BAB 28

221 31 0
                                    

Libur akhir semester pun akhirnya tiba, Haruto dan lainnya sudah merencanakan liburan yang menyenangkan. Haruto, Doyoung dan Hyunsuk sangat membara membahas perjalanan liburan yang akan mereka lakukan nanti. Jeongwoo dan lainnya hanya pasrah mendengarnya, karna nanti mereka juga akan terlibat dalam perjalanan liburan itu.

Saat pergi liburan, Haruto bertemu kembali dengan Junkyu. meski status mereka hanyalah mantan kekasih, tapi karna saling kenal Junkyu pun menegur Haruto.

Jeongwoo yang menyaksikan itu sedikit gak senang, apalagi dia sudah tau kalau orang yang lagi ada di depan mereka itu adalah mantan kekasihnya Haruto.

Mereka menyewa villa, dan villa yang mereka sewa berdekatan dengan villa yang disewa oleh Junkyu ama keluarganya.

Malam harinya, mereka keluar untuk makan malam. yang lainnya pergi duluan, sedang Jeongwoo menyusul mereka karna dia mengangkat telfon yang penting dari klien.

Begitu sampai di restoran, Jeongwoo melihat Haruto sedang duduk dan bercerita dengan Junkyu sambil ketawa ketawa. tentu saja melihat hal itu Jeongwoo sangat cemburu.

.
.
.

Jeongwoo mencium Haruto, dia melumat bibirnya dengan kasar lalu mencoba membuka baju Haruto. sadar akan apa yang ingin dilakukan Jeongwoo, Haruto mencoba memberontak, tapi percuma saja karna Jeongwoo jauh lebih kuat darinya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Haruto dengan suara serak karna menhaan tangisnya.

Jeongwoo tidak menjawabnya tapi semakin memperdalam ciumannya. tangannya hendak ingin dimasukan kedalam celana Haruto, tapi Haruto memberontak dan menangis lebih keras.

"Apa yang kamu lakukan? aku gak mau melakukannya. kenapa kamu harus memaksa begini?" Haruto berteriak sambil menangis.

Mendengar teriakan dan perkataan Haruto itu, Jeongwoo seakan tersadar dari mabuknya. dia berhenti mencium Haruto. kemudian dia melihat kondisi Haruto yang sangat berantakan karna menangis dan memberontak menolak akan apa yang ingin dilakukannya.

"Ah maaf, aku terlalu mabuk. kamu tidur aja dulu, aku mau keluar bentar cari angin" seru Jeongwoo merasa bersalah.

Saat Jeongwoo hendak beranjak dari kasur, Haruto menahan tangannya.

"Apa kamu marah????"

"Enggak. kamu tidur aja dulu, aku cuma mau mencari angin untuk sedikit memghilangkan rasa mabukku"

Kemudian Jeongwoo langsung beranjak dan keluar untuk mencari angin, Haruto terus menatap punggung Jeongwoo. dia bukannya tidak ingin melakukan itu dengan Jeongwoo, dia ingin melakukannya tapi dia gak mau melakukan itu disaat Jeongwoo tengah mabuk. karna dia gak mau keesokan harinya saat tersadar dari mabuknya Jeongwoo akan lupa dengan semua yang mereka lakukan.

Saat berada diluar villa, Jeongwoo menelfon Yoshi.

"Halo? kenapa Woo?" tanya Yoshi keheranan karna ditelfon tengah malam.

"Ada berapa kerjaan yang masih belum ku selesaikan?"

"Banyak sih, tapi bukannya kamu dah tolak karna alasan ingin fokus ke Haruto dulu kata kamu"

"Bawah aja semua ke ruang kerjaku di markas, aku akan pulang dan menyelesaikannya"

"Hah? kamu serius Woo?"

"Apa kamu pikir aku bercanda?" jawab Jeongwoo dengan nada dingin.

Meski sekarang Yoshi tidak melihat langsung wajahnya Jeongwoo, tapi dia sudah tau tatapan apa yang sedang Jeongwoo buat sekarang hanya dengan mendengar suaranya saja.

"Ah oke oke, aku akan antar semuanya ke ruang kerjamu. tapi ingat yah saat kamu nerima semua kerjaan ini, kamu pasti akan kesulitan punya waktu untuk Haruto"

True or False ~ L.O.V.E ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang