Happy reading
Giras sedang latihan basket bersama anggota basket yang ikut serta dalam perlombaan."Baik kalian bisa istirahat 15 menit." Ujar guru olahraga yang membimbing mereka semua.
Giras duduk sendiri dia sangat lelah, astaga dia jadi nyesel nerima tawaran dari si Fanzo.
Tampa giras sadari ada orang yang berdiri didepan nya,saat menyadari kehadiran orang itu giras terkejut bukan main untung jantungnya nggak lari.(lebay amat bro)
Giras menatap orang itu dengan tatapan tajam, sementara pelaku hanya menunjukkan wajah datar.
Giras menatap orang itu dengan seksama, seperti uke tunggu apakah dia ingin menyatakan cinta kepada Giras?
Astaga Giras tidak siap ini terlalu mendadak tapi nggak papa kalau orang ini menyatakan cinta pada Giras dengan senang hati ia terima, bosen jomblo itu alasan giras.
"Jauhi Fanzo."ucap orang tersebut lalu pergi, lihat wajah giras langsung berubah jadi masam.
Astaga dipikiran giras itu orang akan menembaknya eh tau nya nyuruh jauhin tu kecurut.
Eh bentar bentar emang dia dekat? Sampai sampai disuruh orang buat ngejauhin tu bocah,iuh dekat dari mana,lagi dia dengan Fanzo hanya sebatas senior dengan junior.
Mood giras jadi tambah buruk , astaga siapa yang melihatnya pasti akan takut, wajah nya seperti orang yang mau membunuh saja dan ditambah dengan aura yang dikeluarkan nya jadi tambah angker iiii.
"Semuanya berkumpul."sorak guru olahraga.
°•°•°•°
Giras mendengus karena dia pulang naik gojek,dia mau minta dijemput tapi si Gilang males, bapaknya lagi di kantor sopir lagi cuti kan anjir,kalau mommy nya dia nggak mau.Bukan karena Sean nggak bisa bawa mobil atau apalah,cuma giras nggak mau mommy nya kecapean udah itu aja simpel.
Giras menunggu sekitar 10 entah gojeknya kena macet atau kenapa yang jelas nggak sampe sampe.
Ini perlu giras beli perusahaan gojeknya biar langsung dijemput gitu, tau lah.
*Tin
Tiba tiba ada yang ngeklakson giras., Giras melihat siapa yang membuat dia terkejut ternyata orang itu adalah Fanzo.
Giras hanya diam,Fanzo yang mengerti pikiran giras segera bersuara.
"Naik."ucap Fanzo giras nggak membantah atau apa saat ini tujuannya adalah pulang,dia langsung naik Ke motor Fanzo.
Fanzo memberikan giras helm,dan langsung dipakai oleh giras, setelah selesai Fanzo berbicara entah terlalu kecil atau giras yang budek yang jelas apa yang di omongin Fanzo nggak kedengaran.
Karena tidak ada jawaban dari giras Fanzo menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
Giras yang duduk dibelakang segera memeluk pinggang Fanzo, didalam hati giras dia sedang menyumpah serapahi Fanzo karena bawa motor kek orang kerasukan setan.
Lain halnya dengan hati Fanzo,hati Fanzo menjadi berbunga bunga karena dia dipeluk giras.
Tak lama motor Fanzo tiba di mansion Giras, giras segera turun dari motor dia memberikan motor Fanzo lalu segera masuk kedalam.
Sudah lah mood giras bener bener hancur, untung aja giras masih baik kalau nggak udah dia bom tu sekolah beserta orang orang yang berada didalam sekolah itu.
Giras masuk kedalam mansion untung saja didalam ada Sean mood giras langsung membaik.
Giras segera memeluk tubuh mommy nya yang sedang duduk di sofa,Sean sedikit terkejut melihat tingkah putranya ini.
"Kenapa sayang?"tanya Sean lembut sambil mengusap kepala giras, giras menggeleng.
"Tukar baju sana,kalau udah siap turun buat makan ya."ucap Sean dan langsung di patuhi oleh giras.
Giras berlari menuju kamar nya dia menukar bajunya dengan kilat lalu turun kebawah untuk makan.
"Mom suapin."ujar giras manja,Sean menghela nafas dia tahu sifat anaknya yang manja ini nurun dari siapa.
Sean menyuapi anaknya dengan telaten setelah selesai makan giras duduk sebentar lalu berbaring di paha Sean.
Sementara Sean dia mengelus kepala giras dengan lembut mata gira mulai memberat dan akhirnya tertutup.
Sementara Gilang turun dia melihat kembarannya sedang bermanja manja dengan mommy nya.
'nggak bisa dibiarin.' batin Gilang dia berjalan menuju kearah sofa kemudian duduk.
Sean yang melihat Gilang duduk dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya, yak seperti apa yang dipikirkan Sean Gilang berbaring di paha Sean yang satu lagi.
Sean mengusap kedua kepala cebong hingga Gilang menyusul kembarannya kedalam mimpi.
Selang beberapa menit twins R akhirnya pulang dari kantor,hal pertama yang mereka lihat adalah para cebong mereka yang tertidur pulas di paha Sean.
Nggak bisa dibiarkan, mereka langsung menuju kearah Sean,Sean yang melihat lakinya menyuruh mereka untuk mengangkat Gilang dan Giras ke kamar mereka.
Rafa dan Rafael menurut mereka mengangkat tubuh anak mereka masing masing satu,ya iyalah masak masing masing 2.
Akhirnya Sean bernafas lega kemudian dia berdiri dan menyiapkan makanan untuk suami tercintanya.
Maaf ya baru bisa up karena aku mikirin alur ceritanya,dan lagi aku baru sempet bikin karena Kaka aku baru pulang kalau ketahuan aku nulis cerita ini kan gawat.
Oh iya mohon maaf lahir dan batin untuk yang beragama Islam ya (。•̀ᴗ-)✧
Author mau minta maaf jika author punya kesalahan sama kalian semua.
Oh iya kalau ada pertanyaan bisa ditanyakan nanti Pakal author jawab sebisa mungkin.
Caw(。•̀ᴗ-)✧
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
become an older brother S2 End✔️
Short StoryCerita lebih berfokus kepada generasi selanjutnya bukan ortunya (。•̀ᴗ-)✧