🏍️ Bad Wife | New Version

377 39 79
                                    

🏍️ Bad Wife

Mondar-mandir tidak jelas, itu yang saat ini tengah dilakukan oleh Jeno. Sesekali Jeno juga mengecek ponselnya untuk memastikan ada pesan masuk atau telfon masuk dari seseorang yang sedang Jeno tunggu kedatangannya. Ditunggu hingga tak terasa hampir satu jam Jeno menunggu kedatangan Jisoo yang tadi pagi sempat berpamitan dengan Jeno dan kata Jisoo gadis itu ingin pergi dengan Gazza.

Mengizinkan Jisoo begitu saja? Tentu saja tidak, Jeno tidak gila sehingga ia dengan gampang mengizinkan Jisoo pergi begitu saja dengan Gazza. Tadi sempat mereka berdua cekcok karena Jeno yang tidak mengizinkan Jisoo untuk bertemu dengan Gazza sementara itu Jisoo sendiri juga tidak mau kalah karena gadis itu memilih untuk tetap bersikukuh hingga mau tidak mau Jeno pun membiarkan Jisoo pergi.

Akan tetapi Jeno tidak akan mengira kalau Jisoo pergi selama ini, gadis itu pergi dari pukul 08.30 pagi hari hingga kini jam yang ada di ponsel Jeno sudah menunjukkan pukul 23.45, ditunggu punya tunggu tidak ada tanda-tanda Jisoo akan pulang ke rumah dengan cepat. Sebenarnya apa sih yang dilakukan Jisoo dengan Gazza itu hingga sampai jam segini Jisoo juga belum kelihatan batang hidungnya.

Karena rasa kesal dan emosinya yang mulai tersulut pasalnya Jisoo yang sudah lama ditunggu oleh Jeno namun tidak kunjung datang juga. Jeno pun menonjok tembok rumahnya yang tidak bersalah apa-apa. Hingga menimbulkan getaran yang dapat dirasakan ditembok tersebut dan juga ditangan Jeno sendiri. Jeno mengumpat, sialan pikirnya. Jisoo berani sekali pulang lewat tengah malam seperti ini.

Apakah gadis itu sekarang tidak sadar kalau dirinya sudah jadi istri orang lain? Apakah pantas dikala suaminya menunggu sedari tadi tapi ia tak kunjung pulang? Mengapa Jeno tidak menghubungi Jisoo saja? Sudah! Tapi tidak ada respon apapun dari Jisoo karena nampaknya Jisoo tidak aktif. Entah sengaja mematikan ponselnya atau memang ponselnya mati karena datanya sudah habis.

"Lo kemana sih Jisoo? Brengsek!"

Lagi, Jeno kini memilih untuk keluar dari rumah mencari udara segar. Bahkan rasanya AC yang ada dirumahnya tidak berpengaruh apapun kepada tubuh Jeno saat ini. Karena yang panas bukan hanya badannya melainkan otaknya saat ini juga terasa terbakar, kalau tidak malas mungkin Jeno sudah pergi ke dapur untuk mengambil es batu dan menempelkan di keningnya agar panas yang merajalela di otaknya itu segera hilang.

"Atau jangan-jangan? Nggak mungkin anjing! Gue nggak boleh mikir yang aneh-aneh dulu. Tapi besar kemungkinan apa yang gue pikirin ini beneran terjadi, sial!"

Jeno bahkan kini sudah menonjok angin yang tidak bersalah karena saking jengkelnya. Ia tidak pernah sejengkel ini sebelumnya apalagi hanya karena seorang gadis saja. Tapi masalahnya kali ini gadis yang dikhawatirkan oleh Jeno bukan gadis asing melainkan istrinya sendiri. Jeno selalu pulang tahu waktu padahal ia adalah laki-laki yang biasanya atau kodratnya lebih sering keluar dan pulang telat. Tapi mengapa sekarang semuanya seolah terbalik?

Kini Jeno bersumpah kalau malam ini Jisoo tidak pulang, maka Jeno akan nekat untuk mencari dimana pun keberadaan gadis itu malam ini juga.

"Lo kemana Jisoo? Apa sengaja mau buat gue gila karena nungguin lo?!" Jeno tak henti-hentinya mengumpat dan ngoceh sendiri. Tampaknya sih Jeno tidak akan berhenti sebelum Jisoo benar-benar muncul dihadapannya untuk saat ini.

Menyerah, Jeno sudah menyerah menunggu Jisoo diluar rumah bahkan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 00.00, sialan Jisoo! Berani sekali pulang sampai semalam ini. Memilih masuk saja kedalam rumah, Jeno pun duduk di sofa yang ada di ruang keluarga untuk menunggu kedatangan Jisoo. Masih akan ia tunggu, baru Jeno akan bergerak kalau jam sudah menunjukkan pukul 01.00.

Bad Wife | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang