Happy reading
Fanzo menarik tangan Giras hingga pemuda itu terjatuh di atas kasur nya Fanzo.Giras menatap tajam kearah Fanzo, sementara Fanzo membalas tatapan Giras bukannya takut,tapi bagi Fanzo tatapan Giras itu seperti anak kucing yang meminta makan.
Fanzo memeluk erat tubuh Giras, sementara pemuda yang dipeluk hanya dia mencerna apa yang sedang terjadi.
Tak lama lamunan Giras buyar karena suara berat Fanzo yang terdengar di telinganya.
"Disini aja temenin."ucap Fanzo dengan posisi yang masih sama
Giras menghela nafas pasrah,mau berontak juga nggak bakal mempan, lebih baik pasrah aja ygy.
Karena tidak mendapatkan perlawanan dari Giras Fanzo senang bukan main,kapan lagi yakan meluk ayang.
Harus menggunakan kesempatan dengan semaksimal mungkin- Fanzo
Sementara di lain sisi
Al memeluk erat tubuh Gilang yang duduk di pangkuannya,Sean dan Rafka saling memandang.
'jadi kita bakal jadi besan?'
Seolah tau apa yang Rafka pikirkan Sean mengangguk lalu memberikan dua jempol kepada Rafka.
"Mommy sama bunda ada yang harus dibicarakan dulu ya."ucap Sean lalu menarik tangan Rafka.
Sean membawa Rafka ke dapur, ya karena kalau tempat keluarga ada suaminya yang lagi bahas masalah kantor, kalau diruang tamu ada Gilang sama Al yang lagi uwuan.
"Cucok nggak sih?"tanya Sean melihat kearah anaknya yang sedang duduk di atas paha Al.
"Cucok bgt."jawab Rafka pasti
" kita bakal jadi besan?"tanya Sean kearah Rafka.
"Iya dong."jawab senang Rafka
Dan mereka mengobrol tentang masalah random lainnya mulai dari apa yang suami mereka lakukan dan bla BLA BLA
°•°•°•°
Saat Al tengah cemburu melihat Gilang yang berbicara dengan murid murid baru tepatnya dengan kristof.
Ayo lah Gilang itu punya Al titik nggak pake koma.
Gilang merasakan aura yang tidak baik dia melihat sekitar dan pandangan nya melihat kearah Al dan benar saja Al sedang menatapnya dengan tajam.
"Oo jadi itu pelajaran Minggu lalu?" Tanya kristof kepada Gilang, Gilang mengangguk.
"Oke makasih."ucap kristof lalu pergi kembali ke kursi nya.
Gilang berjalan kearah Al lihat pemuda itu seperti sedang marah kepada Gilang.
"Pfft."Gilang tertawa kecil,Al melihat kearah Gilang wow ini pemandangan sekali seumur hidup Gilang tertawa.
Wah liat wajah nya yang tersenyum sangat emm tampan? Atau menggemaskan? Entah lah.
Al memalingkan wajahnya telinga Al saja memerah, apalagi wajahnya, mungkin sudah seperti kepiting rebus.
"Ekhm."Al berdehem
"Kenapa Al?"tanya Gilang
"Nggak papa."jawab Al seolah marah
Gilang yang gemesh pun memeluk Al, sementara Giras yang melihat hanya menampilkan wajah julidnya, berbeda dengan hatinya.
'kapan ya gw digituin sama uke gw.' batin Giras sedih
Devan menepuk bahu Giras, Giras yang melamun pun terkejut,dia menatap Devan dengan tajam.
"Ehh sorry."ucap Devan sambil nyengir kuda
"Napa."ucap Giras, untung Giras itu penyabar:V
"Ini gw mau nanya tentang pelajaran kimia."ucap Devan
"Oh ni catatan gw, lengkap itu."ujar Giras sambil memberikan bukunya,gini gini Giras itu rajin ya jangan salah kalean.
"Makasih."ucap Devan sambil mengambil buku Giras.
Giras melanjutkan aksi melamunnya lagi, dia menghayal tentang wajah uke nya.
Tak terasa bell istirahat sudah berbunyi,tadi itu mereka free karena gurunya tidak masuk.
"Kantin."seru Giras sambil menarik tangan Gilang, Gilang yang ditarik hanya pasrah, sementara Al dia mendengus sebal.
Karena Giras menarik tangan Gilang yang padahal mereka lagi asik berduaan,memang pengganggu suana.
Siapapun ambil giras sekarang juga Al ingin berduaan terus dengan Gilang tampa bocah yang suka ngehalu itu.
Seperti nya doa Al terkabul kan, Giras di cegat oleh seseorang, yang Al yakini orang itu adalah malaikat yang diturunkan oleh tuhan untuk menolong Al.
"Ikut gw."ucap seseorang
"Dih gw mau makan."tolak Giras sambil melepaskan tangannya dari Gilang,Al melihat kesempatan dia menarik tangan Gilang lalu membawa Gilang kabur.
"WOI AL BABI GW JANGAN DITINGGAL."sorak Giras yang akan mengejar kembarannya tapi tangannya di tarik oleh seseorang.
"Ish lu ngapain sih bang?"tanya Giras mulai kesal
"Ikut gw."
"Ck² iya iya."akhirnya Giras menurut lebih cepat lebih baik bukan?
Orang itu menarik tangan Giras menuju kearah parkiran, Giras pun bingung bukan main.
"Bang Fanzo lu mau bawa gw kemane." Protes Giras
"Ikut aja."ucap Fanzo,dia masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Giras, sebenarnya Giras tadi sempat mau kabur tapi dia melihat tatapan Fanzo yang mengerikan,jadi Giras mengurungkan niatnya.
Bisa bisa kalau dia kabur nanti malah pulang pulang tinggal nama doang kan serem ygy.
Kangen kgk sama author yang cantik dan kiyowo ini( ´◡‿ゝ◡')
Awokwok canda ya sayang kuNih baru up karena ada tamu, gimana ya author kena marah mulu sama bapak karena di kamar mulu pas ada tamu padahal author di kamar lagi buat cerita (´ . .̫ . ')
Nah kalau tadi pagi author lagi kerja rodi ( ;∀;)
Lah malah curhat saya hehe
Yaudah Deng
Papay (。•̀ᴗ-)✧
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
become an older brother S2 End✔️
Short StoryCerita lebih berfokus kepada generasi selanjutnya bukan ortunya (。•̀ᴗ-)✧