What in the World?!

4.8K 548 118
                                    

Selamat sore menjelang petang gaysss

Kasih hiburan dulu lah buat yang jomblo ato kagak ya syukur 😌😌

Happy reading, as always, love y'all🥰🥰🥰

Jadi disinilah pada akhirnya. Freen yang mengangkat kedua tangan, dengan selebaran tulisan bertuliskan huruf kapital besar seperti capslock jebol penuh kemarahan. Tak lupa menyertai tanda seru yang makin buat sangar.

REBECCA ARMSTRONG!!!

BABUMU DISINI!

Tulisannya jelas buat siapapun jadi perhatikan. Tapi yang ditunggu tidak juga muncul. Namun ia tetap menanti dengan sabar. Sampai orang-orang mulai tersortir sedikit. Dan kini Freen jadi kebingungan. Artinya dia ini jemput orang atau tidak hari ini?

Jangan-jangan anak itu tidak jadi terbang?
Tapi masa iya, orang tuanya berbohong?

Pada akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul, Freen mungkin sedikit lupa bagaimana rupa wajah bocah Princess Viking dulu. Namun dilihat dari cara jalan bak model, kulit putih, wajah mungil, ditambah pakaian minim seperti dress pendek motif bunga, kaca mata hitam dan dandanan yang sangat-sangat seperti tuan putri. Ia yakin kalau itu ... Astaga.

Freen membeku. Gadis itu makin mendekat, langkahnya pelan tapi yang dirasakan malah jadi kelihatan seperti slow motion bidadari yang tengah berjalan di permukaan bumi. Ia bahkan tak merasa matanya berkedip, dan tahu-tahu tubuhnya malah membeku. Memandangi betapa ... Cantik, sekali.

“Kamu jemput aku?” Becky bertanya, membuka kaca mata. Pamerkan mata kecoklatan yang tampak bersinar oleh matahari sore hari ini.

Kok, Freen malah terpesona. Dia tampak ... Sangat berbeda. Cara bicaranya juga, lembut.

“Halo? Kamu yang jemput aku?” Becky sampai mengibaskan tangan ke depan wajah si wanita entah siapa ini, kok malah bengong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Halo? Kamu yang jemput aku?” Becky sampai mengibaskan tangan ke depan wajah si wanita entah siapa ini, kok malah bengong.

Bangun Freen! Ia tak bisa menampar diri, yang bisa hanyalah mengerjap mata. Bangunkan kesadaran lalu menjawab, “iya, aku yang jemput kamu.” Ia turunkan tangan yang telah lelah mengangkat banner namanya. Lalu alihkan pandangan selain dari perempuan yang ia kira bakal kelihatan sangar, penuh tato serta merokok. Malah kenapa jadi tumbuh besar secantik ini?

You Belong With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang