06

3K 360 18
                                    

Kelimanya sedang duduk diruang santai mansion besar itu. Mansion milik Jennie yang sengaja ia beli untuk menghabisi semua mangsanya.

" Eh tadi Lo bilang udah suka sama si Alisa" ucap jisoo bertanya pada Jennie

" Ya gitulah" Jennie

" Wah terus kenapa tadi siang marah-marah cuma gara-gara tuh jalang" Seulgi

" Gue cuma penasaran aja sama perubahan dia" Jennie

" Hem bener juga Lo, Alisa beda banget mulai dari penampilan bahkan sikapnya juga beda" Naya

" Dan asal kalian tahu ternyata seminggu kemarin si Alisa dirawat di RS akibat kecelakaan" heboh Wendy

" Kecelakaan? Kenapa Lo gak bilang" Jennie

" Gue juga baru tahu, lagian ngapain gue bilang sama Lo?" Wendy

" Lo tahu gak pelakunya?" Jisoo

" Siapa lagi kalau bukan si jalang sewaan si Ruby" Wendy sengaja mengatakan itu karena sebenarnya dia sangat membenci tzuyu.

" Baguslah Lo udah bunuh dia" Seulgi menepuk pundak Jennie

" Jadi apa yang bakal Lo lakuin sekarang?" Naya

" Gue bakal dapetin dia karena sedari awal dia hanya milik gue" Jennie

" Hahaha lawak Lo Jen, tapi gue bakal dukung Lo kok, cuma gue saranin Lo jangan paksa dia, karena biar bagaimanapun dia udah beda banget dari Alisa yang dulu" jisoo

Jennie menatap tajam jisoo karena memanggilnya jen, panggilan itu hanya untuk Alisa saja.

" Lain kali jangan memanggil gue kayak gitu, dan ya gue bakal dapetin dia dengan cara gue sendiri " Jennie beranjak menuju kamarnya, meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk bermain game.

" Si Ruby emang nyeremin, tapi gue yakin si Alisa juga  gak kalah serem" Seulgi

" Biarin ajalah siapa tahu si Alisa bisa rubah tuh iblis" sarkas jisoo yang memang sangat takut dengan Jennie ketika marah.

" Bener juga Lo, gue duluan ya guys udah ngantuk " Naya

" Yaudah sana" Wendy

Wendy dan jisoo masih sibuk bertanding game, sedangkan Seulgi sudah tidur di sofa.











Keesokan harinya dikediaman Mahendra, Alisa sudah siap dengan seragamnya. Dia berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama mami dan papi nya.

" Pagi mami, papi" Alisa mengecup lembut kedua pipi mami, papi nya.

" Pagi juga sayang/baby" ucap mami Yuna dan papi Dean

" Mam hari ini aku pulang telat ya?" Alisa mulai memakan sarapannya

" Emang kamu mau kemana?" Mami

" Aku mau main dulu sama Anna dan joyi, boleh kan?" Alisa

" Iya boleh kok asal jangan pulang malam" papi

" Makasih papi, mami" Alisa

Setelah selesai sarapan, mami mengantar Alisa dan papi ke depan pintu mansion.

" Mami, papi Lisa duluan ya" Alisa

" Iya sayang hati-hati " ucap mami, papi Dean sudah berjalan menuju mobilnya.

Mami Yuna melambaikan tangannya kearah anak dan suaminya, sampai dimana keduanya sudah menghilang dari pandangan, mami Yuna kembali masuk.





Seperti biasa di parkiran sekolah sebagian siswa/i masih banyak yang ada disana.

Kericuhan kembali terdengar ketika lima mobil sport mewah terparkir di parkiran khusus pemilik sekolah.

Jennie cs turun dengan anggunnya, tak lupa wajah datar mereka yang senantiasa menghiasi raut muka rupawan nya.

" Senangnya dalam hati jadi incaran cogan sama cecan" Wendy

" Alah palingan juga mereka gabut" Seulgi

" Sembarangan, tentu saja karena gue cakep" pede Wendy yang memang benar juga

Tak berselang lama datanglah dua mobil sport yang tak kalah mewah dari milik Jennie cs, serta motor retro klasik yang kemarin sempat menggegerkan warga sekolah.

Ketiga gadis cantik itu berjalan dengan penuh percaya diri, bahkan mereka sudah tidak perduli lagi dengan bisik-bisik di sekitar mereka.

" Hadeh semenjak Lo berubah kita jadi pusat perhatian terus" Anna

" Lah bukannya dari dulu juga kita terkenal?" Joyi

" Udah jangan banyak bacot kalian, cepet jalan " Alisa berjalan lebih dulu

Ketiganya berjalan menuju kelas, namun di lorong sana ada lima siswi yang akhir-akhir ini sedang mereka hindari, namun tumben sekali tidak ada kacung mereka.

" Ngapain tuh pasukan kucing liar" Anna emang dendam banget sama mereka, karena dulu Jennie sangat semena-mena terhadap Alisa.

" Tumben juga gak ada putri duyung rawa-rawa nya" joyi

" Kalian ini, sudahlah jangan banyak bicara jalan saja" Alisa

Mereka berjalan dengan tenang disana sudah ada wajah datar Jennie dan keempat temannya, sangat mengerikan seperti kucing liar. Emang si Anna ada-ada aja.

" Kalian sedang apa disini, awas kita mau lewat" Anna

" Kalian boleh lewat, tapi dengan syarat Alisa ikut kita" Seulgi

" Yak kumpulan kucing liar!!! jangan sekali-kali kalian ganggu temen kita" joyi

" Lo ngomong gitu lagi gue bunuh Lo " Wendy

" Sebelum Lo bunuh gue, Lo dulu yang gue bunuh, jadi sekarang minggir!!" joyi

" Minggir" Jennie

Joyi memeletkan lidahnya kearah Wendy.

" Rasain dimarahin koceng Oren wlee" ketiga gadis itu serempak mengejek Wendy

" Kurang ajar"

" Menggemaskan "










Kelas Lisa sedang sibuk mengerjakan tugas dari pak Ridwan. Mereka sedang mengerjakan beberapa soal fisika yang cukup banyak.

Alisa mengerjakan semua soal dengan begitu cepat, bahkan sekarang dia sedang tidur dengan pulas. Berbeda dengan joyi dan Anna yang sedang kelimpungan mencari jawaban.

" Asu nih pak Ridwan kelakuannya gak sama kayak malaikat, nama aja yang sama" ucap Lucas yang baru saja mengerjakan lima soal

" Banyak omong Lo kulkas" Dina cuma bisa geleng-geleng mendengar keluh kesah Lucas

" Eh iya Alisa udah selesai kayaknya, minta jawaban sama dia aja lah" Lucas berjalan menuju kursi Alisa.

" Al bangun dulu ada yang penting nih" Alisa membuka matanya ternyata itu Lucas

" Ada apa cas?" Alisa menatap Lucas dengan wajah kantuknya

" Minta jawaban dong, 10 aja ya" Lucas mencoba membujuk Alisa dia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba untuk imut tapi malah kayak terkena cacingan kekeke.

" Gak mau, Lo mikir aja sendiri. udah sana ganggu gue tidur aja, gue kutuk juga Lo jadi kulkas" Alisa kembali melanjutkan tidurnya.

Lucas kembali menuju mejanya dengan wajah cemberut.

" Gimana dapet gak?" Ucap Adam laki-laki berkacamata itu juga sama seperti Lucas, sangat payah dengan fisika

" Boro-boro, malah di usir. sedih gue mana mau dikutuk jadi kulkas lagi hiks hiks" Lucas menghapus air mata gaibnya

" Emang dasar gila" Adam













Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye

Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang