*AFTER YOU*
Senyum ku masih terbit hingga sore ini, penglihatan beberapa orang yang pasti mengira ku setres tidak mampu mengintimidasi ku. Melepas rindu dengan Abang tercinta yang berjanji menjemput ku di kampus sore hari ini.
Abang samudera (Massage)
"Dek udah di depan gerbang ni".Tanpa menunggu Andin ku langkahkan kedua kaki ku menuju gerbang, maklum manusia satu itu masih harus konsultasi dengan koas.
"Abang! Teriak ku dan langsung memeluknya erat". Dan anehnya aku terdiam beberapa saat karena tidak mendapatkan balasan dari Abang samudera. Ku lirik ke atas terlihat raut wajahnya datar
" Abang nggak kangen adek?"
"Ini rambut kenapa kaya kemoceng? Terus uang yang dari Abang sama ayah, nggak cukup ya untuk beli pakaian layak sampe kamu pake baju ukuran anak SD?" Dari suara bisa ku pastikan dia sedang mode keluar tanduk di atas kepala."Ini namanya tren bang, Abang nggak gaul" lanjut ku lalu masuk begitu saja ke mobil.
Saat ini cuaca kota Mataram sedang tidak bersahabat contoh nya saja hujan mengguyur sore ini.
Selepas abang samudera menjemput ku tadi, kami sekarang sedang berada di pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa barang dan rencananya aku akan mengeluarkan jurus untuk menghabiskan isi dompet Kaka ku yang baik hati ini..
"Berapa hari di sini bang?"
"3 hari" ucapnya sambil menarik ku ke sebuah toko yang sudah pasti pakaian muslim."Ini baru namanya baju dek tangan tertutup, kaki tertutup" di lemparnya baju tunik tersebut ke arahku, sedangkan tangan nya asik mengambil beberapa lembar pashmina bewarna.
"Emang kalo beda server mah susah" rancau ku mengikuti langkah orang yang hampir seharian ini mengomentari penampilan ku.
Kegiatan berbelanja kami telah selesai, begitu pula dengan penampilan ku yang secara mendadak berubah. Tunik, celana berbahan kain panjang serta juntaian pashmina tanpa di beri peniti sudah singah di atas kepala ku. Aku memang tidak masalah dengan penampilan ku selama ini, hanya saja biar tidak ribet.
"Makan yang banyak, ibu benar kalo kamu kurus sekarang".
"Mana ada sih bang, perasaan adek mah gini-gini aja dari dulu".
Aku memakan makanan ku, sedangkan bang samudera melangsungkan siraman kalbu untuk ku, maklum hampir setahun tidak pulang ke rumah, membuat dia menyadari banyak yang harus di nasehati kepada adik satu satunya ini. Tidak bisa ku pungkiri betapa bahagianya aku memiliki sosok Kaka yang begitu perhatian dan mengayomi seperti dia walaupun umur kami berbeda 10 tahun tapi abang samudera bisa menjelma menjadi Kaka, ayah, dan sekaligus teman jika di butuhkan.
" Ya ampun adek ini kok kamarnya berantakan banget sih, kamu tidur di genteng emang?". Aku hanya menyengir kuda mendengarkan ocehan bang samudera, maklum saja aku sudah menahannya di depan gerbang agar tidak masuk ke dalam kamar ku dan memintanya untuk langsung ke penginapan, tapi dia memaksa dengan alasan ingin membantu membawa belanjaan. Ya seperti inilah jadinya karena aku sering menginap di tempatnya Andin dan menjadikan kos ini terbengkalai beberapa hari dan malas juga berbenah sedikit.
"Yaudah lah bang, nanti di bersihkan deh Abang mending balik ke penginapan kasihan temannya nunggu" alibi ku.
30 menit sudah ku bersihkan kosan ini, cukup melelahkan benar kata abang samudera kamar ini jorok. Setelah membersihkan semua ini aku berencana tidur untuk mengistirahatkan tubuh.
*AFTER YOU*
SesiSafitriLiani

KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER YOU
Teen Fiction"Jangan pernah hadir jika hanya sebatas singgah, hati ku sudah kau curi setelah kau dapat kau pergi tanpa kembali" -Rasti. Memberikan kesempatan kepada laki-laki hanya sebuah kebohongan. Mereka akan pergi ketika sudah berhasil membuat wanitanya lul...