Chapter 13 - Wrong Catch

1.4K 85 0
                                    

Hari yang melelahkan.

Aisha baru pulang ke rumah setelah lima hari berada di Milan untuk mengikuti acara fashion show. Ia langsung menjatuhkan pantatnya di sofa begitu sampai di rumahnya yang nyaman. Lenguhan panjang menjadi bukti bahwa ia sangat lelah.

Gratia yang melihat kedatangan Aisha dari jauh, perlahan mendekat. Duduk di sampingnya tanpa mengeluarkan suara.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Aisha tanpa menatap. Namun kedua matanya terbuka lebar.

“Kesepian.”

“Yah ... resiko menikah dengan orang yang sibuk memang seperti ini,” tutur Aisha lembut seraya menoleh. “Kau harus siap merasa kesepian karena aku harus bekerja sepanjang hari.”

“Kau bukan hanya sibuk. Tapi juga super sibuk.”

Gratia sedikit mengeluh.

Aisha tertawa kecil. Menjadi pengusaha sekaligus model ternama terkadang membuatnya kelimpuhan. Ia harus merawat bisnisnya dan di saat yang bersamaan harus mengikuti peragaan busana di berbagai negara. Melalahkan, jika ia boleh jujur. Tapi bayaran yang diberikan sungguh menggiurkan.

Sekarang hidupnya kembali seperti biasanya. Bekerja, bekerja dan bekerja. Ia terpaksa harus meninggalkan Gratia di rumah bersama Clarissa.

“Kau sudah meminum vitaminmu?” tanya Aisha memperpanjang percakapan.

“Sudah.” Gratia menjawab singkat. “Bagaimana dengan prosesnya?”

Aisha menghela napas lelah. “Sudah sebulan aku bolak balik rumah sakit dan sampai sekarang belum ada hasilnya. Aku sampai lelah minum obat.”

Gratia memiringkan kepalanya. “Aku yakin selama sebulan ini kau lebih sering menghabiskan waktumu untuk bekerja daripada pergi ke rumah sakit.”

Aisha meringis. “Kau benar. Menurutmu Maura akan marah padaku?”

“Entahlah.”

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Ponsel Aisha berdering dan nama Maura muncul di layar. “Panjang umur sekali,” gumam Aisha menjawab panggilannya.

Gratia tertawa.

“Apa?” sapa Aisha dengan ogah-ogahan.

“Aku yakin kau pasti sudah sampai di rumah. Cepat datang ke rumah sakit. Ku tunggu secepatnya.”

“Tidak bisakah kita tunda dulu? Aku lelah sekali,” keluh Aisha menolak.

Terdengar helaan napas dari Maura. “Kau bisa istirahat nanti, masih ada banyak waktu. Lebih cepat lebih baik. Ini untuk masa depanmu.”

“Oke, oke. Aku ke sana sekarang.”

Aisha mematikan telepon dengan kesal.

“Kau mau ku temani?” Gratia menawarkan sambil menatap polos.

Aisha menatapnya sejenak sebelum mengangguk. “Boleh. Ayo.”

Baca selengkapnya chapter 13 sampai 16 di KaryaKarsa atau klik link di bio :)

She and Her Sexy CEO (KaryaKarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang