🏍️ Bad Wife | New Version

485 63 33
                                    

🏍️ Bad Wife

Sungguh, Jisoo masih tidak menyangka kalau sekarang ini statusnya sudah berubah menjadi istri orang. Mana Jisoo juga dipaksa untuk menerima keadaan kalau suaminya sekarang adalah Jeno, laki-laki yang paling Jisoo benci di sekolahnya karena selalu menggagalkan rencana Jisoo untuk bolos ataupun ngejahilin para adik kelasnya.

Laki-laki yang selalu menyeretnya ke ruang BK dan membuat Jisoo terkena banyak masalah hingga catatan BK Jisoo benar-benar numpuk itu, kini statusnya sudah berubah menjadi suaminya. Ayolah! Membayangkan dekat dengan Jeno atau bahkan akur dengan Jeno saja Jisoo tidak pernah, apalagi ini ketika ia harus menerima sebuah fakta kalau mereka sekarang menjadi sepasang suami istri.

Pantas saja ketika di telfon waktu itu Samuel mengatakan kalau pilihan Jhonny tidak pernah salah dan terutama Samuel juga bilang kalau ia sangat kenal dengan calon suami Jisoo waktu itu. Karena Samuel dan juga Jeno menjalin hubungan baik dulu, Samuel benar-benar mengapresiasi Jeno yang banyak prestasi dan sangat aktif dalam kegiatan organisasi dulu.

Bahkan yang mendorong Jeno untuk menjadi ketua OSIS sekarang ini adalah Samuel. Jika Jisoo dan Jeno seperti musuh, maka akan sangat berbeda dengan kakaknya, karena Jeno dan Samuel malah memiliki hubungan dekat, Samuel pun sudah menganggap Jeno ini seperti adiknya sendiri. Kalau dipikir-pikir ya lebih pantas Jeno sih yang menjadi adik dari Samuel karena memiliki otak sepadan, bukan malah Jisoo yang sifatnya sangat jomplang dari kakaknya.

Dan sekarang ini Jisoo maupun Jeno hanya saling berdiam diri didalam kamar mereka. Mau tidur dengan ranjang yang berbeda pun juga percuma karena pintu kamar mereka dikunci dari luar. Ini semua adalah akal-akalan dari Erna yang sengaja melakukan semua hal ini, karena malam ini mereka nginap dulu dirumah Erna. Mungkin beberapa hari yang akan datang mereka akan pindah ke rumah mereka, karena kata papanya Jeno, beliau sudah menyiapkan rumah sendiri untuk Jeno dan Jisoo tinggali nanti.

"Jen." Panggil Jisoo terlebih dahulu untuk memecah keheningan yang mencekam diantara keduanya.

"Ya?" Jawab Jeno tanpa menoleh kepada Jisoo, karena laki-laki itu saat ini sedang membereskan pakaiannya dan bersiap untuk mandi.

"Kalau diajak ngomong tuh bisa nggak sih lihatin gue? Bukannya malah fokus kemana itu nggak jelas." Jisoo sensi, ia paling tidak suka kalau ia sedang berbicara tapi lawan bicaranya malah tidak mau menoleh kepada dirinya sama sekali.

Jeno yang merasa ia disudutkan itupun segera menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah Jisoo. "Iya, ini udah kan? Ada apa?" Tanyanya dengan nada bicara santai. Semakin Jeno santai, malah semakin membuat Jisoo merasa canggung yang luar biasa.

"Lo ngerasa kaget nggak sih sama pernikahan ini?"

"Pertanyaan yang seharusnya nggak perlu ditanyakan."

"Maksudnya?" Jisoo bingung.

"Jelas gue kaget, lebih kaget lagi ternyata calon istri yang dulu dibilangin sama Papa gue ke gue itu lo." Jeno berterus terang, Jisoo sedikit bingung disini. Katanya Jeno kaget akan pernikahan mereka terutama saat tau calonnya adalah Jisoo, tapi mengapa waktu itu Jeno terlihat biasa saja?

"Kata lo kan lo kaget tau pernikahan ini akan berlangsung terutama calon istrinya itu gue, tapi kenapa waktu kemarin tunangan gelagat lo biasa aja pas ngelihat gue? Kayak nggak ada kaget-kagetnya saat tau calon istri lo itu gue."

Bad Wife | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang