20

2.1K 270 11
                                    

Alisa bangun dengan suara alarm yang memekakkan telinga, karena kesal Alisa terpaksa bangun namun meraba sisi ranjangnya Alisa tidak menemukan apapun.

" Kosong, apa udah pergi ya?" Alisa bergegas menuju kamar mandi, dan mencoba melupakan kejadian semalam.

Setelah berpakaian rapi, Alisa turun kebawah untuk sarapan bersama mami dan papi nya.

" Pagi Pi, mi"

" Pagi sayang"

" Mau sarapan pakai apa Al?" Mami

" Nasi goreng aja mi" Alisa

" Nih makan yang banyak ya" mami meletakan sepiring penuh nasi goreng

" Kebanyakan mami" Alisa

" Gak papa biar kenyang" mami

Tak lagi menjawab, Alisa makan dengan lahap walaupun dia yakin itu tidak akan habis.

" Tuh kan mi gak abis" Alisa

" Ya udah gak papa taruh aja disitu" mami

" Kalau gitu Al duluan ya mi, Pi" Alisa menyalimi kedua orangtuanya, tak lupa mengecup pipinya juga.

Baru saja Alisa menaiki motornya, datanglah sebuah mobil yang jelas Alisa tidak tahu pemiliknya.

" Siapa tuh, rekan kerja papi kali ya?" Namun Alisa menghentikan kegiatannya ketika pemilik mobil itu turun.

" Pagi baby, apa tidurnya nyenyak?" Alisa mendengus mendengar ucapannya

" Ngapain sih pake nyelinap kayak gitu?" Alisa

" Kan biar gak diusir"

" Jen udah deh ya semalem yang pertama dan terakhir kali Lo kayak gitu " Alisa

" Kalau aku gak mau gimana?" Jennie, orang itu Jennie guys

" Gue usir lah terus gue jadian sama kak Suga" aura yang tadinya cerah seketika mencekam, sepertinya Alisa salah bicara dan ya dia memang salah bicara.

Jennie mendekati Alisa bahkan tak ada jarak lagi diantara mereka, hingga Alisa bisa merasakan nafas Jennie.

" Jangan coba-coba baby, jika kamu memang menginginkan hatinya aku bisa memberikannya untukmu tanpa kamu harus menjadi kekasihnya " entah kenapa Alisa merinding mendengar perkataan Jennie yang sepertinya tidak main-main.

Sekarang Alisa tahu darimana bau amis yang ada ditubuh Jennie tadi malam, dia baru ingat kalau Jennie seorang psikopat gila, seperti apa yang dikatakan Irene.

" Jadi masih mau jauhin aku hemm" suara seraknya mampu menyadarkan Alisa dan tanpa aba-aba Alisa mendorong tubuh Jennie

" Ini kita telat sat kalau ngomong mulu " ucap Alisa panik, sedangkan Jennie lagi-lagi menatap tajam Alisa karena masih sempat-sempatnya mengumpat.

Tanpa banyak bicara Jennie menarik tangan Alisa menuju mobilnya lalu disusul olehnya yang duduk di kursi kemudi.

" Udah jangan ngomong terus kita berangkat lagian telat juga gak papa" Jennie melajukan mobilnya menuju sekolah, menghiraukan Alisa yang kini menatapnya

" Lo apa-apaan sih gak ya gue gak mau telat" Alisa

" Aku baby aku, jangan bicara kasar" Jennie

" Dih biasanya juga gak dipermasalahin" Alisa

" Sekarang beda baby, kamu udah resmi jadi milik aku jadi jangan bantah" Jennie

" Perasaan gue belum iyain, udah main klaim aja" ucap Alisa kesal

Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang