11

2.4K 327 18
                                    

Seorang pria paruh baya menatap tak percaya isi dokumen yang dibawa oleh bawahannya, sungguh diluar dugaannya.

" Apa-apaan ini Jack, apa informasinya benar begini?" Ucapnya seraya menahan emosinya

" Benar tuan, saya juga sudah menemui orangtua angkat nona" Jackson menunduk takut apalagi tuanya sedang dalam keadaan marah

" Lalu saya harus bagaimana Jack? Informasi ini begitu mengejutkan" tanpa di duga, pria paruh baya itu meluruh menangis tersedu bahkan Jackson sampai kaget.

" Tu tuan ma maafkan saya, terlambat menemukannya" Jackson benar-benar merasa bersalah

" Tak apa Jack pergilah terimakasih untuk usaha mu selama ini"

Jackson meninggalkan tuannya yang masih menangis, tentu saja Jack pun akan seperti itu mengingat tuannya baru saja kehilangan salah satu putrinya.

" Aku tidak menyangka setegas apapun laki-laki kalau sudah menjadi ayah pasti akan memiliki sisi lembutnya"

Sedangkan didalam ruangannya pria paruh baya itu masih saja menangis.

" Maafkan papi nak, papi terlambat menemukan kamu, maafkan papi sayang" ucapnya sendu

Pria itu kembali membuka berkasnya, menatap sebuah nama yang tertera disana.

" Lalisa Adiya Adithama"








Seperti biasa setelah latihan basket bersama team nya Jennie tidak akan langsung pulang, melainkan mencari mangsa terlebih dahulu.

Jennie berjalan menuju parkiran dan ternyata disana masih ada seseorang yang sekarang menjadi pujaan hatinya.

" Belum pulang?" Jennie langsung bertanya membuatnya sedikit terlonjak kaget, tanpa sadar Jennie terkekeh.

" Menurut Lo?" Jennie menggelengkan kepalanya melihat respon Alisa, sungguh gadis itu sangat berbeda.

" Jawabnya jangan kasar-kasar dong, kan gue nanyanya baik-baik" Jennie

" Bodo ah males gue liat muka Lo, bye" Alisa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan bukan Jennie namanya kalau hanya diam. Jennie memasuki mobilnya lalu mengejar motor Alisa.

" Mau kemana sih? Pake ngebut-ngebut gitu, kan gak lucu kalau mati, belum juga jadian" Jennie terus mengikuti motor Alisa, hingga motor itu berhenti disebuah tempat bakso pinggir jalan.

" Ngapain tuh anak makan disitu, kalau gak bersih gimana?"

Jennie memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tepat didekat motor Alisa. Jennie turun lalu ikut duduk disebelah Alisa.

" Lah ngapain Lo disini? Ngikutin gue Lo?" Alisa

" Kalau iya emang kenapa? gak boleh?" Jennie

" Gak bolehlah, ngikutin orang itu ilegal apalagi gue" Alisa

" Hum terserah gue dong, kan Lo calon pacar gue" Jennie

" Pede banget Lo" Alisa

Jennie berinisiatif memesan dua mangkuk bakso dan dua es teh manis, untuknya dan Alisa.

" Selamat makan" Jennie

Alisa hanya mendengus saja, niat hati ingin menikmati waktu sendiri, malah diganggu kucing garong. Menyebalkan

Setelah baksonya habis, Alisa langsung pergi meninggalkan Jennie yang sedang membayar, lagian siapa suruh ngikutin.

" Bye, makasih kucing garong"

Tanpa sadar Jennie tersenyum, entah kenapa bukannya marah Jennie malah senang. Jennie pun memutuskan untuk pulang ke mansion Smith, sudah lama juga dia tidak pulang kesana.







Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang