Alisa sampai dengan selamat walaupun agak kebut-kebutan tapi gak papa dulu pas di Bandung udah sering juga ikut balapan.
" Mami yang cantik anakmu pulang" Alisa menghampiri mami Yuna yang sedang tersenyum menatapnya.
" Selamat datang kembali sayang, gimana hari ini?" Mami
" Seru kayak biasanya, tapi mam aku digangguin Mulu sama Jennie dan kak Suga" curhatnya, Alisa memang sangat terbuka, dulu juga dia sering curhat dengan bundanya.
" Digangguin gimana Al?" Mami
" Ya gitu, mereka suka ngasih-ngasih bunga, makanan, coklat dan ngikutin aku kemana pun" Alisa
" Hahaha artinya mereka suka sama kamu" mami
" Iya tahu, cuma Al juga gak tahu sama perasaan Al mam, takut aja malah nyakitin mereka berdua" Alisa
" Kamu uji aja mereka, siapa yang paling sabar dan gak gampang menyerah buat dapetin kamu" mami
" Ok lah nanti Al pikirin lagi" Alisa
" Ya udah sekarang mending kamu mandi, baru turun lagi bantu mami masak" mami
" Siap mami"
Alisa meninggalkan mami Yuna menuju kamarnya.
" Ada-ada saja, dasar anak-anak" mami Yuna kembali melanjutkan kegiatannya.
Jennie memarkirkan mobilnya didepan mansion Smith, akhir-akhir ini dia memang sering pulang kesana. Para maid membungkuk hormat, Jennie sangat disegani oleh para pekerja di mansion itu.
" Dimana daddy?" Jennie bertanya pada salah satu maid yang kebetulan ada didekatnya.
" Tuan ada diruang kerjanya, nona" maid itu menjawab sembari sedikit membungkuk.
Jennie hanya mengangguk dan berjalan menuju ruang kerja ayahnya, entah apa yang dia inginkan sepertinya ada hal menarik.
Jennie masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dilihatnya sang daddy cukup kaget karena perbuatannya.
" Ruby? Tumben sekali pulang" ucap tuan Smith atau Andreas Smith daddy Jennie, pria tiga anak itu nampak masih muda walaupun sudah berumur.
" Ini juga rumahku dad" Jennie duduk dihadapan Daddy nya
" Enak saja ini rumah daddy, jawab yang bener ada apa kesini?" Karena daddy Jennie tahu kalau tidak ada hal penting Jennie tidak akan menemuinya.
" Aku hanya sedang bosan, apa daddy memiliki tikus yang perlu ku basmi?" Jennie
" Ada beberapa dan sudah daddy siapkan ditempat biasa" tuan Andreas tersenyum miring menatap anaknya, dia sangat tahu bagaimana Jennie.
" Wah baiknya, baiklah aku akan bersenang-senang dulu" Jennie berlalu dari hadapan daddy nya menuju ruang bawah tanah di mansion itu.
Belum sempat sampai disana, Jennie malah bertemu dengan mommy nya.
" Loh sayang kamu kapan sampai?" Mommy Jennie, Diana Smith
" Baru aja mom, udah ya Jennie mau main dulu" Jennie berlalu meninggalkan mommy nya yang masih menatapnya.
" Hah harus banyak sabarnya nasib punya anak kayak Ruby"
Di ruang bawah tanah yang minim akan pencahayaan, Jennie berjalan dengan aura membunuhnya. Seluruh keluarganya tahu kalau Jennie adalah seorang psikopat, sama seperti kakeknya ayah dari daddy-nya.
" Apa dia sudah sadar?" Jennie bertanya pada Leo, bodyguard kepercayaannya.
" Masih nona, bahkan sudah saya beri makan" Leo menjawab dengan wajah datarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lalisa or Alisa
RandomLalisa adiya adithama gadis cantik yang sedang berjalan-jalan menikmati suasana sorenya harus terganggu ketika melihat seekor kucing yang sedang menyeberang jalan, belum sempat Lisa menyelamatkan kucing itu, keduanya lebih dulu tertabrak mobil yang...