🏍️ Bad Wife | New Version

359 52 40
                                    

🏍️ Bad Wife

Karena kesalahannya itu Jisoo pun mendapat surat peringatan yang lebih tepatnya sudah menjadi surat tindakan karena perbuatan Jisoo itu mendapat hukuman berupa skors selama satu bulan. Satu bulan itu sangat sia-sia kalau Jisoo tidak hadir di sekolah karena mengingat hari kelulusan akan menantinya.

Bagaimana Jisoo bisa mengerjakan soal-soal ujian nanti jika dirinya di skors selama itu oleh pihak sekolah. Tapi ini masih sangat lumayan karena untungnya saja orang tua Saskia tidak menuntut sampai ke jalur hukum, hanya menuntut untuk diberikan tindakan dari pihak sekolah saja.

Dan saat ini Jisoo baru pulang bersama dengan Jeno dari rumah sakit karena mereka baru saja menjenguk Saskia yang sempat parah itu. Padahal menurut Jisoo juga sebenarnya keadaan Saskia tidak parah-parah amat tuh, emang dasarnya Saskia aja yang lebay.

"Lo mau tobat apa tetep kumat?" Tanya Jeno memerhatikan Jisoo yang berbaring terlentang di atas sofa. Nampak sekali Jisoo tengah kelelahan karena mengurus banyak masalahnya hari ini.

"Nggak tau juga gue." Jawab Jisoo singkat, ia menatap langit-langit ruang tamu. Nampak berpikir sejenak apa yang harus Jisoo lakukan dirumah selama satu bulan.

Sebenarnya bagi anak nakal seperti Jisoo itu, di skors selama itu tidak terlalu bermasalah untuknya. Tapi masalahnya disini ia sudah mau lulus, bagaimana jika karena ini nanti ujung-ujungnya Jisoo tidak lulus? Senakal-nakalnya Jisoo, Jisoo ingin bahwa ia bisa sampai tamatan SMA.

Jangan sampai cuma tamat sampai SMP dan SMA-nya enggak. Lagian juga sekarang Jisoo sudah menjadi istri dari seorang Jeno yang super duper jenius itu. Tentu saja Jisoo tidak mau terlihat begitu jomplang kalau berpasangan dengan Jeno.

Terlebih lagi Jisoo juga memiliki pacar spek Gazza, walaupun terkesan bandel. Gazza tetaplah salah satu murid pintar di SMK-nya. Hanya saja Gazza ini minim di bagian absen, Gazza akan berangkat rajin kalau ada ulangan saja. Selain itu Gazza akan bermalas-malasan dan sering sekali bolos.

Tapi meskipun begitu, entah kenapa Gazza selalu memiliki nilai yang baik dalam akademik maupun non-akademik. Yang minus paling nilai akhlak dan kedisiplinan saja.

Sedangkan Jisoo? Nggak usah ditanya, Jisoo mah minus semua emang.

"Tapi Jen."

"Tapi apa?"

"Gue pengen berubah."

"Berubah gimana?" Tanya Jeno dengan serius, sedikit terkejut mengetahui niat baik Jisoo yang ingin berubah. Tapi berubah menjadi yang lebih baik lagi kan ini maksudnya?

"Ya gue tuh sadar gitu sekarang. Kalau gue udah banyak minusnya selama ini, gue selalu bikin masalah, nggak bisa diatur, urakan, and most importantly, I always trouble Mami. Not only that, I also always disappointed Mami and was never proud to have a daughter like me."

Cukup terkejut mendengar penuturan Jisoo barusan. Lantas Jeno pun berjalan mendekati Jisoo dan duduk di samping gadis itu.

"I'm quite surprised and happy to hear that you are starting to realize your mistakes so far." Jisoo pun mengangguk pelan sembari melirik Jeno. "Kalau lo mau berubah, I will be very happy to help you."

Jisoo yang awalnya leha-leha itupun segera beranjak dengan tegap kemudian menyikut Jeno dengan sokab. Jeno yang mendapat perlakuan seperti itupun menatap Jisoo dengan tatapan keheranan, kenapa gadis itu tiba-tiba menyikutnya?

Bad Wife | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang