Part 8

56.3K 3.1K 34
                                    

Hallo thanks for 4K Readers! And next update tunggu 6K dulu

Kak kenapa Move On updatenya lama banget?
Iya soalnya aku mau bikin cerita ini konfliknya ringan tapi menarik nah ini nih yang lagi jadi beban pikiranku akwkwk..

Btw aku habis kena musibah, hapeku jatoh dan langsung retak banyak! Jadi kalo aku lama ga update kalian tau lah penyebabnya..

Selamat membaca..

***

3 tahun kemudian

Keputusan untuk meninggalkan kota Jakarta dan menetap di Bali membuat Disha perlahan mulai melupakan sosok Gevan, bahkan dirinya sudah ikhlas bila suatu saat nanti Gevan memang benar akan menikahi Violet ataupun gadis lain. Saat ini, Disha sedang fokus menjalani Bisnis Wedding Organizer yang  dikelolanya selama dua tahun belakangan ini.

Awalnya, Papanya meminta dirinya untuk bekerja di salah satu Cabang Restoran yang ada di Bali namun Disha menolak, dan memilih untuk bekerja di salah satu W.O terbaik di bali. Selama satu tahun, gadis itu sudah mempelajari banyak hal dan akhirnya membuka usaha W.O sendiri.

"Gue liat usaha lo makin maju aja!"Ucap Faris, masih ingat Faris? Ketua BEM tampan yang selalu adu mulut dengan Ghea?

Kini pria itu sudah menjabat sebagai Manager di salah satu perusahaan yang ada di jakarta, dan saat ini pria itu mampir ke kantor Disha untuk bertemu sebentar.

"Alhamdulillaah sih ris, Btw ada kerjaan disini lagi?"Tanya Disha yang masih saja menatap kumpulan buku gaun pernikahan di hadapannya,

Faris kemudian menduduki kursi yang terletak di depan Disha, "Ya gitu deh, lo gak ada niatan balik ke jakarta?"

"Males, disini juga banyak bule-bule ganteng. Lumayan deh cuci mata"Jawabnya disertai kekehan kecil.

"Si anjir! Walau banyak bule tapi lo tetep jomblo ya?"

"Jomblo itu berkah, pacaran itu musibah. Lo liat tuh orang-orang yang punya pacar, kerjaannya nangis tiap hari! Gue heran, pacaran sama manusia apa sama bawang sih? Nangis melulu"

Faris menyemburkan tawanya, "HAHAHA! Tapi ya-"

Brak!

"Mbak! Ini berita besar mbak!" Teriak pegawainya saat memasuki ruangan Disha dan mendorong pintu dengan kasar, astaga bahkan gadis itu lupa mengetuk pintu!

"Eh eh Nina! Ulang-ulang, masa ga permisi dulu sih?"Cibir Gadis itu, dan tentunya sang pegawai langsung menganggukkan  kepalanya dan keluar dari pintu,

Tok
Tok
Tok

"Permisi Mbak, ada berita besar" Ucap Nina sopan,

"Berita besar apa? Anak presiden mau sewa jasa WO kita?"Tanya Disha dengan antuasias!

Nina justru memutar bola matanya malas Boss nya ini kalau menebak sesuatu tidak pakai bismillah dulu ya?

"Mbak kalo ngasal kira-kira napa! Anak presiden mana lagi? Presiden kita anaknya udah nikah semua!" Jelas Nina dengan emosi, Masalahnya mereka belum ganti presiden! Dan anak presiden yang sekarang semuanya telah menikah.

Lah iya juga ya? Disha kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan mempersilahkan Pegawainya untuk menyampaikan berita besar tersebut.

"Mbak tau Penerbit Mata Buku? Yang lagi Viral itu loh mbak! CEO-nya mau sewa WO kita mbak!"Heboh Nina, jelas saja dia adalah penggemar dari penerbit Mata Buku.

"Hah serius? Bukan penipuan kan?"Disha memastikan sekali lagi karna takutnya nanti dia sudah senang bukan main eh ternyata hanya salah sambung atau malah orang iseng yang mengaku sebagai CEO Mata buku.

"Aku serius! Sekretarisnya yang telfon aku tadi, dan itu asli bukan tipu-tipu mbak!" Tekan Nina meyakinkan Bossnya bahwa yang dia ucapkan adalah kebenaran.

"Keren banget sih, muka CEO nya aja dirahasia in banget. Dan yang dateng setiap ada penghargaan cuma sekretarisnya"Jelas Faris yang juga merasa bangga karena WO milik sahabatnya akan disewa oleh CEO Mata Buku.

Disha termenung, "hmmm jangan-jangan dia udah tua? Makanya malu mukanya di tunjukin, takut para fansnya kabur mungkin?"Dugaan Disha nyatanya memancing pelototan tajam dari Nina. Ya,dia memperlakukan semua pegawainya seperti sahabat sendiri jadi tidak ada kecanggungan di antara mereka.

"Mbak! Jangan memecahkan harapan aku dong!"Kesal Nina,

Faris terkekeh pelan, "bukannya udah pecah ya? Kan CEO-nya mau nikahin cewek laen"

Nina yang mendengar itu pun tersadar, benar apa yang dikatakan teman Bossnya ini. Hatinya sudah retak, harapannya sudah pupus, "Diem deh Mas Faris! Lagi Broken Heart ini lho"

"Tapi mbak dia minta pemilik WO yang terjun langsung, gimana? Mbak mau? Lumayan, mereka berani bayar Lima kali lipat."Lanjutnya dengan antusias

Disha berjengit kaget, "Hah?! lima kali lipat! Ya maulah!"

Nina saat ini mulai ragu untuk melanjutkan kalimatnya tapi ia harus mengatakannya, "Tapi lokasinya di Jakarta"Ucapan Nina nyatanya mampu membuat Disha diam, jakarta?

Faris menatap keduanya lalu tersenyum, "Jakarta luas Dis. Lo gak bakal ketemu dia kok, tenang aja."

Faris benar, Jakarta itu luas dan bayaran lima kali lipat sangat sayang bila di lewatkan. Akhirnya Disha menyetujuinya,

Semoga aja kita gak ketemu lagi ya? Batin gadis itu sembari mengenang masa lalu yang sudah tiga tahun ini dia hindari.

Bahkan keluarganya sendiri yang harus datang kesini jika rindu kepadanya, karna Disha tidak ingin menginjakkan kakinya di kota Jakarta lagi. Terlalu banyak kenangan indah yang berujung menyakitkan disana, disanalah tempat dimana ia  bertemu dengan orang yang pertama kali menjatuhkan hatinya, dan orang itu juga yang pertama kali mematahkan hatinya.

Sementara itu ditempat lain, tepatnya disebuah Kantor penerbitan yang namanya sudah melalang buana di dunia per-buku an, seorang pria sedang duduk  di kursi CEO sembari melihat-lihat pencapaian yang ia raih selama ini.

Suara ketukan pintu membuat fokusnya pecah, pria itu kemudian melihat ke arah pintu yang menampilkan sekretarisnya dengan senyum yang menghiasi bibir wanita itu, "Pak, Mereka setuju"

Dia tersenyum tipis, hatinya seolah tidak sabar untuk bertemu dengan sosok itu lagi.
"Kerja bagus"Ucapnya datar, lalu mengelus sebuah figura berisikan  potret foto gadis cantik yang tersenyum ke arah kamera.

I miss u so bad, Dishara batinnya sembari terus tersenyum menatap foto sang pujaan hati. Sudah tiga tahun lamanya, gadis kesayangannya ini pergi menjauhinya tanpa sepatah kata pun. Semoga saja saat ini belum ada pria lain yang mengisi relung hati gadis itu, karna jika iya  maka Dia tidak akan bisa menerimanya. Disha, gadis itu jelas adalah miliknya!




























Dari semalem sampe pagi ini kacau banget pikirannya, omongan orang-orang yang makin kesini makin bikin gedek harus nahan hati ya gmana? Mau dibales tapi orangnya lebih tua dr kita nanti dibikin kicep bilangnya malah 'Berani ya sama orang tua?!'

Puncaknya hapeku yang baik-baik aja malah retak banyak sekarang. Haduh, Masih di tahan ini belum ngamuk!

DADAH!!!!

Move On (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang