Akhirnya dokter menyudahi sesi terapi mereka dan menyuruh Haruto keluar dulu, karna dia ingin membicarakan sesuatu dengan Jeongwoo.
"Ada apa dok?" tanya Jeongwoo penasaran.
"Saya harap kamu bisa bekerja sama dengan saya untuk penyembuhan Haruto. bisakah kamu melakukannya?"
"Tentu saja bisa dok. apa yang harus aku lakukan?"
"Setiap proses terapi, saya harap kamu juga datang mendampingi Haruto. karna dari yang saya lihat tadi, dia sedikit tenang saat kamu memegang tangannya. saya pikir itu dapat membantu"
"Ah baiklah dok"
.
.
.Dokter David langsung pamit pergi, sedangkan Jeongwoo masih di tahan oleh bunda untuk makan malam bersama dulu.
"Jeongwoo, bunda boleh nanya?"
"Boleh bunda. mau tanya apa?"
"Orang tua Jeongwoo masih ada? dan kerja apa?"
"Bunda kita lagi makan loh, kenapa juga nanya begituan. lagian nanya begitu gak sopan tau" celetuk Haruto.
"Ah bunda sudah gak sopan. maafin bunda ya Jeongwoo, bunda gak ada maksud apa apa kok"
"Gak apa apa kok bunda. orang tua Jeongwoo masih ada. papa dan mama mereka adalah pengusaha"
"Wih hebat. nama perusahaannya apa? siapa tau bunda kenal"
"Bundaa..." lagi lagi Haruto menyela percakapan mereka.
"Nama perusahaannya adalah J&R Company bunda"
"Wah ternyata Jeongwoo anak mereka? bunda sangat kenal dengan orang tua kamu"
"Ah benarkah bunda?"
"Iya, bunda berteman dekat dengan mama kamu"
"Gimana mama bisa kenal dengan mamanya?" tanya Haruto.
"Kan di negara kita ini ada 3 perusahaan terbesar dan tersukses. nah perusahaan kita ada di urutan kedua kan, yang ada di urutan pertama adalah perusahaan orang tuanya Jeongwoo"
"Lah terus gimana bisa dekat dengan mamanya" tanya Haruto kepo.
"Bunda kan ada ngeluarin satu produk, nah kerja sama dengan perusahaan mereka. karna itu bunda jadi dekat dengan mamanya Jeongwoo"
"Gak tau aku tuh, bunda gak pernah cerita"
"Gimana bunda mau cerita kalau sejak ayahmu meninggal, kamu benci sekali mendengar bunda bercerita mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan bisnis"
Mendengar perkataan bundanya, Haruto hanya terdiam. sedangkan bunda merasa bersalah karna sudah menyinggung sesuatu yang Haruto gak suka dengar.
"Haru, maaf bunda gak bermaksud untuk mengungkit lagi"
"Udah bunda, lanjut makan aja"
Setelah itu mereka makan dalam keadaan hening. Haruto hanya fokus makan sedang bunda hanya melihat Haruto. bunda ingin mengatakan sesuatu, tapi takut malah makin merusak mood Haruto.
.
.
."Bunda, Haru balik dulu ya"
"Gak tidur aja dulu disini? kamu jarang loh tidur di rumah"
"Kan jauh kalau ke sekolah dari sini, ntar Haru telat ke sekolah"
"Yaudah deh kalau gitu"
"Aku juga permisi bunda" ucap Jeongwoo.
"Iya hati hati nak. makasih sudah datang yah hari ini"
"Sama sama bunda"
"Kamu pulangnya gimana? tanya Haruto ama Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
True or False ~ L.O.V.E ?
RomanceBerawal dari Haruto yang dikhianati oleh pacarnya, menjadikan dia tidak mempercayai akan adanya cinta sejati bahkan akibat sakit hati yang dialaminya membuat dirinya menjadi orang brengsek. Akankah dia kembali mempercayai bahwa memang benar ada cint...