I Let Go Of You

2.6K 364 68
                                    

Malam guys, aku baru ada waktunya skarang karna hari ini libur bareng sama bini😌😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam guys, aku baru ada waktunya skarang karna hari ini libur bareng sama bini😌😌

Gue kasih sedikit flashback dulu ya buat malam ini,
Happy reading, love ya all🥰🥰


Becky masih suka menulis tangan. Meskipun era digital sangat menggiurkan hingga orang-orang suka serba instan.

Tapi Becky menyukainya. Bukan hanya membuat memori gerak terhadap jari—bahwa ia bisa menulis bukan hanya membaca. Namun mungkin juga karena terbiasa membalas surat Kakeknya dari Indonesia. Lelaki Tua itu lebih suka melihat coretan Becky ketimbang layar ponsel.

Mungkin karena sebuah alasan, melihat bagaimana tulisan tangan Becky makin tahun makin berubah. Menjelaskan juga keadaan telah membuat gadis yang dulunya super manja, menjadi perempuan dewasa yang mandiri.

Apalagi Becky, bertemu seorang lelaki yang telah membuat banyak senyum di hari-harinya saat itu.

Mark Aksara. Setengan Indonesia-Malaysia. Bertemu saat Becky menjadi manajer restoran. Dekat karena lelaki itu terus berkunjung dan makan di tempat yang sama.

Hingga menjalin sebuah pertemanan yang berubah ke sebuah perasaan.

Sang Kakek pikir, Becky menemukan pengganti yang cocok sebagai jodohnya. Lelaki itu mungkin bisa mengalahkan posisi Freen yang ulet, cerdas dan berwibawa.
Mark, sangat pekerja keras. Mungkin karena dia dari keluarga yang biasa-biasa saja. Itu mengapa lelaki itu bekerja dari pagi hingga petang.

Yang membuat Becky makin salut dan mengagumi keetosan kerjanya.

Sampai suatu hari, Sang Kakek tiba-tiba berkunjung ke Flat Becky secara tak terduga. Bertamu saat mereka tengah habiskan waktu bersama.

Becky yang menyembunyikan fakta bahwa ia adalah anak orang kaya yang mampu, hingga sebetulnya perempuan itu tak perlu susah cari uang seperti seorang yang tak punya sandang-pangan.

You lied to me.” Mark mengepulkan napas marah, menatap Becky dengan mata merah.
Sepulangnya sang Kakek yang datang dengan pakaian rapi nan mewah serta penuh wibawa, seolah menampakkan bagaimana keluarga itu begitu kaya hanya dari caranya mereka memakai pakaian.

“Aku tidak bohong padamu.” Becky menghadap Mark yang kini meremas rambut frustasi. “Aku hanya belum bilang tentang keluargaku padamu.”

“Dan aku sudah ceritakan segalanya padamu, Becky. Bagaimana kehidupanku sebelum kesini, keluarga, orang tuaku. Lalu sekarang, ternyata kau orang kaya? Itu sebabnya kau tak pernah cerita apa-apa selain mendengar aku bicara tentang semuanya?”

Becky tidak setuju dengan pernyataannya. “Aku hanya orang biasa, Mark. Sama seperti kamu, sama seperti yang lain. Kaya atau tidak keluargaku, pada akhirnya aku akan punya kehidupan sendiri. Aku tidak selamanya menjadi anak kecil yang mereka jaga. Aku ... Membangun kehidupan sendiri disini dengan keringat yang hampir sama denganmu. Tanpa bantuan keluargaku.”

You Belong With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang