36. Martabak

330 33 4
                                    

Hai hai

Aku kembali up cerita

Gimana perasaan kalian tentang lebaran tahun ini??

Sebelum baca vote terlebih dahulu!!!

Happy reading









*****


"Kamu pulang sana, udah sore."

Kini Aqeela tengah duduk di ranjang miliknya, baru saja perempuan itu selesai memakan bubur yang di belikan oleh kekasihnya itu Rassya. Rassya duduk di kursi di samping Ranjang milik Aqeela, cowok itu begitu perhatian dan setia menunggu dirinya.

"Aku mau nunggu kamu sampai tidur," jawab Rassya.

"Yaudah aku tidur ya..."

Rassya mengangguk. Perlahan Aqeela mulai membaringkan tubuhnya di ranjang, perempuan itu tersenyum kepadanya. Rassya pun mengelus surai hitam milik Aqeela. Jantungnya berdetak lebih cepat, ketika Rassya mengelus rambut miliknya.

"Aku nggak bisa tidur," ujar Aqeela.

"Kenapa?"

"Kalau ada kamu bawaannya mau natap kamu terus." Rassya terkekeh pelan menatap kekasihnya itu. Perempuan itu masih bisa tersenyum walaupun sedang tidak enak badan, Rassya meraih tangan Aqeela.

"Yaudah aku pulang ya, kamu istirahat."

Aqeela mengangguk. "Hati-hati Sya," ucap Aqeela. Rassya mencium punggung tangan perempuan itu, hal itu membuat Aqeela tersentak kaget. Rasanya Aqeela ingin berteriak sekencang-kencangnya, pipi nya benar-benar sudah merah padam.

"Iya, cepat sembuh ya Cila..."

"Iya Aca, Cila janji." Aqeela tersenyum lebar. Dari sikap Rassya, Aqeela tahu bahwa cowok itu begitu perhatian dan sayang terhadapnya. Bukan kepada dirinya saja, cowok itu juga begitu Adik perempuan cowok itu yaitu Sasa.

****

"Kak Clay kok belum jemput."

Gerutu Sasa. Sudah hampir 10 menit Sasa menunggu Clay menjemputnya, padahal cowok itu sudah berjanji akan mengantarnya pulang. Sasa melihat ke arah kampus, benar-benar sudah sepi tak ada mahasiswa-siswi yang menunggu.

Arel. Cowok itu baru saja dari kantin kampus membeli minuman. Setelah cowok itu membeli minuman, Arel pun langsung berjalan menuju parkiran motor. Dari jauh terdapat seorang perempuan yang tengah menunggu di depan kampus, perempuan itu tak begitu asing baginya. Arel pun memakai helm dan kemudian cowok itu langsung mengendarai motor nya.

"Sa mau bareng nggak?" tanya Arel.

Sasa terkejut ketika motor ninja berhenti di depan nya, dan ternyata dia adalah Arel kakak kelasnya. Perempuan itu bingung harus menjawab apa, di sisi lain ia ingin menerima ajakan Arel tapi di sisi lain juga ia takut jika ia pulang bersama Arel kekasih nya itu juga menjemputnya.

"Lo mau nunggu berapa jam lagi juga. Gak bakal ada taksi yang lewat-"

"Bareng gue ayo!!"

"Yaudah iya."

Sasa pun perlahan mulai menaiki motor milik Arel, Arel dengan peka ia menyuruh Sasa memegang tangannya cowok itu tahu pasti perempuan itu susah untuk menaiki motor miliknya.

Mengejar Cinta CEO [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang