Part 1

86.1K 3.9K 10
                                    

Hallo apakabar semuanya? Masih hidup? Yah alhamdulillaah kalau begitu jangan lupa tekan Vote ya sayank



***


           Sudah sampai di semester Empat, semangat Para mahasiswa tidak berkobar seperti awal masuk dunia perkuliahan. Disha menatap punggung Gevan yang perlahan menjauh, kini pria itu semakin sibuk dan jarang menghubunginya. Sudah selama ini masih saja belum ada balasan cinta yang ia dengar dari bibir pria tersebut.

"Capek banget ngejar Cinta"Keluh Disha sambil menghela nafas pasrah lalu meminum jus mangga yang ada ditangannya,

"Ngejar itu Cita-cita jangan cinta! Jelas aja capek!"Balas Ghea menasehati sahabatnya.

Ya sebenarnya Ghea juga kasihan terhadap Disha yang slalu berharap kepada kakak kembarnya tapi apa boleh buat? Disha masih menaruh hati kepada Gevan, sedangkan Gevan? Enggan memberi kepastian.

Disha melirik sebentar ke arah sahabatnya, "Kalo cintanya kayak Gevan gapapa capek sampe ngesot-ngesot juga gue mau kok."

"Dasar bloon! Tugas udah selesai?" Tanya Ghea, ah sepertinya ada udang di dalam bakwan nih!

"Udah, bego bego gini juga gue masih mau ngerjain tugas"Jawab Disha sombong, memang benar tak apa salah asal dikerjakan. Kata Mamanya salah itu manusiawi kok yang penting berusaha dulu,

"Bagus deh mau nyontek dong!" Setelah mengucapkan itu Ghea mendapatkan jitakan dikepalanya, pelakunya? Jelas sahabatnya sendiri.

"Nyontek itu sama yang pinter! Bukan yang bloon!" Ucap Disha kesal,

Gadis dengan rambut terikat satu itu mendengus, "yang pinter mana mau nyontekin!"

"Lah iya juga ya?"

Ghea menepuk pelan keningnya, Astaga udah mana gue bloon punya temen otaknya senasib sama gue lagi! Tapi meskipun begitu mereka sefrekuensi, jadi tak apa bodoh asal bahagia dan bisa gila bersama. Kemudian kedua sahabat itu pun berangkulan dan pergi menuju kelasnya.

Disha masih saja bingung memikirkan apa posisinya dihati Gevan saat ini, apakah dirinya istimewa ataukah hanya sebatas angin lalu? Alias gak penting?

"Gue udahin aja kali ya pertunangannya? Kasian Gevan tertekan harus tunangan sama cewek bego kayak gue"

"Lo suka sama dia gak?"Tanya Ghea menatap fokus ke arah sahabatnya,

Mata Disha langsung berbinar, "Banget!! Dia itu pangeran gue sedari brojol!"

"Gaya lo brojol! Bukannya lo itu netes ya?"

"Lah setan!"

Kemudian mereka berdua pun tertawa. Beginilah persahabatan, saling menghina namun berakhir tawa. Bukannya saling memuji lalu berakhir membenci.

"Abang gue itu kayaknya perlu dipancing deh! Coba aja lo jauhin dia beberapa hari, kalo dia cari Lo berarti dia suka sama Lo. Tapi kalau enggak, Lo harus Move on sih!"

Ghea memang awalnya sangat mendukung Pertunangan antara Disha dan juga Gevan tapi, dia juga tidak ingin melihat perasaan sahabatnya digantung terus menerus seperti ini.

"Aaa Gak bisa!! Jangan paksa gue! Gak bisa pokoknya gak mau!"Astaga kenapa dengan sahabatnya ini? Padahal Ghea hanya menginginkan yang terbaik untuknya.

"Hapus nomornya! Blok! Sekarang! DISHARA AULIA ZALOVA!"

"Jangan tante Dede masih Esdeh!"

Karna kesal, Ghea akhirnya mengambil paksa ponsel sahabatnya lalu memblokir nomor Kakak kembarnya yang diberi nama 'Calon suami'. Iew menjijikan! Ghea rasanya ingin muntah!

"Sekarang jauhin dia, jangan bales chat dia di sosial media manapun! Kalo ada dia pergi, jauhin! Denger enggak!"Jujur saja Ghea terlihat persis dengan tante Gabby jika begini, duh Disha jadi ngeri sendiri

"Enggak! Gue tuli gue tuli!"Ucap Disha sambil menggelengkan kepalanya lalu menutup kedua telinganya,

"Kalo ga denger itu ya diem aja bloon! Awas aja ya sampe gue liat lo ngasih perhatian lagi ke Abang gue! Move on, Move On Disha!"

Benar, apa yang dikatakan sahabatnya ini benar. Sudah cukup bertahun-tahun dirinya berjuang sendirian! Sekarang dia harus Move On! Terserah Gevan akan mencarinya atau tidak tapi yang jelas hatinya harus di selamatkan dulu.

Disha menatap sahabatnya, "FIGHTING!"

"FIGHTING!"semangat Ghea sembari mengepalkan tangan untuk menyemangati sahabatnya.

Okey baiklah, Misi move on dimulai dari sekarang!!

***

           Disha menoleh ke kanan dan ke kiri untuk menghindari Gevan, pasalnya pria itu akan melewati tempat ini. Setelah memastikan ketidak beradaan pria itu disini, Disha pun menghela nafas lega dan segera menoleh kebelakang untuk melangkah

Degg

"Ngapain?"Tanya Gevan yang saat ini sudah berdiri di belakangnya, astaga pria ini semakin hari semakin tampan! Hal itu membuat Disha harus menguatkan imannya!

"Enggak!"Ucapnya cepat, semoga saja pria ini tidak mencurigainya

Gevan menaikkan alisnya sepertinya jawaban yang diberikan oleh Disha tidak memuaskannya, "ponsel mana?"

"Ngapain sih nanya-nanya!" Sinis Disha dan tentu saja hal itu membuat Gevan kaget, sejak kapan gadis ini menjadi sinis begini?

Tangan Gevan terulur meminta Jus mangga seperti biasanya, namun Disha justru pergi meninggalkannya. Ada rasa tidak terima yang menguar dari dalam hati Gevan, bahkan gadis itu belum membalas pesannya sedari kemarin. Ada apa? Apa yang terjadi?

Sementara itu Ghea sedang memberikan tepukan tanda selamat kepada sahabatnya. Benar sekali, Disha sudah menceritakan segalanya kepada Sahabatnya yang dibalas Senyuman bahagia Oleh Ghea.

"Wah akhirnya setelah sekian purnama! Keren bingit temen gue!"Ucapnya bangga sembari menepuk-nepuk tangannya kagum,

"Tapi gue kangen! Kangen banget!!"Teriak Disha hal itu memancing Atensi Beberapa Mahasiswa yang sedang lewat,

Dengan cepat Ghea membungkam mulut laknat sahabatnya, kalau begini bagaimana jika yang lewat ternyata kakaknya? Lalu kakaknya akan tahu jika Disha merindukan pria itu, waduh bisa besar kepala. Akhirnya hari itu dilewatinya tanpa semangat karna tidak mendapat dorongan semangat dari tunangan tercintanya.











Bahkan saat sampai dirumah dengan lesu Disha melangkah menuju kamarnya, namun baru sampai di depan pintu suara ala toa masjid milik sang Mama mengejutkannya.

"Disha! Bantuin Mama!"Teriak Mamanya dari dapur, Disha pun melangkah gontai dengan wajah yang masih di tekuk.

Dhea melihat anaknya seperti tidak ada semangat hidup, apa anaknya ini sedang terlibat masalah makanya wajahnya kusut begini?

"Kenapa muka kamu? Belom dapet jatah dari Gevan ya?" Memang Mamanya ini sangat ceplas-ceplos bahkan Papanya seringkali menahan malu bila membawa Mamanya ini pergi ke acara resmi,

"Disha lagi galau Ma, mau Move On aja! Gevan ga ada tanda-tanda cinta sama aku!" Keluh Putri semata wayangnya, Dhea tentu kaget! Disha mau Move On?

"Halah kayak bisa aja Move On- Move on. Palingan kayak anak jaman sekarang, bikin story semangat Move on besoknya galau-galau lagi"Ejek Sang Mama terang-terangan.

"Mama bukannya doain malah menghina. Tau deh kesel banget sama Mama"Ucap Disha kesal lalu gadis itu pun pergi menuju kamarnya.

Dhea yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Mana mau Mama doain kamu Move On. Kapan lagi dapet menantu ganteng, mapan, baik, kayak Gevan!"

"Astaghfirullah Mama! Ini aku baru naek tangga loh masih aja!"Ucapan bernada kesal milik Disha dibalas tawa mengejek dari Mamanya.

















Haha hallo sampai jumpa di part 2 ya
JANGAN LUPA VOTE YA SAYANK DADAHH MWAHH

Move On (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang