bab 14

3.9K 493 53
                                    

Sebagai permintaan maaf author Doble up ya 😭😭

Happy reading


"Jadi Al tidur sama Gilang."

"Sementara Fanzo tidur sama Giras." Lanjut Sean menatap keempat pemuda itu.

Mereka semua habis nonton horor, jadi Giras takut tidur sendiri kata Giras nanti tiba tiba ada hantu ya muncul kan Giras jadi takut.

Sementara Gilang dia hanya biasa aja yang takut itu Al, apalagi tadi pas ada adegan hantunya muncul Al menjerit paling keras.

Sama seperti Giras yang takut ada hantu yang muncul Al juga sama dia takut nanti tiba tiba hantu muncul dari dalam lemari,Al nggak mau mati muda dia belum nikah (alay amat lu tong😒😒.)

Jadi karena itulah mereka tidur berdua bukan karena kamar di mansion itu nggak cukup,malahan kamar di mansion ini jauh dari kata cukup.

Kamarnya aja ada 24 kamar,itu belum termasuk kamar dari maid dan beberapa bodyguard.

"Tidur sana kalian hussh."ucap Rafael sambil menggerakkan tangannya seperti sedang mengusir orang.

"Bacot bau tanah huh."Giras langsung pergi kearah kamarnya, sendiri? Oh tentu tidak dia menyeret Fanzo.

Sementara Gilang dia juga pergi ke kamarnya dan Al tentu saja mengekor dibelakang Gilang.

Dan jangan lupakan Rafa dan Rafael yang masih bermanja manja dengan Sean.

Saat sampai dikamar nya Giras melepaskan tangannya dari Fanzo dan langsung saja merebahkan diri keatas kasur.

"Ada baju lain?"tanya Fanzo,yah Fanzo masih memakai baju sekolah karena dia belum sempat ganti baju, kacian nanti pas ke sekolah bau ketek hehe.

Giras menengok kearah Fanzo kemudian dia menunjuk kearah  pintu, didalam pintu itu ada ruangan yang dipenuhi dengan baju Giras.

Seolah mengerti Fanzo mengangguk kemudian dia masuk kedalam kamar mandi.

Saat keluar Fanzo terkekeh kecil melihat Giras yang tertidur, sungguh imut pikir Fanzo.

Fanzo mendekat lalu mencium kening Giras, kemudian dia masuk kedalam ruangan yang tadi ditunjuk Giras.

Tak lama Fanzo keluar dia memakai baju kaos warna putih dan celana hitam sampai lutut.

Kemudian Fanzo kembali mendekat kearah Giras dia mengecup bibir Giras sebentar lalu merebahkan diri disamping pemuda yang sedang tertidur itu.

Fanzo memeluk tubuh Giras yang membelakanginya, entah kenapa Fanzo merasa nyaman.

Kita beralih kearah Al dengan Gilang

Saat ini Al masih ketakutan terbukti dia yang terus berada di dekat Gilang, kemana Gilang Pergi Al juga bakal ikut.

Gilang harus benar benar bersabar, kalau bukan Al sudah dipastikan orang itu akan terbelah dua.

"Kenapa?"jengah Gilang

"Takut."cicit Al,Gilang menghela nafas, udah tau penakut sok sok nonton horor mana Al lagi yang request.

"Tunggu sebentar oke."ucap Gilang tanpa mendengar ucapan dari Al Gilang langsung pergi kedalam toilet.

Dia mau buang air kecil dari tadi eh malah ditahan sama tu bocah pengecut.

Setelah selesai Gilang keluar, Gilang terkejut melihat Al yang menangis sesenggukan.

Gilang mendekat lalu duduk disebelah Al, kemudian Gilang memeluk Al.

"Udah jangan nangis ya?"ucap Gilang lembut

"Hiks aku hiks taku."ujar Al yang masih menangis.

Al membalas pelukan Gilang dia menangis semenjadi jadinya di pelukan Gilang.

Hingga suara dengkuran halus terdengar,yah Al sudah tertidur, Gilang yang mengetahui bahwa Al sudah tertidur segera meletakkan tubuh Al di atas kasur.

Kemudian Gilang ikut merebahkan dirinya disamping Al, Gilang menarik selimut hingga menutupi badan mereka berdua.

Gilang menguap lalu tidur dengan posisi miring kearah Al, kalian tau? Ternyata Al belum tidur.

Dia tersenyum kecil melihat wajah damai Gilang lalu dia memeluk tubuh Gilang.

Kemudian mengecup kening Gilang sebentar,dan Al ikut tidur menyusul Gilang ke alam mimpinya.

Kalian tau Sean diluar sedang tertawa kecil melihat tingkah dua sejoli ini, setelah puas melihat kamar Gilang Sean pergi mengintip ke kamar Giras.

Sama seperti di kamar Gilang tadi Sean kembali terkekeh melihat Fanzo yang memeluk Giras.

Tak lupa Sean mengambil foto, yang nyuruh kek gini sebenarnya Raya Sean hanya setuju setuju aja.

Puas dengan hasil jepretannya Sean memutuskan untuk kembali ke kamarnya,saat masuk Sean disuguhi pemandangan lakinya yang lagi duduk bersedekap dada.

Ini mereka marah? Karena ditinggal ya? Sean mendekat, kemudian dia mengecup pipi Rafa dan Rafael lalu merebahkan badannya.

"Tidur besok kerja."ucap Sean, sebelum akhirnya menutup matanya mengabaikan tatapan memelas dari suaminya.

Keduanya mendengus sebal dengan Sean tapi tak ayal mereka menuruti kata Sean.


Halo gaes muehehe

Kayanya dua Minggu kedepan author bakalan jarang up deh, karena sebentar lagi author bakalan ujian kelulusan.

Semoga ya author bisa update setiap hari (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Doain author ya semoga bisa menjawab semua soalnya dengan benar.

Papay(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

TBC

become an older brother S2 End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang