Jujur ya, Moodku buat ngelanjutin cerita ini tuh ga ada. Kayak down aja gtu, apalagi ada ide cerita baru di otak ini.
Tapi demi kalian, aku bakal coba buat tamatin ya. Maaf kalo dipertengahan aku gagal (ಠ_ಠ)
Selamat membaca semuanya makasih buat 38K readersnya ayayu(◕ᴗ◕✿)
Seharusnya hari ini, dia sudah berada di Bali. Tapi sekarang, dirinya justru terjebak menjadi istri dari seseorang yang tidak pernah menganggapnya. Menikah dengan orang yang kita cintai memang menyenangkan, tapi menikah dengan seseorang yang mencintai kita itu jauh lebih menyenangkan.
Disha termenung menatap ke arah jendela, sedangkan Gevan? Pria itu sudah pergi sedari tadi. Disha memang sengaja bangun di siang hari untuk menghindari Gevan tapi tetap saja bayangan tentang kejadian kemarin masih ada di otaknya.
"Gue resmi jadi istri orang ini?"Tanya Disha kepada dirinya sendiri,
Matanya berkedip, gadis itu memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Setelah Mandi dan berpakaian, Disha berjalan menuruni anak tangga untuk sarapan. Matanya menatap ke arah sebuah bungkusan yang ada di dapur.
"Ini apaan ya?"Tanyanya sendiri, kemudian tangan gadis itu terukur untuk membuka bungkusan tersebut.
Dahinya mengernyit, "Bubur Ayam?"
Ada sebuah Note di sana, Disha mengambil dan membacanya.
Maaf aku pergi duluan, Kamu sarapan pake bubur ayam dulu ya.
-Gevan
Disha tersipu? Tidak! Gadis itu justru menghela nafasnya kasar, apa-apaan ini? Kenapa Gevan bertindak seolah Mereka adalah pasangan sungguhan? Astaga mereka ini pasangan palsu kan? Kenapa mendadak jadi begini?
Namun meski dirinya masih merasa kesal atas apa yang telah dilakukan Gevan, mulut manisnya tetap memakan makanan yang dibeli oleh pria tersebut untuknya.
"Gatau lah! Yang penting perut gue kenyang! Dan Nanti, gue harus balik ke Bali!"Tekadnya sudah bulat, Disha akan pergi ke bali.
Setelah acara sarapannya selesai, Disha segera pergi untuk mengambil koper yang kemarin dia titipkan kepada Nina.
***
Disha memutar bola matanya malas. Saat ini gadis itu sedang berada di sebuah taman hiburan, tentang perjalanannya ke bali sepertinya akan ia tunda. Ini semua terjadi karna Gevan! Seandainya pria satu itu tidak menahan KTP nya mungkin saat ini dirinya sedang bersantai ria di dalam pesawat!Disha menatap ke arah seorang wanita dan pria yang sepertinya sedikit lebih tua darinya. Wanita itu duduk disebuah kursi yang ada disana bersama pria disampingnya, lalu datang dua anak kecil yang sepertinya kakak beradik?
Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia, Disha tersenyum. Hal itu mengingatkan kepada Keluarganya, Papa dan Mamanya adalah pasangan yang sangat harmonis.
Papanya yang penyabar di hadapkan dengan Mamanya yang memiliki kewarasan setipis tisu. Apakah Disha bisa memiliki hubungan harmonis seperti keluarganya? Atau keluarga kecil yang ada di hadapannya saat ini.
Dia sudah menikah, menikah paksa lebih tepatnya. Entahlah saat ini Disha bahkan enggan memikirkan tentang keberlangsungan pernikahannya demgan Gevan, karna tak ada masa depan. Menurutnya, dia adalah pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (End)
HumorCinta yang bertepuk sebelah tangan, itulah yang di alami Disha saat mencintai sosok sempurna seperti Gevan. Restu orang tua sudah dia dapat, umur juga sudah cukup matang, namun sayang hati doi tak berhasil dia genggam. Baiklah sekarang, disha harus...