Cmiiw sampai juga di Part 17, rencananya cerita ini akan tamat di part 35,40? Gatau ya haha.
Challenge lagi gakk?
Bakalan up pas pembaca di part ini udah
1K readers, 215 Vote, dan 50 komen.
Haha gak ngotak ya aku bodo amat cmiiww
***
Dario menggenggam erat tangan sang Ayah yang sedang menatap serius lelaki di hadapannya. Rangga sangat menyayangi putri satu-satunya, putri yang orang bilang sedikit tidak waras tapi mampu membuat kehidupannya lebih berwarna.
"Yang berhadapan dengan kamu, bukan lagi sahabat dari Papamu. Tapi Ayah dari anak yang sebentar lagi menjadi istrimu." Ucap Rangga dengan serius,
Gevan mengangguk kepalanya patuh, "Iya Pa, saya akan menjaganya juga mendidiknya menjadi istri yang baik."
Rangga melepas kaca mata yang bertengger manis di hidungnya sejak tadi, pria paruh baya itu memijat pelan keningnya yang terasa berdenyut. Pria di hadapannya ini sedari dulu selalu saja memberi teka-teki dalam kehidupan putrinya, Rangga sebenarnya menolak ajakan Aksa untuk menjodohkan anak mereka berdua.
Jawabannya tentu hanya satu, dia kurang yakin jika Anak dari sahabatnya itu benar-benar mencintai putrinya. Rangga melihat semuanya. Melihat putri kecilnya yang selalu menatap Gevan penuh antusias, melihat putrinya yang bersemangat membuatkan jus mangga untuk Gevan. Dan dia juga tidak menutup mata atas alasan sebenarnya kenapa putrinya memilih untuk menetap di bali.
Dario menunduk, Ini artinya kakaknya akan pergi meninggalkannya? Setelah kejadian kemarin sebenarnya sepulang mereka dari Mall, Dario agak merasa bersalah karna telah mengerjai Kakaknya.
"Saya akan memisahkan kalian berdua jika saya melihat setetes saja air mata menetes dari mata Putri saya."Ucap Rangga telak,
Gevan menganggukkan kepalanya, "Silahkan. Saya juga akan pergi meninggalkan Disha jika memang keberadaan saya hanya menyakitinya."Balas Gevan penuh keyakinan.
Walau keinginan memiliki Disha sangatlah besar, tapi keinginan melihat gadis itu bahagia jauh lebih besar.
Lihatlah sekarang, dua orang yang sama-sama ingin menjaga harta berharga dalam kehidupan mereka. Diantara Ayah yang menyayangi putrinya dan juga pria yang mencintai pujaan hatinya.
Disisi lain, Disha sedang terdiam menatap kosong ke arah depan. Sementara MUA di sampingnya sibuk memoles wajah cantik gadis itu, "Sebentar ya mbak. Mbaknya udah cantik jadi gausah tebel-tebel dandannya"
"Mbak,"Disha berucap lirih lalu menatap gadis yang hendak mendandaninya, "Ini gue beneran nikah?"
Disha harap ini hanya mimpi, tapi MUA tersebut mengangguk dan tersenyum.
Percayalah, saat ini Disha rasanya ingin pingsan di tempat. Kalian tahu rasanya diculik ke pelaminan itu bagaimana? Saat Disha sampai disana dan menanyakan perihal pengantin wanitanya alias Violet, mereka semua hanya menunduk sedih.
Mamanya mengatakan jika Violet kecelakaan dan saat ini sedang koma. Apakah Gevan waras? Bukannya menemani calon istrinya yang sedang berjuang antara hidup dan mati, pria bodoh ini justru mencari mempelai wanita lain?
Terserahlah sebenarnya Disha tidak terlalu perduli TAPI MENGAPA HARUS DIRINYA? Dari sekian banyak gadis di dunia ini kenapa harus dirinya?.
"Sumpah, rasanya gue mau mati aja. Jangan-jangan nanti setelah si Violet sadar gue di gugat cerai lagi!"Ucapnya Frustasi, "Gue gak mau jadi janda di usia muda!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (End)
HumorCinta yang bertepuk sebelah tangan, itulah yang di alami Disha saat mencintai sosok sempurna seperti Gevan. Restu orang tua sudah dia dapat, umur juga sudah cukup matang, namun sayang hati doi tak berhasil dia genggam. Baiklah sekarang, disha harus...