Selamat bermalam minggu, buat jomblo mending baca Move On aja hehe
Thank u for 290K Readers!!!!
Kalian luar biasaaa!!!Bakal End di Part 30 yah
For Next, 350K Readers!!
Selamat membaca, siapin tissue karna part ini mengandung bawang (◕ᴗ◕)
Disha tersadar dari Komanya, namun gadis itu meraba matanya. Matanya seperti ditutupi sesuatu, apa dia buta sekarang?"Mama Papa! Kenapa mataku ditutup?"Teriak Disha histeris, sedangkan Gevan yang ada disampingnya terbangun dari tidurnya dan mulai memanggil dokter dan suster.
"Gev, mata gue kenapa?"Lirih Disha sembari menunggu hasil pemeriksaan yang dokter lakukan kepadanya,
Dokter tersebut menghela nafasnya, "Mata anda-"
"Saya buta ya dok?"Potong Disha dengan cepat, sungguh apakah dirinya menjadi tuna netra sekarang?
"Oh bukan, Anda baru saja melakukan operasi jadi wajar saja mata Anda ditutupi perban."
"Operasi dimata? Mata saya buta dok?"Tanya Disha beruntun,
"Seharusnya, tapi ada pria baik yang rela mendonorkan Kornea matanya untuk Anda."
Disha mematung ditempat, siapa? Siapa pria baik itu? "Siapa Dok?"
"Tanyakan pada keluarga Anda nanti, sekarang saya akan membuka perbannya." kemudiannya dokter tersebut membuka perban yang menutupi mata Disha, "Buka mata kamu secara perlahan,"
Disha menurutinya, dengan perlahan ia membuka matanya dan menatap sekitar. Gadis itu menatap ke arah suaminya, "Gevan?"
Gevan mengangguk pelan, "Kamu udah sembuh sayang."
Disha menganggukkan kepalanya senang, senyum manis itu menghiasi wajah cantiknya "Dokter, siapa yang udah donorin Kornea matanya ke saya?"
"Tanyakan kepada suami Anda, Saya Pamit undur diri" Setelah mengatakan hal itu,dokter tersebut pun pamit undur diri ditemani suster yang bersamanya tadi.
"Mama sama Papa mana Gev? Ghea dan yang lainnya juga kemana?"Pertanyaan Disha hanya disambut gelengan pelan Oleh Gevan.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kemana perginya semua anggota keluarganya? Dan siapa yang sudah mendonorkan Kornea mata ini untuknya?
***
Disebuah pemakaman umum seorang gadis berdiri sendirian menatap makam yang masih baru, gadis itu seolah merasakan kesedihan juga kepahitan yang dirasakan oleh jenazah yang baru saja dimakamkan tersebut.
"Gue gak nyangka, ada orang yang tulus banget kaya Lo"Ucap gadis itu lirih, "Sayangnya kenapa orang kaya Lo harus berpulang duluan sih?"
Jenazah yang baru dimakamkan adalah, Jenazah Seorang pria yang selalu mengejar cintanya, seorang pria yang dahulu slalu dipandang baik oleh semua orang. Dia kira, orang-orang itu hanya melebih-lebihkan.
Tapi saat ini, gadis itu tahu jika semuanya bukan omong kosong. Karna dia memang sebaik itu,
"Faris, Lo cowok yang super baik, Maaf kalo dulu gue suka banget debat sama Lo. Istirahat yang tenang disananya ya?"Tentu saja pertanyaan itu tidak akan mendapatkan balasan, Sampai kapanpun sosok Faris dan perjuangannya akan selalu teringat.
Ghea selalu menghalangi Faris saat pria itu mencoba mendekati sahabatnya, Sampai akhirnya Kakak kembarnya lah yang berhasil mendapatkan gadis itu.
Pria itu tidak marah, tidak pula membenci dirinya yang berusaha menjauhkannya dari Disha. Walau Faris sering berdebat dengannya tapi tak ada tatapan kebencian dimata pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (End)
HumorCinta yang bertepuk sebelah tangan, itulah yang di alami Disha saat mencintai sosok sempurna seperti Gevan. Restu orang tua sudah dia dapat, umur juga sudah cukup matang, namun sayang hati doi tak berhasil dia genggam. Baiklah sekarang, disha harus...