Rescue

91 9 11
                                    

Sheeka POV's


" That's right, Ma'am... The Island is chaotic " Ucap Flos kepadaku setelah kembali dari pulau itu untuk mengamat.


" All right, let's go there " Ujar ku lalu meletakkan sling ku dipinggang dan berjalan keluar diikuti Flos.


Aku naik keatasnya dan terbang. Tak lama kami terbang terlihat Dawn Treader milik pasukanku. Aku memerintahkan Flos untuk mendekati mereka.


" I will get there first! Once there, you are allowed to draw your weapons! " perintah ku dari atas Flos.


" Understood, Ma'am! " ujar Garr dibawah sana. Aku mengangguk dan terbang lagi lebih cepat.


Satu jam perjalanan sudah terlihat sebuah pulau di depan kami.


" There's the island, My Queen... " Ucap Flos kepadaku.


" You don't need a disguise[menyamar], Because many of them use armor as well " Jelas Flos sambil mendarat sedikit jauh dari kerumunan.


" Thank you Flos... " Ucap ku kepadanya.


Lalu dia terbang untuk terus memantau dari atas.


Aku pun berjalan ke tengah kota. Such a mess... Kota ini benar-benar seperti tidak terurus. Orang-orang ber armor disini dengan mudah nya menghakimi para rakyat.


Aku membaur diantara mereka semua dan mengamati. Dan aku mendapati semua toko dan masuk kesana tetapi tidak ada yang menyambut.


Aku melihat sebuah pintu, yang sepertinya adalah pintu dapur toko tersebut. Aku membuka nya dan betapa terkejutnya nya aku. Melihat seseorang yang sedang menguliti orang. Aku terpaku sesaat dan mundur perlahan lalu keluar dari toko tersebut.


" Huh.... Breathe Sheeka.... Breathe... " Ujar ku sambil menepuk-nepuk dadaku.


Tempat ini, aku bahkan tidak membayangkan hal ini. Aku bersembunyi dibalik sebuah dinding dan mengatur nafasku.


" ROARRR " tiba-tiba terdengar suara erangan dari arah tengah kota. Aku tersadar dan langsung berjalan kearah sana.


" Minotaur? " aku melihat seekor Minotaur yang terikat disebuah tiang dengan kayu-kayu dibawahnya. Dan ada beberapa ekor Faun, Dwarf, dan Minotaur lain.


Minotaur itu sepertinya mengenali ku, saat aku hendak menghampiri nya dia menggeleng dan mengisyaratkan ku untuk tidak membantu nya.


Seseorang meletakan api di kayu tersebut dan... Yak. Aku tidak bisa menyelamatkan Minotaur itu.


" I must save the others... " batinku dan mencari cara.


Aku melihat sebuah alat, yang aku tau apa kegunaannya itu. Itu cara pemakaian nya seperti smoke bomb, aku mencurinya dan berjalan mendekat kearah sana.


Aku pun mengintip kebarisan para Narnian. Mereka menyadari kedatangan ku dan aku menyuruh mereka untuk bersiap-siap.


Aku melempar smoke bomb itu dan berlari melepas ikatan para Narnian.


" INTRUDER![penyusup] " ucap para kriminal itu.


Aku membebaskan sekiranya 15 Narnian. Aku memerintahkan mereka untuk pergi kehutan untuk bersembunyi. Sedangkan aku berlari mengikuti mereka dibelakang.


" Your Majesty... You're not supposed to be here.. " Ucap seekor Faun kepadaku.


" I can't allow my people to be treated like that " tegasku kepada mereka.


" What has happened to this island? And who are they? " tanyaku kepada mereka


" It was they who offered us a job. But they are not the original people of this island. They immigrated here and took over the island by force. People here call them 'The Killer', but they call themselves 'The Randos', Your Majesty... " Jelas Faun itu.


" That's all we know.. " Lanjut nya


Aku mengangguk mengerti.


" How many of our people are here? " tanyaku lagi.


" Approximately[kira-kira] thirthy, My Queen... " jawabnya.


" All right, all of you stay here and i'll save the rest " ujarku sambil menguncir rambutku.


" Perhaps we can help you, Madame... " Ucap seekor Minotaur. Aku tersenyum kepadanya.


" It will be too conspicuous[mencolok] if you were with me. I will move in the shadows until our troops arrive " Ucap ku sambil tersenyum.


" But you can help me by telling me where to start looking " lanjut ku kepada mereka.


" Perhaps you could start at a hilltop fortress, Your Majesty... We have been imprisoned there. " jawab salah satu Dwarf.


Aku mengangguk paham dan melihat kearah bukit.


" Thank you.. " jawabku dan berjalan dan menaiki Flos.


---


Peter POV's


Aku, Edmund dan Esme terbang dengan gryphon, aku bersama Esme dan Edmund sendiri.


Dalam perjalanan, kami melewati lautan dan bertemu 1 kapal Dawn Treader. Kami terbang mendekat.


" Where is High Queen Sheeka? " tanyaku sedikit berteriak agar terdengar.


" High King Peter, King Edmund? " Ujar Garr bingung


" Her Majesty has already headed to Runadelle Island, Sire... " lanjutnya.


" Thank you... " Ucap ku lalu memerintahkan gryphon ku terbang lagi.


Kami melanjutkan terbang menuju Runadelle Island.


" That is Runadelle Island, isn't it? " Ujar Edmund kepadaku sambil berteriak


" Yes it is! Keep an eye on every side! " jawabku kepada Edmund.


Kami memantau pulau itu dari atas. Alih-alih menemukan Sheeka kami melihat sekelompok mahluk di dalam hutan. Kami terbang mendekat dan mendarat.


" High King Peter? King Edmund? " Ujar salah satu Faun.


Para Narnian membungkuk kepada kami. Aku mengangguk dan menyuruh mereka berdiri.


" Have you all seen the High Queen? " tanya Edmund kepada mereka.


" Yes, My King... The Queen who saved us from those psychopaths " Jelas Faun itu sambil berdiri.


" Where is she now? " tanyaku kepadanya.


" The High Queen is on her way to save the remaining[tersisa] Narnian... " Jelas salah satu Dwarf


" Where is that? " tanya Edmund cepat.


" To the Hilltop Fortress, Sire... " jawab Dwarf tersebut


Kami berterimakasih dan beranjak pergi untuk mengikuti Sheeka.


" Isn't this High Queen Sheeka's obligation?[kewajiban] Saving her people, is her duty[tugas], right? " Ucap Esme tiba-tiba kepadaku.


" Sorry?! " Ujar Edmund yang tidak terima sambil menghadap Esme.


" Ed... " Ujar ku pelan.


" In other words, you're assuming that 'Why should we help Sheeka?' right?? YOUR High Queen " Ujar Edmund kepada Esme.


" Forgive me if my words were wrong, Your Majesties... " Ucap Esme lalu berhenti dan membungkuk.


" It's doesn't matter... " jawabku kepada Esme sambil tersenyum.


" Please remember your position, Lady Esme.. " Ujar Edmund sambil naik ke gryphon nya.





Ehem ehem...ckckck


Narnia: Fire With Fire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang