Starting Now

3K 423 60
                                    

Kangen ya?😂😂😂😂

Sorry guyss..
I wasn't felt well lately
Badan gampang sakit dan ringkih, gak tau kenapa, aku nebaknya sih karna perubahan cuaca dari sejuk ke panas banget kali ya, kaget

But I tried to wrote anything that is on mind.

Kayak, gelut sama pikiran sendiri tuh another level of stress😂😂😂

Jadi aku balek, suguhin sedikit hiburan.

Happy reading, love y'all🥰🥰🥰

Happy reading, love y'all🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto penuh kasih sayang




Becky merasa aneh, melihat tingkah Freen yang sangat-sangat aneh!

Saat tiba di pusat berbelanjaan.
Freen terus membuntut dan menabraki tubuhnya dari belakang saat ia coba berhenti. Persis seperti kecoa mengikuti makanan.

Dia juga membelikan dirinya banyak outer hanya karena mata ini nih, tidak sengaja lihat-perhatikan sebentar pakaian dari luar kaca etalase toko. Melihat bukan berarti pengin iya, kan? Tapi si wanita sok kaya itu masuk dengan gaya Bossy dan memberikan semua yang dia beli untuknya. The heck.

Dia bahkan tidak bertanya pakaian apa yang Becky butuhkan? Iya tidak? Barangkali saja yang dibutuhkan perempuan lebih muda itu malah celana dalam.

Belum sampai situ, meskipun ada orang ketiga—yaitu Nam. Freen jelas dengan sadar telah mengabaikan keberadaan sang Kakak dan sibuk membimbing Becky yang sepertinya juga sama-sama tolol.

Ada apa sih ini mereka berdua?!

Itu belum lagi! Setelah lelah jalan sana-sini dengan setumpuk pakaian yang terbungkus tas karton di tangan—maksudnya tangan Freen. Mereka bertiga memutuskan makan di food court mall—karena keinginan Becky. Padahal Freen lebih senang makan di restoran yang lebih sepi dan tenang ketimbang di food court yang kelihatan sangat ramai di sore petang ini—jam makan orang-orang.

Kembali ke topik wanita itu berbuat aneh—yang menurut Becky sangat membuat tidak nyaman.

Freen, lagi-lagi buat ulah yang Becky juga! Diam saja! Karena ia terlalu bingung untuk bereaksi apa.

Seperti ini nih kejadiannya;

Saat mereka masuk, Freen bukakan pintu, menarik kursi hanya untuk Becky duduki, menata meja kanan dan ke kiri sesuai posisi nyaman yang mereka berdua pakai.
Yang paling aneh diantara paling parah adalah, Freen memberinya minum, membantu mengelap mulut, hingga hendak menyuapinya makan!

Padahal jelas-jelas Becky sehat dan barangkali sangat kuat sampai bisa membanting tubuhnya kalau ada yang menantang.

Nam saja, sampai menatapi Freen sambil tersenyum, tak lupa dengan tangan memegang ponsel—multitasking antara makan dan ambil foto keduanya. Lumayan, Satu foto dijual seratus ribu.

“Freen.” Becky menyetop tangan Freen yang kembali menyuapinya makan. Menatap dengan jeda, lalu bilang, “I can eat by my own.” Kemudian mengambil sendok miliknya yang dipegang wanita itu. Ia bahkan merinding ketika posisi duduk mereka yang kelewat berdekatan. Apakah dia sadar? Kalau perbuatannya seperti sedang ngemong bayi? Becky bukan bayi. I’m freaking 28 years old women.

“Oh,” seolah baru sadar habis kena sihir. Freen mengedip mata dan melihat keadaan yang tadinya hanya ada wajah Becky. Kini ingat bahwa ada Nam juga diantara mereka, beserta pelanggan lain yang duduk di kanan-kiri hingga depan-belakang.

Ramai ternyata. Kenapa Freen tidak sadar? Apakah fokusnya hanya pada Becky sampai matanya baru kelihatan keadaan? Ia tak berpikir bakal sepenuh dengan semua jenis manusia seperti ini. Semua meja bahkan ditempati tanpa tersisa.

“Freen, aku juga ingin disuapi, boleh kamu suapin aku? Tanganku pegal karena terus pegang ponsel hanya untuk memfoto kalian berdua sejak tadi.” Nam menggoda dengan menoel lengan Freen, menebar kerlingan genit dan pasang wajah yang justru ingin sekali dipukuli.

Freen yang baru saja mau makan, segera pasang wajah hilang rasa dengan kata cemooh tajam, “suapi saja dirimu sendiri! Kau punya tangan bukan? Kalau tidak bisa menyuapi dirimu sendiri makan, cari saja tutorialnya di google dengan judul, cara cari tangan pengganti agar tidak mati kelaparan karena aku single for life!”

“Lihat, Beck! Lihat tingkahnya yang kasar itu! Kamu nanti jangan mau dengan Freen! Dia sangat kurang ajar pada yang lebih tua!” Nam melempar sendok yang ditanggap lincah oleh Freen.

Lalu yang dilempar membalas dengan ambil selada dan tamparkam pada wajah Kakaknya yang menyebalkan itu.

Kurang ajar! Nam naik pitam. Ingin sekali ia memelintir wajah itu lalu memajangnya ke museum untuk dipamerkan. Jelas ia tidak mau kalah. Diraihlah sayur malang itu untuk dilemparkan kembali, tapi tangannya yang tidak atletik malah salah sasaran dan jatuh ke piring Becky.

Masalahnya bukan Becky yang marah, tapi Freen yang langsung mencubit lengan Nam, dan Nam yang balik mencengkeram kerah baju Freen dari seberang meja.

Yang justru membuat keduanya tampak seperti badut melakukan aksi—aksi memalukan. Hingga Becky mesti turun tangan dengan menahan memisahkan tangan Freen dari Nam dan sebaliknya.

“Astaga! Kalian! Ini di tempat umum!” Becky melotot sambil menahan suara. Tangan ingin sekali menjitak keduanya. “Apa kalian tidak sadar dengan umur?! Have a manner, please.” Untung mereka menurut dan mau memisahkan diri. Kalau tidak, ia mungkin betulan menjitak mereka.

“Apakah punya saudara memang seperti itu? Kalian bertengkar bahkan di depan umum?”

“Yeah.” Yang dijawab santai keduanya secara bersamaan.

Sementara Becky malah memejam mata sambil geleng-geleng kepala. Oh my goodness. Ia tahu mungkin ini tidak bakal jadi yang pertama.


~~*~~


Apa kalian tidak tahu kenapa Freen bertingkah demikian?

Well.

The flashback, when Freen got called by Becky parent hours ago.

“Halo, Tante?” Freen menjawab cepat, otomatis berdiri dengan mata larak sana-sini sebab Becky masih mengurung diri di kamarnya sana.

“Kok, masih saja panggil Tante? Coba ulang lagi, Mami...” wanita paruh baya di sambungan sana mengucap.

“Iya, Mami.” Freen menggaruk kepalanya yang tak gatal. Untung di rumah tak ada siapapun, jadi tak ada orang yang saksikan. Kalau iya, mereka mungkin bakal melihat aneh tingkahnya yang sok pemalu ini.

“Bagaimana Becky? Kamu oke tidak dia tinggal denganmu? Apa dia ngamuk? Atau mencoba kabur?” Tadinya sang Ibu bersama suami, ingin datang berkunjung langsung. Tapi kan, ini belum sehari mereka mengusir. Jadi tidak lucu kalau ia datang dengan begitu cepat. Takutnya Becky bakal bikin masalah yang aneh-aneh di tempat Freen, ya seperti membakar kemenyan hanya untuk membuat para tetangga takut atau membuat gorengan dengan api super besar demi bisa hasilkan asap agar alarm kebakaran berbunyi nyaring.

“Dia akan terbiasa, Mami.” Lidahnya agak sedikit kaku saat menyebut nama Mami untuk ibu Becky. Tapi nanti juga bakal terbiasa kalau ia sering memanggilnya demikian.

“Freen, Mami kasih sedikit pesan, ya. Becky mungkin kelihatan seperti orang yang tidak butuh manusia lain. Tapi sebenarnya dia butuh seseorang yang diandalkan karena selama ini dia lebih banyak habiskan hidup di luar negeri sendirian ketimbang dengan orang tuanya disini. Jadi kalau Becky keras kepala pun, tolong pahami dia ya, Nak.” Sang Ibu saja kadang tidak bisa menebak tingkah Becky selanjutnya saat ada masalah atau drama yang tidak terduga.

“Iya, Mami. Jangan khawatir soal itu.” Oke, Freen kasih ingat terhadap diri sendiri.

“Juga, Becky paling suka seseorang yang menulis surat untuknya. Saat dia bilang kalau dia tidak baca surat Kakek, Becky jelas berbohong. Anak itu, selalu baca surat Kakeknya. Jadi kalau kamu mau mencoba dekati anak Mami, pakaialah lebih sering tulisan tangan ketimbang ketikan ponsel.”
Kata-kata itu juga menjadi yang paling di ingat Freen. Jadi kalau kalian mengira bahwa orang tua Becky menyuruh Freen untuk memasukkan anak mereka bekerja dengannya. Itu semua bohong.

Freen hanya tidak ingin Becky kerja dengan orang lain.

Itu sebabnya, Freen perlihatkan tingkah aneh yang jadi super perhatian dan kelewat mencurigakan.

Padahal awalnya ia tak bakal mau melakukan ini semua, lalu sekarang kenapa dia mau?

Apakah Mami benar, kalau ... Freen kecanduan tanpa mau mengakui. Selain dari sikapnya yang tiba-tiba berubah.

Mulai hari ini.

You Belong With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang