Chapter 6 - Trending

2.7K 178 1
                                    

Dentingan gelas berisi wine terdengar nyaring di sebuah meja berisikan enam orang. Bersama istri barunya, Aisha menikmati pesta tengah malamnya bersama teman-temannya di restoran berbintang lima miliknya.

“Aku sudah tidak sabar menunggu hari esok!” pekik Dean keras. Antusiasmenya patut diacungi jempol. “Aduh! Perutku sampai melilit.”

Emma menimpali dengan tawa renyah setelah meminum anggurnya. “Sabar. Eh, tapi aku juga tidak sabar melihat reaksi netizen.”

“Apalagi si manusia tak tahu diri itu!” tambah Dean berapi-api. “Mari buat dia malu!”

Cheers!”

Ia dan Emma saling bersulang.

Melihat teman-temannya tertawa, mau tidak mau membuat bibir seksi Aisha tertarik ke samping membentuk senyuman kecil. Tapi berbanding terbalik dengan Gratia. Kenapa istrinya begitu tegang.

“Ada apa?” tanyanya lembut. Hanya bisa didengar oleh Gratia yang duduk di sebelah kanannya.

Gratia menggeleng pelan, menyesap anggurnya sedikit.

Meski berusaha menutupinya, Aisha tahu pasti ada sesuatu yang mengusik benaknya. Maka dari itu ia menggenggam tangan kiri Gratia yang berada di bawah meja. “Tidak perlu cemas. Semua akan baik-baik saja. Aku sudah berjanji akan menjamin keselamatanmu.”

Gratia tersenyum kecil membalas senyum lembut Aisha.

Nasi sudah menjadi bubur. Kenapa setelah menikah, ia baru memikirkan ayah, ibu, Gerry dan semua kerabatnya. Bagaimana perasaan Belle saat tahu ia menikah sehari setelah perpisahan mereka.

“Kenapa? Gugup, ya?” Maura menyahut. Tersenyum geli. Wanita yang duduk bersama suaminya di depannya adalah teman SMA-nya Aisha. Mereka kembali berteman baik setelah lulus kuliah. “Wajar, kok. Namanya juga pengantin baru,” guraunya membuat wajah Gratia memanas dan merona merah.

Benar, apakah sepulang dari restoran, mereka akan melakukan itu?

Pikiran tersebut semakin membuat jantung Gratia berdebar kencang.

“Lihat wajahmu! Merah seperti tomat!” timpal Emma, langsung disambut tawa semua orang.

Gratia semakin menciut di samping Aisha.

“Hentikan. Kalian bikin dia takut,” ujar Aisha merangkul pundak Gratia mesra. Yang dirangkul langsung menegang. “Aku tidak ingin melakukannya dengan terburu-buru,” ia melanjutkan sambil menatap lekat mata coklat Gratia.

Apa ini artinya mereka benar-benar akan melakukan itu?

Baca selengkapnya di KaryaKarsa atau klik link di bio :)

She and Her Sexy CEO (KaryaKarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang