Cancel

1.5K 239 34
                                    


Hah? Apa?

Iya gue double update lagi😂

Kurang baik apa sih gue ini😌😌

Karna abis ini aku mau ngegoa lagii wekkk😝😝

Anyway guys, watty suka error ya, udah tua sih. Jadi notif suka gak muncul di-kalian.

Kalo masih ada yg tanya, Kak chapternya ilang sih?

Gak ilang guys, gue unpub. Nunggu tiap chapternya 500vote dulu baru gue keluarin lagi😭😭😝wekkk.

Rasain ntar gak dapat notifikasi adegan naena lagi kalo gak sampe 500vote😂😂








Rasain ntar gak dapat notifikasi adegan naena lagi kalo gak sampe 500vote😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Aku ingin batalkan pernikahanku dengan Freen.”

Yang buat seluruh keluarganya hampir jantungan.

“Aku juga akan bicara dengan pengacara Kakek mengenai masalah ini. Tidak masalah jika aku jatuh miskin karena tak mendapat hartanya. Tapi aku akan berusaha tetap pertahankan Freen terhadap jabatan yang dia punya saat ini. Perusahaan tidak mesti dijual. Tetap bisa berjalan, meskipun uang keuntungan kemungkinan tidak bisa lagi kalian rasakan langsung kecuali bekerja di bawah perusahaan.” Tidak ada tanda ragu bahkan dalam setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. Becky sungguh teguh, kata-katanya seperti seseorang yang sekali bicara, tidak akan mengulang untuk yang kedua.

Begitu pun yang dirasakan oleh kedua Orang Tua Freen, tengah duduk sebelahan dengan Nam. Mereka secara bersama, saling memegang dada. Ketakutan begitu kentara di wajah, terlebih ketika Becky—datang dengan wajah dan pakaian yang cantik. Namun membawa berita dengan penuh luka.
Seolah tangisan yang sebelum dia tiba, betulan tak terlihat, entah kemana perginya.

“Nak, Putriku. Kamu jangan terlalu mudah membuat keputusan. Kami yakin pasti ada salah paham dengan semua ini.” Sang Ibu mencoba bicara, meski dengan nada yang hampir bergetar menahan tangisan. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan calon mantu seperti Becky. Dirinya sudah merasa cocok dan tak mau ganti.

Ya ampun, kalau Becky tidak jadi menantunya. Betapa sakit hati ini, karena telah membayang cucu masa depan yang bakalan super lucu dan imut. Campuran antara si jelek Freen dan seorang putri kerajaan seperti Becky.

Wanita paruh baya itu jelas tak bisa menerima pernyataan ini, terlebih hanya dari satu pihak saja.

Tidak-tidak, Becky harus tetap jadi mantunya.

“Iya, betul. Bisa kita bicarakan dulu, ada apa sebenarnya? Sehingga kamu bisa membuat keputusan ini tanpa ada Freen disampingmu?” Sang Ayah menimpali, feeling tandanya kalau ini adalah keputusan Becky sendiri. Tanpa keberadaan Freen, keputusan ini terasa tidak valid.

You Belong With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang