22

1.9K 250 50
                                    

Meja makan luas itu kini hampir terisi penuh, sesuai perintah mami Yuna jenlisa cs makan malam bersama bahkan papi Dean juga sudah pulang.

Jennie yang memang berniat untuk membicarakan sesuatu dengan orangtuanya Alisa. Memulai pembicaraannya, mereka sudah selesai makan.

" Em mami, papi apa saya boleh meminta waktunya?" Jennie

" Tentu nak, ada perlu apa?" Papi

" Ada yang ingin saya sampaikan, apa kita bisa berbicara?" Jennie

" Boleh, nanti kita bicaranya di ruang kerja papi saja" mereka memang disuruh untuk memanggil orangtua Alisa dengan panggilan mami, papi sama seperti Alisa, katanya biar lebih dekat.

" Siap Pi"

Alisa sebenarnya udah mulai was-was, apa kira-kira yang ingin jennie bicarakan. Apa Jennie akan memberikan ancaman pada kedua orangtuanya?

Semuanya telah pulang kecuali Jennie yang memang masih ada urusan dengan orangtua Alisa.

Disinilah mereka bertiga di ruang kerja papi Dean, sebenarnya mami Yuna sudah menduga kalau ini ada kaitannya dengan putrinya Alisa, namun dia juga tak mau menebak-nebak.

Jennie duduk dihadapan keduanya, mereka duduk tenang di sofa. Jennie mulai mengeluarkan sisi tegasnya dia akan meyakinkan orangtua Alisa bahwa Jennie pantas untuk anaknya.

" Jadi sebenarnya Jennie ingin meminta ijin kepada kalian" Jennie mulai membuka suaranya

" Ijin untuk apa nak?" Papi

" Saya ingin meminta Alisa untuk menjadi pendamping hidup saya, memang sekarang kami sedang tidak dalam hubungan apapun. Namun alangkah baiknya saya meminta ijin terlebih dahulu sebelum memulai hubungan yang lebih serius" Jennie

" Apa kamu yakin dengan anak kami?" Papi

" sangat yakin, saya meminta restu dari kalian" jennie

" Baiklah nak kami melihat keseriusan di matamu, kami merestui mu, jaga Alisa dengan baik, saya percayakan padamu tapi jika Alisa tidak bisa membalasnya tolong jangan memaksanya " papi

" Terimakasih atas restunya, saya janji tidak akan memaksa ataupun membuatnya tidak nyaman. Saya akan berusaha untuk terus membahagiakannya dan berada disampingnya " Jennie

Kedua orangtua Alisa tersenyum, mungkin memang hubungan seperti itu salah, tapi melihat keberanian Jennie dan keseriusannya, papi Dean mulai melihat dari sisi lainnya. Yang penting anaknya bahagia apalagi Jennie tidak akan memaksa Alisa untuk menyukainya.

" Kalau begitu saya pamit mi, Pi, saya juga akan menemui Alisa sebentar" Jennie

" Menginap saja nak, jangan pulang malam-malam mami tidak ingin terjadi sesuatu padamu" mami

" Apa tidak apa-apa?" Jennie

" Tidak, pergilah tidur bersama Alisa asal jangan macam-macam" papi

" Baiklah, sekali lagi terimakasih mami, papi, Jennie akan menemui Alisa dulu" Jennie keluar meninggalkan mami, papi yang menghela nafasnya

" Hah tak apalah mi yang penting anak kita senang" papi

" Al juga terlihat senang, jadi apa boleh buat selain memberi restu" mami





Jennie mengetuk pintu kamar Alisa, bagaimana dia tahu? Jawabannya dia memang sudah tahu. Alisa membuka pintu kamarnya dan cukup terkejut ketika mendapati Jennie yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya.

" Ada apa?" Alisa menaikan sebelah alisnya

" Papi menyuruh ku untuk menginap dan tidur bersama mu" Jennie

Transmigrasi Lalisa or AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang