50. Takdir

362 23 3
                                    

Hai haiii

Maaf banget baru bisa up
(╯︵╰,)

Sebelum baca jangan lupa vote terlebih dahulu!!!

Nggak udah lama-lama, cus langsung baca!!!


Happy reading





💐💐💐
















****

Aqeela menutup kotak bekal tersebut dan menaruh di totebag mini, baru saja ia selesai memasak makan siang untuk suaminya itu. Setelah itu pun, Aqeela beralih ke kamar untuk siap-siap. Perempuan itu sudah memesan taksi untuk ke kantor Rassya, mungkin sebentar lagi taksi berada di depan apartemen.

Hingga saat di kamar, Aqeela memutuskan untuk mengganti pakaian dan mempoles wajahnya. Setelah perempuan itu mengganti pakaian, ia menggunakan style dress simple dengan cardigan.

Setelah selesai mempoles wajahnya, ia beralih menggunakan lipstik yang tak begitu nyata warnanya. Mengesankan natural. Aqeela berdiri, dan mengambil tas selempang miliknya. Dan beralih keluar dari kamar.

Aqeela benar-benar sangat tidak sabar bertemu dengan Rassya, baru saja tadi pagi bertemu rasanya Aqeela merindukan suaminya itu. Perempuan itu tersenyum menatap totebag berisi makanan yang ia buat susah payah, semoga saja Rassya menyukai masakan dirinya.

Di luar apartemen, mobil berwarna putih menunggu di depan sana. Pasti itu adalah taksi yang ia pesan, dengan cepat Aqeela menghampiri taksi itu dan masuk ke dalam taksi.

*****

Sesampainya di kantor Rassya, Aqeela benar-benar di sambut oleh karyawan-karyawan. Mungkin itu adalah kerjaan Rassya menyuruh mereka, sampai di depan pintu ruangan suaminya itu. Aqeela mengetuk pintu.

Tok tok tok.

"Masuk."

"MAS RASSYAAAAA..."

"SAYANG!!!" Aqeela beralih menghampiri suaminya itu, menaruh totebag mini yang ia pegang dan langsung duduk di pangkuan sang suami. Aqeela mengalungkan tangannya di leher Rassya, dan memeluk cowok itu. Rassya terkekeh pelan, memeluk balik istri kecilnya itu.

"Kangen," ucap Rassya semakin mempererat pelukan kepada istrinya itu.

"Aku juga kangen sama Mas." Rassya melepaskan pelukan, kemudian mengecup lama kening Aqeela.

"Gimana kerjaan nya?" tanya Aqeela menatap suaminya itu dengan sangat dekat.

"Nggak gimana-gimana, malah aku mikirin kamu terus," jawab Rassya. Aqeela terkekeh pelan.

"Kok gitu? Harus fokus kerja dong Mas, ngapain aku di pikirin aku baik-baik aja kok."

Hati Rassya benar-benar sedari tadi tidak enak, karena meninggalkan istrinya di apartemen sendirian. Entah kenapa cowok itu menjadi takut jika berjauhan dengan Aqeela, perasaan khawatir selalu menghantui dirinya.

"Mas tuh takut kamu kenapa-kenapa, apalagi sendirian di apartemen. Mas ada niatan mau cari pembantu, biar kamu juga nggak kecapekan bersih-bersih rumah dan kalau aku lagi kerja kamu ada teman nya," ungkap Rassya.

Mengejar Cinta CEO [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang