Hallo makasih buat 126K Readers I LOVE U ALL
SELAMAT MEMBACAK
*****
Disha mendengus kasar, Gevan itu pembohong! Pria itu mengatakan jika nanti semuanya akan dijelaskan secara rinci. Tapi faktanya setelah menerima panggilan dari Penerbitan yang di kelolanya, pria itu pergi tanpa perduli hari sudah malam dan Disha tinggal dirumah sendirian.
"Ngeselin banget! Dikira gue ini penyabar apa hah? Kesabaran gue ini setipis tisu!!"Kesalnya, Disha memutuskan untuk tidur duluan saja. Daripada menunggu pria pekerja keras yang membuat kepalanya meledak.
Mata gadis itu terbuka kembali, "Tapi, Kira-kira alasannya apa sih?"
Disha pun memutuskan untuk menelfon sahabatnya, namun tidak ada sahutan. Apakah Ghea sudah tidur? "Kayaknya dia udah molor deh. Yaudahlah, gue tidur juga kalo gitu."
.
.
.
.
Sedangkan ditempat lain, Ghea sedang menatap nyalang Kakak kembarnya. Selama ini, dia mengira jika Gevan adalah sosok yang luar biasa serta dewasa. Tapi, pemikiran itu harus ia buang jauh-jauh saat mengetahui kebenaran yang tidak sengaja dia dengar.
"Lo pikir Disha gapunya hati kak? Gimana kalo dia tahu? Si Violet bahkan diem aja, walau dia Tahu kalo Disha sempet salah faham sama semua ini!" Emosi Ghea rasanya akan meledak, ah ralat sudah meledak!
Sahabatnya, selama ini beranggapan jika cintanya bertepuk sebelah tangan. Tahukah Gevan? Hati Ghea rasanya teriris, tiap kali menyaksikan banyak air mata yang Disha teteskan karna beranggapan jika Cinta nya tak berbalas.
Ghea menyayangi Kakak kembarnya, tapi dia juga sangat menyayangi Sahabatnya. Jadi, wajar jika Ghea merasa kecewa setelah melihat kebenarannya.
Sebenarnya, Gevan berbohong. Dia mengatakan kepada Disha jika telfon yang dia terima merupakan Telfon dari Salah satu karyawan perusahaan penerbitan. Padahal yang menelfonnya adalah adik kandungnya.
Dan saat ini di hadapannya, Ghea sedang menyalurkan semua emosi yang sudah ditahan cukup lama.
"Lo gak ungkapin semuanya cuma karena lo gatau gimana cara ngungkapinnya? Alasan bodoh dari mana itu! Kenapa juga Papa sama Mama gak marah ngeliat kelakuan dia!"Ghea tahu, dirinya salah karena telah membentak keluarganya. Tapi, semua kebenaran ini tidak bisa diterima akal sehatnya.
Ghea berusaha meredam emosinya, "Ghea bakal ceritain semua ke Disha!"Ucapnya kepada kedua orang tuanya, lalu tatapannya beralih ke kakak kembarnya, "Jangan salahin gue kalo setelah ini dia pergi dari lo Gev! Gue sayang sama kalian. Tapi gue gak bisa biarin dia terus hidup sama pengecut kayak Lo!"
Gevan menahan pergerakan Ghea, "denger ini. Gue yang akan bilang semuanya ke Disha."
Ghea yang mendengarnya hanya bisa terkekeh sinis, "Kapan? Asal lo tahu, dia lagi nunggu ditalak sama lo Kak! Dia sekarang mikir kalo dia cuma pengganti. Pengganti Violet!"
Gevan menggelengkan kepalanya, "enggak! Sejak awal dia pemeran utamanya, bukan pengganti,"
"Lo tahu bang? Gak semuanya perlu ditunjukkin dari tindakan aja, tapi juga ucapan. Biar gak ada salah faham." Lagi, Ghea menatap sinis ke arah kakak kembarnya.
"Gue tebak, Lo pasti belum ngasih tahu Disha semuanya kan? Dan sampe kapan pun, Lo gak bakalan bisa jujur ke dia Bang!!"Lanjut Ghea,
Sebenarnya Gabby juga merasa jika anaknya salah, tapi dirinya sangat mempercayai apa yang anak sulungnya itu lakukan. Dan tanpa sadar, ada hati gadis lain yang terluka atas perbuatan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (End)
HumorCinta yang bertepuk sebelah tangan, itulah yang di alami Disha saat mencintai sosok sempurna seperti Gevan. Restu orang tua sudah dia dapat, umur juga sudah cukup matang, namun sayang hati doi tak berhasil dia genggam. Baiklah sekarang, disha harus...