temannya yang paling setia selalu mengikuti Alisa kemanapun.
Saat ini Alisa sedang termenung dia bingung entah kenapa merasa cemas dengan raganya. Apakah dia langsung di makamkan atau dibawa ke rumah sakit dulu.
Lamunannya langsung buyar ketika pintu ruangannya terbuka. Alisa melihat disana ada mami sama papi nya.
" Hai sayang, ngelamun aja" Yuna mendekati ranjang Alisa diikuti Dean Mahendra papi Alisa.
" Mi, pi, Al bosen kapan Al pulang dari sini?" Alisa
" Sebentar lagi sayang kita nunggu keputusan dokter" Dean mengelus sayang rambut putrinya
" Tapi Al bosen banget Pi, sekarang aja gimana?" Alisa
" Gak bisa dong sayang, luka kamu aja belum sepenuhnya pulih, sabar ya " papi
" Ok kali ini Al sabar, kalau sampe masih lama Al kabur aja" Alisa
" Iya iya nanti papi bilang dulu sama dokternya, kalau dibolehin kita langsung pulang " papi
" Yeyy thank you Pi, sayang papi banyak-banyak " Alisa memeluk papi nya
" Sama mami nggak nih?" Mami Yuna pura-pura memasang wajah sedihnya
" Sayang mami juga " mereka bertiga berpelukan layaknya keluarga kecil yang bahagia
Andai kamu hadir di tengah-tengah kita sayang
Alisa sedang bermain game online di handphonenya, ditemani mami nya yang sedang asik membaca majalahnya. Sebenarnya Yuna cukup heran, sejak kapan Alisa suka game. Mungkin akibat gabut, pikirnya.
" Mami joyi sama Anna bakal kesini lagi gak?" Alisa mulai bosan dan menanyakan temannya, ya mulai sekarang mereka temannya Lalisa.
" Katanya sih iya, kenapa kamu gak chat aja suruh kesini?" Mami
" Takut ganggu ah, gengsi juga " Alisa
Mami Yuna terkekeh, sejak kapan anaknya ini gengsian setahunya Alisa sangat tidak tahu malu. Sungguh mami yang jujur.
" Sejak kapan kamu punya gengsi apalagi sama dua dayang kamu itu" bukan tanpa alasan mami Yuna bilang gitu, karena memang dari dulu joyi dan Anna selalu mengikuti Alisa kemanapun.
" Ya takut aja ganggu mereka, apalagi sekarang masih jam sekolah" Alisa
" Serah kamu aja Al mami pusing" mami
Alisa memanyunkan bibirnya, kenapa mami nya sangat menyebalkan.
Sedangkan di sekolahan yang cukup terkenal di Indonesia, lebih tepatnya di SMA Garuda di area kantin terdapat murid-murid yang sedang menikmati makan siang mereka.
Ada sebuah meja yang di duduki enam siswi disana. Mereka dikenal sebagai mostwanted sekolah yang banyak prestasi entah di bidang akademik maupun non akademik. Maka tak heran jika mereka begitu di kagumi di sekolah.
Kumpulan mereka memiliki seseorang yang dianggap ketua, ya walaupun memang dia juga seorang ketua basket.
Jennie Ruby Smith gadis bermata kucing yang terkenal garang apalagi kalau sudah marah, paling tidak suka di ganggu apalagi urusan pribadinya.
Jisoo Nasya kakak sepupu Jennie yang memiliki sifat berbanding terbalik dengannya, jisoo bahkan pecicilan dan absurd.
Adira Wendy gadis asal Bandung yang sudah lama tinggal di Jakarta, teman Jennie yang sangat suka menggibah atau bermulut ember.
Naya ataya gadis cantik yang sudah berteman sejak kecil dengan Jennie dan jisoo. Dia lebih dewasa diantara yang lainnya.
Seulgi Ananda anak tunggal kaya raya keturunan China, awalnya Seulgi tinggal di Surabaya namun karena orangtuanya ada pekerjaan di Jakarta, jadi mereka memutuskan untuk pindah dan menetap di Jakarta. Seulgi juga 11, 12 dengan jisoo, sangat usil.
Tzuyu Naira gadis yang berpura-pura berpacaran dengan Jennie agar Jennie terbebas dari gangguan Alisa. Mungkin didepan orang tzuyu sangatlah baik namun kenyataannya siapa yang tahu.
Mereka menikmati makanan dengan tenang, selama seminggu mereka merasa sangat bahagia karena tidak ada gangguan dari seorang Alisa.
" Ah senangnya dalam hati si Alisa gak ada" nyanyi jisoo
" Oh seperti dunia milik berlima" lanjut Wendy
Ya mereka sangat senang karena Alisa sudah seminggu tidak masuk sekolah.
" Btw kemana ya tuh anak?" Wendy
" Ngapain nanyain dia, kangen Lo" jisoo
" Biasa aja dong, orang cuma heran aja lagian kan kalau ada si Ruby pasti langsung nempel tuh bocah" Wendy
Sedangkan Jennie hanya diam saja, di satu sisi dia senang Alisa tak ada namu di sisi lain dia juga sedikit heran dengan gadis itu. Ingat hanya sedikit.
" Udah deh kak gak usah ngomongin dia kasian Ruby takut keganggu" tzuyu berbicara dengan nada lembutnya
"Lah suka-suka kita dong" jisoo
Mereka kembali berbincang, kecuali Jennie yang hanya diam saja tanpa memperdulikan sekitarnya.
Lain halnya dimeja joyi dan Anna, mereka juga sedang makan siang bareng, memang biasanya juga seperti itu sih. Apalagi kalau ada Alisa mereka pasti akan makan bertiga, walaupun berakhir dengan Alisa yang selalu mengganggu Jennie.
" Kangen juga sama tuh bocah, moga aja abis kecelakaan dapet hidayah" joyi, mereka sedang membahas Alisa
" Hem setuju, lagian apa sih bagusnya si Jennie itu, muka kayak kucing Oren aja pada banyak yang suka" Anna
" Mana gue tahu pake pelet kali" joyi
" Bisa jadi tuh, padahal kan si Al juga cakep, bangke emang si Jennie masa temen badas gue disamain sama si lonte" Anna sangat geram dengan Jennie yang selalu bersikap kasar pada Alisa berbeda jika sedang bersama tzuyu, sangat lembut.
" Dah lah, gimana kalau pas balik kita mampir dulu ke RS?" Anna
" Boleh, sekalian bawain makanan kesukaannya si bocil" joyi
" Dia juga tinggi ege" Anna
" Emang tapi kan masih tinggian kita" joyi
" Semerdeka Lo aja lah" Anna
Tak lama bel masuk pun kembali berbunyi, para siswa/i kembali memasuki kelas untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar.
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lalisa or Alisa
RandomLalisa adiya adithama gadis cantik yang sedang berjalan-jalan menikmati suasana sorenya harus terganggu ketika melihat seekor kucing yang sedang menyeberang jalan, belum sempat Lisa menyelamatkan kucing itu, keduanya lebih dulu tertabrak mobil yang...