4. Perkara Mangga Muda

8 2 1
                                    

*AFTER YOU*

"Senyum dikit dong, Kitakan lagi cosplay jadi pasangan suami istri baru" ucapan Arga langsung di hadiahi tatapan tajam oleh Rasti yg berjalan di sampingnya.
Arga mendorong troli menuju tempat buah-buahan, sesekali dia melihat daftar belanjaan yang berada di handphone miliknya, sedangkan Rasti memperhatikan aktifitas Arga dengan tangan yang ia sedekapkan di dada.

"Aduh mangga mudahnya nggak ada ya!" Arga terlihat kebingungan.
"Eleh kek orang ngidam aja nyari mangga muda" ucap Rasti seraya memasukkan apel di dalam plastik.

"Ini titipan kak selen, bahaya ponakan aku ileran kalo nggak ketemu"

"Tenang ntar gampang, coba liat list yg lain aja kalo masalah mangga pas pulang aja" Rasti merebut handphone milik Arga untuk melihat list belanjaan.

Di luar dugaan Rasti sekarang sudah terlihat terbiasa dengan penampilannya, ia tak sungkan berjalan mendorong troli untuk mencari daging ataupun sayuran dan belanjaan Arga lainnya. Sedangkan Arga mengikuti dari belakang dan sesekali membantu Rasti untuk mengambil barang yang dibutuhkan dalam list.

"Deterjen cair + pengharum nya 2 pcs, agar-agar tolong dong ambil jangan bengong!" Bukan karena Rasti ingin mengerjai Arga, melainkan letak barang tersebut terlalu tinggi untuk wanita yang hanya memiliki tinggi 154 cm tersebut.

"Makanya ti jangan duduk, kan nggak kesampean ngambilnya" ucap Arga meledek Rasti.

Aktivitas belanja mereka hampir selesai, tidak hanya Arga yang berbelanja jadinya Rasti pun ikut belanja beberapa barang yang sudah ia rasa akan habis di kosannya, sekalian memanfaatkan rezeki anak kos di teraktir.

"yakin cuma itu ti?"
"Iya, nanti Lo miskin kebanyakan bayarin gue" ucapnya sambil berjalan menuju kasir.

Arga hanya santai memperhatikan Rasti yang berjalan di depannya, dalam hati dia merasa senang usaha pagi ini tidak sia-sia seperti hari biasanya.

"Rasti!"
Suara yang terdengar tidak asing di telinga itu terdengar lagi, Rasti menengok kebelakang ia sedikit kaget ketika melihat dua orang yang dulunya pernah menjadi sahabat dekatnya.

"Eh Kenzo, Winda" ucapnya sambil menggandeng lengan Arga di sampingnya.

"Apa kabar Rasti, lama banget kita nggak ketemu" Winda memeluk Rasti, terlihat bahwa Winda rindu kebersamaan mereka dulu. Sedangkan Rasti hanya terdiam dan sedikit terlintas kenangan mereka bertiga.

" Aku baik, sekarang Alhamdulillah sudah nikah, iya kan!" Ucapnya memberikan kode kepada Arga yang sedikit syok dengan ucapan Rasti di luar prediksi BMKG.

Sontak Kenzo dan Winda terlihat kaget dan tidak percaya, Rasti yang dulunya tidak terlihat ingin memiliki hubungan usai permasalahan mereka bertiga sewaktu SMA kini sudah menikah.

"Aku kaget ras, ternyata kamu sudah bisa mendapatkan cinta mu yang baru senang mendengarnya" ucap Winda sambil mengelus perutnya. Sedangkan Kenzo hanya terdiam dan sedikit menunduk.

"Iya Alhamdulillah kami baru menikah mba mas, doakan semoga istri saya juga cepat hamil kayak mba yang sepertinya sedang hamil ya?" Arga terlihat mendalami peran dan tak sungkan merangkul pundak Rasti.

"Iya mas, minta doanya semoga sehat sampai lahiran" Winda merespon ucapan Arga dengan senang hati.

"Eh iya sayang seperti kita kesiangan deh, kita pamit pulang ya Winda Kenzo takut mama mertua cariin kelamaan belanja hehe sampai ketemu lagi ya" ucap Rasti yang tidak ingin berlama-lama di situasi nostalgia mereka.

Setelah membayar belanjaan Rasti dan Arga bergegas langsung membawa belanjaan ke parkiran, sebenarnya Arga mengajak Rasti untuk sarapan tapi Rasti menolak ia lebih memilih sarapan di luar mall karena tidak ingin bertemu dengan kedua teman lamanya itu.

"Yakin nggak mau makan di dalam?" Arga melirik Rasti.
"Nggak deh, mood gue buruk lihat mereka berdua". Ucapnya yang langsung membuat sebelah alis mata Arga naik.
"Kamu mau Drive thru aja atau makan dimana gitu?" Penawaran Arga.
Akhirnya mereka memiliki untuk membeli makanan cepat saji yang memiliki huruf M di depannya.

...
"Kiri dikit, kiri!"
"Kehalang daun ni"
"Gue liatin dari bawah, diem aja"
"Bruk!"
Sebuah mangga muda yang sedari tadi mereka incar akhirnya jatuh juga, Rasti langsung saja mengambilnya dan memasukkan di dalam kantor kresek hitam. Mangga nya sangat besar dan masih muda. Sedangkan Arga yang sedang berada di atas pohon mangga yang ada di kosan Rasti terlihat sedang berusaha untuk turun kembali.

"Kenapa nggak beli aja si ti, turunnya bingung tau" ucapnya berusaha mencari pijakan aman dari pohon mangga.
"Selagi ada yang gratis ngapain beli, tadi juga nggak ada diem deh dari pada ponakan lu ileran!" Ucap Rasti sambil membawakan tangga bambu sebagai alat yang membantu Arga turun.

*AFTER YOU*
SesiSafitriLiani

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang