PROLOG

156K 4.8K 20
                                    

Sequel dari Dia? Boss Gue?
But its ok kalo kalian belom baca cerita itu dan langsung baca cerita ini.

Karna ini New Story kok!!





***

           Dishara Aulia Zalova, anak dari Mama Dhea dan Papa Rangga. Kelakuan 100% mirip Mama Dhea, hobinya bikin frustasi papa sendiri. Sudah hilang otaknya sedari lahir. kalau kata Mama Dhea, Disha ini titisan  bidadari. Tapi kalau kata Papa, Disha ini titisan malaikat pencabut Kewarasan.

"Gevan,  kuliah disini juga? Ambil jurusan apa?" Tanya Disha penuh antusias saat melihat Gevan berjalan tak jauh darinya

"Bisnis manajemen"Jawab pria tersebut datar tanpa mau menatap lawan jenisnya,

Tangannya terulur seperti meminta sesuatu kepada Disha, dan gadis itu tentu paham apa yang dimaksud Gevan, Jus mangga buatannya. Sedari SMP Gevan selalu meminta Disha membawakan Jus mangga buatannya, alasannya? Entahlah padahal Pria itu adalah anak dari Pemilik Bisnis kuliner nomor satu di Asia, tapi malah menyuruh gadis seperti Disha membuatkan Jus mangga untuknya.

Ghea datang merangkul sahabat somplaknya, mereka bertiga memang akrab sedari kecil. Ghea sendiri merupakan adik kembar dari Gevan, yah kembar Wajah saja karna sikap jelas 100% berbeda!

"Bukannya Lo udah tahu kalo dia kuliah disini? Kan udah gue kabarin."Tanya Ghea saat melihat obrolan kecil antara kakak kembarnya dan juga Sahabatnya tadi,

"Basa-basi aja yang penting ada topik!"Jawab Disha sembari menunjukkan senyum bodohnya.

Gevan masih saja memfokuskan diri pada buku yang dia baca dan earphone yang ada ditelinganya namun pria itu melepas earphonenya dan menatap ke arah Disha, "Pulang bareng"

"Tuh liat Dis! Yang adeknya siapa yang di ajak pulang bareng siapa!"Kesal Ghea kepada kakaknya!

Tidak sepupu tidak Kakak semuanya sama saja dinginnya, mungkin bedanya Devan akan melunak jika berhadapan dengan keluarganya tapi Gevan? Entahlah sepertinya jatah kata pria itu terlalu sedikit, selain itu dia juga minim ekspresi.

"Gue ada Rekomendasi Cogan kampus paling aduhai lo harus liat!"Ucap Ghea dengan semangat,

"Jangan ngajarin yang enggak-enggak dek"Nasehat Gevan kepada Adiknya dan tentu diacuhkan oleh Ghea, gadis satu itu memang keras kepala!

"Bodo amat! Wlee! Udah yuk kita pergi!" Setelah mengucapkan itu Ghea menarik tangan Disha pergi menjauh dari Gevan,

Sementara Gevan tersenyum kecil melihat tubuh Disha yang kini sudah menjauh darinya, mereka sudah bertunangan sedari SMA karna di jodohkan oleh orang tuanya.

Disha slalu dengan jelas menyatakan jika dia mencintai Gevan dan ingin bersama pria itu, namun Gevan hanya diam dan diam. Tanpa berniat membalas ataupun menolak.

***

        Disha menatap ke arah dompetnya lalu tersenyum masam, astaga kenapa uangnya tinggal segini? Pasti adik laknatnya itu sudah mengambil uang yang dia letakan di dompetnya! Kecil-kecil sudah jadi maling jangan-jangan adiknya ini jelmaan tuyul!

"Topi saya bundar, bundar duit saya. Ghea! Duit gue tinggal seribu bulet! Belom gesek Atm tadi, soalnya buru-buru banget. Mana tempat Bu Ranti gak bisa pake Atm lagi bayarnya" Cerocos Disha lalu menunjukkan Uang logam bernilai Seribu rupiah kepada sahabatnya,

Ghea yang melihat itu tersenyum lalu merampas uang yang ada di tangan sahabatnya, "lumayan buat kerokan!"

"Lo yang bener dikit dong! Otaknya kemana!"Kesal Disha,

Ghea hanya menyengir lalu merangkul pundak sahabatnya, "otaknya ilang, kata Mama palingan kecebur di got. Gue traktir deh gampang! Anak Papa Aksa ini banyak duet!"

"Lah sombong!"

"Kata Papa gak apa-apa sombong asal kaya!"

Disha rasanya ingin melempar sahabatnya ke mulut buaya, tapi memang benar sih apa yang dikatakan sahabatnya gapapa sombong asal kaya. Ya kalo gapunya apa-apa nanti apa yang mau disombongin?

Saat mereka baru duduk  dikantin, Gevan datang dan meletakan Mie ayam serta Jus jeruk di meja Disha.  "Makan," ucap Gevan pelan kemudian pria itu juga duduk disampingnya.

"Lah gue bang?"Tanya Ghea sembari menunjuk dirinya sendiri,

"Pesen, punya mulut dipake"Jawab sang kakak datar.

"Pelit!"

Disha tersenyum menatap pria idamannya, jika begini bagaimana bisa Disha melepaskan perasaannya? Sikap Gevan saja seolah memberi peluang untuk nya masuk ke dalam hati pria itu. Tapi ini sudah sangat lama dan cintanya tak kunjung dibalas, Disha jadi bingung sendiri apa yang harus dia lakukan?.













Masih prolog tenang, DUH JADI HARUS GARAP DUA CERITA NIEH!! ITS OKE AKU GAFAFAH SUMFAH GAFAFA!

SEE U GENGS!!


Move On (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang