04

3K 378 68
                                    

Jennie cs baru saja sampai di parkiran khususnya. Sekolah itu milik keluarga Seulgi jadi mereka memiliki pasilitas untuk itu.

Tentu saja setiap mereka datang ke sekolah, semua atensi siswa/i tertuju pada mereka. Ada yang kagum, iri bahkan meremehkan mereka yang mengatakan hanya bermodal anak pemilik sekolah. Namun mereka berlima tak memperdulikan itu.

Hingga atensi semua orang kembali terfokus pada motor retro klasik yang berhenti di parkiran khusus motor.

Jika dilihat dari postur tubuhnya, sang pengendara motor itu adalah wanita, terlihat dari tubuhnya yang ramping.

" Wih pasti murid baru nih"

" Cantik sama Abang yuk"

" Alah palingan juga lonte kayak si onoh"

" Sembarangan Lo kalau ngomong"

" Bidadari gue ini mah"

" Neng nikah sama aa yuk"

" Sok cantik banget sih"

" Belum buka helm aja udah cantik apalagi kalau udah buka helm"

" God terimakasih atas jodohnya"

" Jodoh pala Lo botak, mana mau dia sama modelan biji kenari macam Lo"

" Bangsat Lo"

Begitulah ocehan yang terus di layangkan murid SMA Garuda, mereka heran entah siapa pengendara motor itu.

Dengan perlahan Alisa membuka helmnya, benar saja semua murid menahan nafasnya, sungguh manusia seperti apa yang sedang mereka lihat, begitu menawan dan sempurna.

Alisa membenarkan anak rambutnya, menaruh helmnya di kaca spion motornya. Mulai turun dari motornya, Alisa berjalan menuju Jennie cs yang sudah tersenyum mengejek kearahnya, namun siapa sangka jika Alisa melewati mereka begitu saja, membuat semua yang ada disana menganga tak percaya.

" Anjir kejadian langka nih Alisa melewati Jennie"

" Dia kan bucinnya Jennie"

" Lah dia si Alisa tukang bully, si neklam ngapa jadi cakep banget"

" Oplas kali"

" Mulut kau tuh oplas, dia tuh cakep cuma ketutup makeup aja"

" Kalah dong si tzuyu, mana ada gantengnya lagi ah jadi pengen gebet"

" Sadar Lo cuma serbuk wijen sedangkan doi serbuk berlian "

" Sialan Lo"

Entah kenapa mendengar dan melihat apa yang di lakukan Alisa padanya pagi ini membuat Jennie merasa sakit.

" Anjir itu si Alisa?" Seulgi

" Alah palingan cuma drama buat dapetin si ruby " Wendy

" Udah by gak usah dipikirin palingan nanti juga deketin Lo lagi" jisoo

" Cabut"

Jenni cs meninggalkan parkiran, entah apa yang jennie pikirkan hanya saja tadi dia melihat sorot kebencian di sepasang mata hazel Alisa, bukan tatapan suka ataupun cinta seperti biasanya. Gadis itu terlihat begitu membencinya.

Disisi lain ada seseorang yang mengepalkan tangannya kuat.

" Sialan udah gue rusak rem mobilnya belum juga mati, awas Lo Alisa "







Alisa berjalan menuju kelasnya, disepanjang koridor banyak yang menatapnya dengan tatapan kagum bahkan iri, mereka juga berbisik-bisik tentangnya, namun Alisa hanya acuh saja tak mau ambil pusing.

Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang