05

3.1K 375 79
                                    

Masih di kantin sekolah yang suasananya juga masih tegang. Jennie menatap tajam Alisa, walaupun dia akui sekarang Alisa jauh berbeda dengan Alisa yang sebelumnya. Namun perbuatan Alisa yang suka membully bukan lah hal yang bisa dibenarkan, terlebih itu kepada tzuyu, pacar pura-pura nya.

" Gue gak ada ngapa-ngapain ya bangsat, justru Lo yang kenapa datang-datang marah-marah gak jelas" Alisa berdiri membalas tatapan tajam Jennie, Jennie sempat tertegun kemana tatapan cinta di mata hazel itu.

" Tapi tzuyu kayak gini karena Lo, dia yang cerita kalau Lo bully dia di gudang" Jennie berucap marah

" Dan Lo percaya gitu aja?" Alisa mendekati Jennie, karena tinggi mereka yang hampir sama, jadi itu memudahkannya untuk menatap Jennie.

" Kenapa gak percaya, Lo selama ini selalu bully dia karena Lo merasa kalah kalau tzuyu bisa dapetin gue" dengan kepercayaan diri yang tinggi Jennie berucap, Jennie yakin Alisa akan menangis setelah ini. Namun...

" Hahahaha jennie Jennie, Lo tahu? gue akuin dulu gue adalah manusia bodoh yang ngejar-ngejar manusia brengsek kayak Lo, manusia yang gak pernah menghargai perasaan tulus seorang Alisa Kanya Mahendra. Dan sekarang Lo harus tahu kalau rasa gue buat Lo udah gak ada, secuil pun gak ada" Alisa berbicara dengan penuh emosi, mungkin itu juga perasaan Alisa asli yang kecewa dengan sikap Jennie.

Deeg...

Jennie mematung mendengar ucapan Alisa, apa selama ini dia sejahat itu hingga Alisa begitu membencinya. Tatapan teduh penuh cinta milik Alisa dulu terganti dengan tatapan penuh benci milik Alisa yang sekarang.

" Dan cewek Lo itu gue gak ada sekali pun nyentuh dia, Lo bisa tanya seluruh teman sekelas gue, kalau gue gak ada nyakitin dia" Alisa berucap dengan tenang

" Ta tapi ka kamu hiks tam par ak ku tadi hiks hiks" tzuyu mengeluarkan tangisan palsunya agar semua orang iba padanya termasuk Jennie cs dan seluruh penghuni kantin dan berakhir Alisa yang disalahkan.

" Hiks hiks hiks terus aja Lo ngomong kayak gitu sampai mati. Lo itu cuma sampah yang pengen hidup enak, Lo itu cuma manusia yang gak mau berusaha tapi pengen nikmatin semuanya. Lo bilang gue nampar Lo kan?" Alisa tersenyum bengis tangannya menarik kerah baju tzuyu, bahkan kali ini Jennie hanya diam saja, dia masih memikirkan ucapan Alisa tadi.

Alisa mengambil air mineral milik Anna yang belum diminum sama sekali. Dengan gerakan cepat Alisa membuka tutupnya dan menyiram wajah tzuyu yang penuh lebam. Membuat yang lain syok bukan main.

" Lihatlah Ruby bahkan lebam di wajah kekasih mu hilang dengan air, apa tamparan ku selembek itu?" Alisa mengelus pipi basah tzuyu dan tanpa aba-aba....

Plakkk

" Itu kan yang Lo mau, gimana enak gak?" Alisa tersenyum lebar

" Kalau yang itu bener tamparan, bukan kayak yang tadi" Alisa

" So masih mau disini ganggu gue makan atau kalian pergi" Alisa

Jennie cs pergi dengan wajah malu mereka, semua ini gara-gara jalang bayaran Jennie, pikir mereka berempat.

" Dasar jalang kurang ajar bikin malu aja" Wendy

" Gak bisa nih, gue gak mau ngeliat wajah cewek itu lagi" Seulgi

" Sialan kalian semua" jisoo

" Udah kalian mending diem aja" Naya

" Bawa jalang itu ke mansion gue nanti malam" Jennie berlalu meninggalkan keempat temannya

Sedangkan tzuyu sedang cemas karena telah membohongi Jennie.

" Bodoh aku akan mati "







Ditengah hutan terdapat sebuah mansion yang cukup besar, disana juga ada banyak bodyguard dan beberapa maid yang mengurus mansion tersebut.

Disana baru saja lima mobil sport terparkir dengan rapi. Para bodyguard yang berjaga bergegas membukakan masing-masing pintu mobil tersebut.

" Selamat datang nona" kepala bodyguard atau sering dipanggil Leo

" Apa kau sudah mengurusnya Leo?"

" Sudah Nona tinggal anda eksekusi saja" Leo

Dia menyeringai lalu berjalan masuk diikuti oleh keempat temannya. Mereka berjalan bak seorang penguasa bahkan aura yang mereka tunjukkan begitu membuat siapa saja merasa sesak, begitupun dengan para maid dan bodyguard yang berjaga disana.

Mereka berjalan menuju ruang bawah tanah mansion, melewati lorong remang namun karena sudah sangat hapal dengan jalannya, itu cukup mudah bagi kelimanya.

Setelah sampai disebuah ruangan mereka melihat seorang gadis yang sedang meringis kesakitan, seluruh tubuhnya sudah dipenuhi luka dan darah kering.

" Lo suka tempat ini kan?"

Gadis itu menggeleng bahkan untuk bicara pun rasanya dia tidak sanggup.

" Ru by lep pasin gu e"

" Hahahaha gak semudah itu jalang, Lo udah main-main sama gue, maka dari itu Lo harus tanggung akibatnya" Jennie tertawa begitu menggelegar sampai-sampai keempat temannya merinding begitupun dengan wanita itu.

" Lo harus mati tzuyu gara-gara, Lo mata hazel itu natap gue benci" Jennie berseru dengan penuh amarah

" Ta pi kan Lo yang bi kin dia ben ci sama Lo" dengan susah payah tzuyu menjawab

" Ya awalnya gue benci sama dia, tapi seiring berjalannya waktu dia udah berhasil ngambil hati gue, gue terlambat menyadarinya dan gara-gara Lo dia jadi benci gue" Jennie

" Hahahaha ru by Lo gak akan per nah dape tin dia, dia u dah benci sama Lo" tzuyu tertawa bahagia setidaknya jika tzuyu tidak bisa bersama Jennie, Jennie pun tidak akan bersama Alisa, ya gadis yang mereka bahas adalah Alisa.

Keempat teman Jennie hanya diam saja mereka tidak ingin ikut campur dengan Jennie si psikopat gila.

Ya sisi lain dari Jennie adalah seorang psikopat yang sangat kejam dia bisa membunuh siapa saja yang menurutnya mengganggu.

" Saatnya menjemput kedamaian jalang"

Jennie berjalan cepat menuju tzuyu, tangannya membawa kapak kecil, dengan tanpa belas kasihan Jennie mengayunkan kapak itu ke leher tzuyu.

Krakkk

Saking kerasnya tulang leher tzuyu sampai berbunyi, jisoo, Seulgi, Naya dan wendy meringis bahkan Naya sampai ingin muntah.

" Hahahaha sangat menyenangkan, aku ingin terus menikmati ini" Jennie dengan sadis terus memotong-motong tubuh tzuyu, mengeluarkan seluruh isi perutnya lalu menarik jantung, ginjal dan hatinya.

" Leo" Leo yang memang ada didepan pintu langsung masuk kedalam ruangan,  dia merinding begitu melihat tubuh yang sudah tak berbentuk lagi.

" Bersihkan ini, dan jual organnya" Jennie membuka sarung tangannya lalu keluar ruangan itu diikuti keempat temannya yang setia mengikutinya kemanapun.

" Benar-benar menakutkan" batin keempatnya













Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye bye

Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang