"Ayah kenapa bunda? kenapa bunda ngomongnya digantung mulu? Haru udah panik dan khawatir sejak tadi" Haruto mulai terisak.
"Ayah sudah sadar, ayah sudah baik baik saja, ayah kamu sudah kembali" ucap bundanya.
Mendengar apa yang dikatakan bundanya, Haruto sangat terkejut. saking terkejutnya, dia mematung selama beberapa menit.
"Haru? Haru?"
"Ah kenapa bunda?"
"Kenapa malah bengong sayang?"
"Ayah beneran sudah sadar?"
"Mmmm"
Haruto langsung berlari menuju kamar, melihat ayahnya yang sudah duduk meski masih dipasang beberapa alat medis, Haruto merasa lega. dia langsung berlari dan memeluk ayahnya sambil menangis.
"Kamu memeluk ayah terlalu kuat Haru" seru ayahnya.
Mendengar suara ayahnya, Haruto malah makin menangis. itu adalah suara yang sangat dia rindukan untuk beberapa tahun ini, suara yang paling dia harapkan untuk bisa didengar lagi.
"Kenapa malah menangis? harusnya senang dong karna ayah sudah bisa melihat Haru lagi"
"Ini karna Haru terlalu senang, makanya Haru nangis" ucap Haruto disela tangisnya.
Jeongwoo dan bunda juga ikutan terharu menyaksikan mereka yang sedang berpelukan.
"Selama ini kamu baik baik aja kan?" tanya ayah Haruto lembut.
"Mmmm . . . ayah?"
"Kenapa sayang?"
"Maafin Haru"
"Kenapa minta maaf?"
"Karna Haru, dulu ayah mengalami kecelakaan"
"Loh kok ngomong gitu, ayah gak suka ya. kecelakaan itu adalah musibah, gak ada satupun manusia yang akan tau kapan musibah itu akan terjadi. ayah gak tau, begitu juga dengan Haru. jadi selama ini, Haru selalu menyalahkan diri sendiri?"
Haruto terdiam, sedang bundanya sudah menangis karna bundanya tau seberapa menderitanya Haruto saat ayahnya tiada dulu.
"Karna kecelakaan itu, Haru terus menyalahkan dirinya sendiri. dia bahkan memiliki trauma dengan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kecelakaan kamu, untung ada nak Jeongwoo yang terus mendampinginya. jadi skarang Haru sudah baik baik saja, apalagi pas dulu dia tau kalau kamu ternyata selamat dari kecelakaan itu. meski kamu berada dalam kondisi koma, tapi Haru optimis dan yakin kalau kamu pasti akan sadar suatu hari nanti" ucap bundanya menyambung pembicaraan mereka.
"Haru? bahkan jika ayah gak selamat dari kecelakaan itu, ayah gak akan pernah menyalahkan Haru. setiap ayah tidak akan pernah melakukan itu terhadap anaknya, kenapa kamu harus menyalahkan diri sendiri. kamu adalah anak kesayangan ayah"
Haruto hanya menganguk, dia mengerti dengan maksud pembicaraan ayahnya.
"Dan dia pacar kamu?" tanya ayahnya sambil melihat ke arahnya Jeongwoo.
"Ah Halo om! aku Park Jeongwoo, pacarnya Haruto" Jeongwoo memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Kamu sangat tampan, pantas saja anakku mau pacaran dengan kamu. soalnya dia memiliki selera yang sama dengan bundanya, selalu memilih pasangan yang tampan hehehe"
"Ahh makasih om pujiannya, tapi Haru juga tampan. ditambah lagi dia sangat manis dan lucu, plus dia juga sangat pintar"
"Haihh sepertinya kamu sangat tergila gila dengan anak saya, kamu mengingatkanku dulu. yang juga tergila gila dengan bundanya Haru, makanya cepat cepat om nikahin soalnya takut diambil orang lain"
"Lah kok ayah malah menyombongkan diri begitu sih" Haruto sedikit kesal dengan sikap sok keren ayahnya.
"Hehehehe . . . kalian gak ada rencana untuk cepat menikah?" tanya ayahnya lagi.
Haruto terkejut dan malu dengan pertanyaan ayahnya yang tiba tiba.
"Ayah kami masih kuliah loh" ucap Haruto malu.
"Loh gak apa apa dong, dulu ayah dan bunda juga menikah saat kami masih kuliah"
Haruto sudah terdiam dengan tingkah ayahnya. meski baru sadar dari komanya setelah bertahun tahun, ayahnya terlihat sangat segar.
"Kalau aku melamar Haruto dalam waktu dekat ini, om akan merestui hubungan kami?" tanya Jeongwoo bersemangat.
"Iya dong, makanya tadi om nanya kan" sahut ayah Haruto santai.
"Makasih om! bunda gimana?" tanya Jeongwoo meminta persetujuan bunda juga.
"Tentu saja bunda setuju, apalagi selama ini bunda lihat kamu benar benar tulus mencintai Haru"
"Makasih bunda" Jeongwoo sangat senang, karna perjalannya meminta restu dari orangtua Haruto ternyata selancar ini.
"Ntar dulu" sela ayah Haruto dingin.
Seketika Jeongwoo menjadi gugup, karna saat ini ayah Haruto menatapnya dengan tatapan datar tanpa tersenyum.
"Ayah kenapa? kenapa menatap Jeongwoo begitu?" tanya bunda yang gak suka melihat suaminya begitu.
"Kenapa kamu memanggilnya bunda, sedangkan aku dipanggil om. apa kamu gak mau akau menjadi mertuamu? kamu hanya menyukai bundanya Haru?"
"Ahh gak gitu om! Jeongwoo takut kalau om gak suka dipanggil ayah kek Haru, dikiranya nanti Jeongwoo gak sopan"
"Gak gak! mulai skarang panggil ayah juga kek Haru"
"Ah baiklah om . . ehh . . a . . yah hehehe"
Ayah Haruto pun tersenyum mendengarnya.
*
*
*
Jeongwoo sudah merencanakan soal lamarannya pada Haruto dengan ayah bundanya Haruto, tanpa sepengetahuan Haruto. Jeongwol juga sudah memberitahu kedua orangtuanya, dan ayah bundanya juga gak menentang. karna mereka tau kalau anaknya sudah memiliki penghasilan sendiri, dan bisa menghidupi pasangannya jika nanti mereka akan menikah.Jeongwoo mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan mereka nanti dibelakang Haruto, dengan dibantu bundanya Haruto dan bundanya Jeongwoo.
Jeongwoo berencana menikahi Haruto saat christmas nanti, supaya kesannya akan terus teringat. soal dia melamarnya, itu akan diadakannya saat anniversary hubungan mereka nanti. karna sebentar lagi adalah tanggal anniversary mereka, Jeongwoo ingin memakai momen itu untuk melamar Haruto.
Dengan harapan, lamarannya akan diterima Haruto nanti!!!
Bersambung.......
KAMU SEDANG MEMBACA
True or False ~ L.O.V.E ?
RomanceBerawal dari Haruto yang dikhianati oleh pacarnya, menjadikan dia tidak mempercayai akan adanya cinta sejati bahkan akibat sakit hati yang dialaminya membuat dirinya menjadi orang brengsek. Akankah dia kembali mempercayai bahwa memang benar ada cint...