BAB 24

221 25 1
                                    

"Iya dia juga kesini" kali ini Yoshi yang menjawab.

Mendengar itu Haruto kembali terdiam.

KLEEEKK . . .

"Loh Woo?! kamu darimana?" tanya Junghwan.

"Dari bawah"

"Ngapain?"

"Nyapa bunda"

"Ouh"

"Ru ada makanan gak? aku lapar, tadi Hyunsuk juga ngeluh lapar"

"Hah? kapan?" tanya Hyunsuk bingung.

"Kan tadi sebelum kemari kamu bilang lapar" Doyoung mengedipkan matanya memberi kode pada Hyunsuk.

Hyunsuk langsung paham maksud Doyoung, jadi dia segera berdiri dan menarik tangannya Jihooon. sedang Doyoung menarik tangan Junghwan untuk keluar. Yoshi? sudah pasti dia langsung paham dan segera berjalan keluar tanpa ditarik oleh siapapun.

Kini yang terisisa didalam kamar hanyalah Jeongwoo dan Haruto. dalam beberapa menit hanya ada keheningan.

"Ru???" akhirnya Jeongwoo memecahkan keheningan.

"Mmmm??!!"

"Kamu kenapa sejak kemarin gak mau ngomong sama aku?"

Haruto diam. dia gak tau apa yang harus dia jawab, karna ketakutannya yang terlalu besar sampai sampai dia mengabaikan Jeongwoo. bukan hanya itu, dia sedikit kesal dengan pemandangan kegiatan di api unggun yang dia saksikan saat keluar mengambil air minum untuk Hyunsuk.

"Kamu marah karna aku jadi pasangannya Haeyoung saat main game di api unggun? kamu juga marah karna aku gak bangunin kamu untuk menikmati kegiatan api unggun?"

Lagi dan lagi Haruto hanya diam.

"Ru aku udah pernah bilang kan, aku gak pernah sedikit pun menyukai Haeyoung. aku juga udah pernah bilang kan, kalau kamu itu pacar pertama aku. aku gak pernah tertarik untuk pacaran sebenarnya, karna sedari dulu aku hanya bergelut di dunia bisnis dan bercita cita membangun perusahaanku sendiri. hingga aku bisa membangun perusahaanku, aku hanya fokus gimana mengembangkan bisnis bisnisku. karna itu aku gak pernah tertarik pada siapapun, meski aku tau banyak yang mendekatiku"

Haruto hanya mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulutnya Jeongwoo tanpa meresponnya.

"Haru?! kamu adalah pengecualian dari segalanya. jika dulu aku pernah berpikir hanya akan fokus berbisnis, skarang aku juga fokus padamu. jika dulu aku pernah berpikir untuk tidak akan mencari pasangan, skarang aku malah menyukai kamu dan menjadikan kamu pacarku. jika aku sudah menentukan sebuah pilihan baik itu bisnis maupun pacar, aku akan memegang teguh pilihanku itu"

Jika sedari tadi Haruto hanya diam, kali ini dia menatap Jeongwoo dengan tatapan yang sangat dalam.

"Tapi kamu membiarkan orang yang menyukaimu selalu berada di dekatmu, bahkan kamu seperti memberi harapan padanya untuk terus berharap ama kamu kalau suatu saat dia bisa memilikimu"

"Ru aku adalah orang berprinsip! sejak kecil aku sudah memiliki prinsip untuk hidup! jika aku sudah menganggap dia teman, selamanya dia hanya akan menjadi teman. gak akan pernah berubah menjadi pacar atau status lainnya"

"Perasaan orang bisa berubah, kita gak tau kapan perasaan kita akan berubah. kita masih manusia loh, kita bukan Tuhan"

"Ru? kamu tau kenapa aku gak pernah mengatakan kalau kita adalah teman? apa kamu pernah dengar aku bilang kalau kamu adalah temanku?"

"Gak! kenapa?"

"Sejak awal aku gak begitu memperhatikanmu, hingga suatu hari kita harus ikut les privat bareng. sejak itu aku udah suka ama kamu, aku juga bingung kenapa aku punya perasaan suka padahal kamu gak ngapa ngapain. sejak saat itu kamu gak pernah ku anggap teman, karna jika iya? aku gak akan bisa menjadikanmu pacar. aku selalu menjunjung tinggi status teman, makanya aku gak pernah menghianati status itu"

True or False ~ L.O.V.E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang