Prince Lian of Platican

61 12 2
                                    

22 hours left


Sheeka POV's


" I know where is Prince Lian went " Ujar Caspian sambil turun dari gryphon nya.


" Where? " tanya ku.


" I'm not going to lie, but this place is very far away.. " Jawab nya sambil memberikan ku map.


" How many hours? " Tanya ku sambil melihat nya.


" It would take eight hours... " Jawab Caspian pelan.


" Eight hours?? " ujar ku tidak percaya. Caspian mengangguk pasrah.


" Even with the gryphon?! " Ujar Eustace.


" Without the gryphon, it would take a dozen[belasan] hours " jelasnya kepada Eustace.


Aku mengacak rambutku dan berjalan naik ke Flos.


" It's better not to waste time " Ujar ku sambil naik keatas Flos diikuti Eustace. Dan Caspian naik keatas gryphon nya.


" We will make it, trust me... " Ucap Caspian sambil melihat ku. Aku tersenyum dan mengangguk lalu menerbangkan Flos.


---


14 Hours left...


Kami sampai di mansion milik Prince Lian. Kami berjalan perlahan dan melihat beberapa prajurit Platican disekeliling mansion.


" We have 5 hours left and 9 hours for the journey back. We have to move fast.. " bisikku kepada mereka.


" We have to find one more witness, don't we? " tanya Eustace kepada kami. Aku dan Caspian mengangguk.


" If we're with Lian, it will be easy to get one more witness " Jelas Caspian kepada kami.


" I'd rather be in the war than waiting around here and do nothing" Ujar salah satu prajurit kepada prajurit lain.


" What was Prince Lian brought here for? " tanya prajurit lainnya.


" I don't know either " jawab prajurit itu.


Kami mendengar perbincangan para prajurit itu.


" He's definitely here... " ucap Caspian.


" Let's go then.. " bisikku.


Caspian mengangguk dan memimpin jalan mengendap disusul Eustace dan aku.


Kami berjalan dibalik pepohonan dan melihat satu pintu dan satu prajurit didepannya.


" I will take care of it... " bisik Caspian


Caspian mengendap kearah pintu itu dan dengan cepat melumpuhkan prajurit itu. Dia membuka pintu sedikit untuk memastikan aman.


Setelah dia yakin itu aman dia memanggil ku dan Eustace untuk maju.


Kami pun memasuki mansion ini.


" This mansion is way too big... How can we find him? " bisik Eustace.


" Lian doesn't like fuss[keramaian]... so i'm sure his chamber at the top of the mansion " Jelas Caspian kepada kami.


" Finally the King left... " terdengar suara mengarah kami.


Kami bersembunyi dibalik sebuah dinding dan mendengar kan percakapannya.


" It's better to be here, instead of waging war againts Narnia... " Ujar salah satu prajurit.


" Yes it is!! How can we fight those creatures? " jawab prajurit satu lagi.


" I can't wait for Prince Lian to take the throne. He's a lot different than his father.. "


Mereka berdua pun berlalu dari hadapan kami. Kami lanjut mengendap-endap dan naik tangga dengan cepat.


Kami sampai di lantai paling atas dan melihat satu pintu yang dijaga dua prajurit.


" That must be his chamber, let's just get right to it " bisikku kepada Caspian.


" What?!.. Wait! " bisik Eustace panik karna kita akan berhadapan langsung dengan prajurit


Caspian mengangguk dan langsung berjalan biasa diikuti aku.


" King Caspian?! How did you get here? " tanya prajurit itu kepadaku.


Tak lama pintu terbuka dan terlihat sesosok laki-laki muda seumur Edmund sepertinya, dari dalam ruangan.


" Relax Vict... I told him to come here.. " Ujar Prince Lian kepada prajuritnya.

Prajurit itu mengangguk dan mempersilahkan kami masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prajurit itu mengangguk dan mempersilahkan kami masuk.


" Caspian? What is it? " tanya Lian sambil mempersilahkan kami duduk.


" Do you know about Lady Esme? " Tanya Caspian langsung.


Prince Lian bingung dan masih melihat ku bingung.


" Ouh, i forgot! This is Sheeka and Eustace" Ucap Caspian memperkenalkan kami.


Mata Prince Lian terbelalak dan langsung berdiri.


" Sheeka, High Queen of Narnia? " Tanya nya ragu. Aku tersenyum dan sedikit membungkuk.


" I am... And this is Prince Eustace " Jawab ku.


" It's such an honor to meet you... " Ucap nya sambil tersenyum lalu membungkuk kepadaku dan Eustace. Aku dan Eustace mengangguk dan tersenyum.


" Lady Esme? She's my father informant " Jawab nya sambil duduk kembali.


" She gave information about Narnia, right? " tanyaku kepada Lian. Lian mengangguk sambil menunduk tidak enak.


" Lian, would you like to be a witness in the court of Narnia? " tanya Caspian kepadanya.


" For who? " tanya nya bingung.


" For me... i need two witnesses to expose her treachery[penghianatan] and i hope you are willing to... " Jelas ku kepada Lian.


" Well, i don't like her either. She always influenced[mempengaruhi] my father to invade Narnia... " Jawab nya sambil melihat kami.


" Thank you... I appreciate it, truely... " ucap ku kepadanya sambil sedikit membungkuk.


" Don't mention it, Your Majesty... " Jawab nya tersenyum


" And can i ask for one more witness from your kingdom? " tanya Caspian kepada Lian.


" How about Mr. Gab? " tanya nya sambil melihat Caspian.


" I've already asked him. But he couldn't, he was afraid his family could be In danger.. " Jelas Caspian kepadanya.


" Leave it to me, i'll find another witness.. " Jawab Lian sambil tersenyum.


" We only have 4 hours left to find witness.. quickly " Ujar Eustace.


Kami mengangguk dan pergi dengan gryphon lewat jendela.




The power of orang dalem 👍


Narnia: Fire With Fire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang