Wasted

3.6K 456 53
                                    

Pagi gayssss
Hari ini gue ambil libur karna kecapean kemaren

Enjoy the short update

I love y'all!

For asking love scene, nope, not gonna happen😂😂😂

Crita ini bahkan belum pada nyampe 150vote, so no love scene gayss😂😂

Crita ini bahkan belum pada nyampe 150vote, so no love scene gayss😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Becky sontak langsung merebut ponsel Freen darinya, mencegah orang mabuk itu membuat panggilan palsu padahal tidak ada kebakaran disini. Tapi saat ia melihat layar ponsel, bukan nomor telepon pemadam, melainkan nama Nam di atasnya.
Astaga, dia memang mabuk.

“Halo?! Freen! Apa kau mabuk?”

Saking keras speaker telepon Freen, Becky sampai bisa dengar apa yang dikatakan dari sambungan lainnya. “Iya, Freen mabuk.” Menjawab untuk berikan kebenaran.

Namun sang punya ponsel langsung rebut kembali. Merasa tak terima dengan kesimpulan gadis ini. “Aku tidak mabuk, Pak. Tolong segera datang kesini. Tubuhku rasanya terbakar dengan banyak hawa.”

Nam mengembus napas mendengar Freen bicara ngawur. Jadi ia akan main aman saja dengan jawab, “hawa seperti apa yang kamu maksud? Hawa napsu?”

“Iya, mungkin salah satunya itu. Pikiranku juga membayang wanita telanjang, rasanya aku juga butuh dokter jiwa disini. Semakin aku bayangkan, semakin tubuhku panas. Jadi tolong segera datang dan tangani masalah ini.” Freen bahkan mengelap peluh yang tak ada apapun bahkan setitik keringat. Itu semua hanya efek alkohol yang buatnya merasa demikian.

Becky membungkam mulut menahan tawa, ya ampun. Ternyata begini ya, mabuknya Freen? Itu kenapa dia bilang tidak minum.

Bukan maksud tidak minum, dia hanya menghindari mabuk dan efeknya. So funny.

“Bukankah ada Becky disitu?”

“Becky?” Freen mengerutkan kening, mata menyipit, lalu temukan gadis cantik di hadapannya. “Apa kamu Becky?”

“Iya, aku Becky.” Becky menyalami Freen untuk meledek, apalagi melihat reaksi Freen yang mengangguk kepala tapi tetap pasang ekspresi bingung menatapnya.

“Iya, ada Becky disini. Memang kenapa?”

“Mungkin hawa panasmu bisa hilang jika kau memeluk dia.” Nam harus pajang suara serius sepanjang pembicaraan, atau si orang mabuk itu bakalan tak percaya dengan usulannya.

“Memeluk?” melihat Becky si cantik yang juga sama bingung dengan sarannya.

“Tidak, aku tidak boleh dekat dengan hawa panas yang sama. Dia bahkan lebih hot dariku, jika aku memeluk Becky. Mungkin aku sudah gosong jadi abu.”

You Belong With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang