13. Masih Corona

2 1 1
                                        

*AFTER YOU*

Drtt..drtt..
Arga (Calling)
.....
Kenapa agar-agar?
.....
Dasar cowok
.....
Covid nggak boleh ketemu
....
Besok gue mau pulkam kayak nya, Lo ke sini ngambil laporan gue minta tolong.

10 menit kemudian Arga sudah sampai di depan gerbang kosan Rasti, di sana Rasti sudah menunggu dengan membawa tumpukan kertas yang akan di titipkan ke Arga.

"Agar-agar nitip ya jangan sampe rusak!" Di berikan nya kertas tersebut.

"Sebentar" Arga membuka pintu mobil penumpang nya, terlihat ia membawa buket bunga mawar ukuran medium.

"Ini untuk kamu" ucapnya tersenyum.

"Cute sih, tapi kayaknya anak SMA aja lu agar-agar" Rasti tertawa terbahak-bahak melihat bunga tersebut. Sesungguhnya itu merupakan bunga pertama nya, tapi ia terlalu gengsi untuk terpukau di depan Arga yang notabenenya orang yang menyukainya secara terang-terangan.

"Ini perjuangan kali sisa satu rebutan lagi" Arga menyederhanakan dirinya di depan mobil.

"Iya di terima, bagus ya terimakasih " ucap Rasti yang membuat Arga senang.

Arga mengacak rambut Rasti karena gemas dengan sifat Rasti yang terkadang menurut nya lucu kalau sedang marah.

"Rambut jangan keseringan di cat ti, bulan kemarin ijo sekarang coklat nanti rusak loh". Rasti memang kemarin menyempatkan diri ke salon untuk mengganti warna ujung rambutnya dengan merubah seluruh warna coklat agar terlihat cantik.

"Ini yang terakhir kali, lumayan cantik sih" ucapnya mengibaskan rambut barunya.

"Pamer banget".

"Mau tau nggak? Tadi gue dapat paket boneka lucu banget tapi nggak ada nama pengirim, ternyata gue punya pengagum rahasia gitu wkwk" ucapnya sambil tertawa. Arga yang melihatnya tidak terduga ternyata hadiah yang di berikan tanpa identitas darinya lebih terlihat manis di bandingkan bunga yang di beri secara langsung. Ia senang jika Rasti menyukai boneka itu, awalnya Arga ragu ingin membelikan boneka takutnya karena boneka Rasti terlalu banyak sehingga ia tidak ingin menambah koleksi lagi.

"Kenapa sih harus pulang ti, kan jauh nggak bisa ngejar kamu" Rasti merupakan wanita pertama yang Arga sukai, bisa dikatakan adalah cinta pertamanya karena Arga merupakan laki-laki yang terkesan cuek prihal asmara tapi berbeda dengan saat bersama Rasti, ia sangat menikmati setiap momen yang ada.

"Covid lagi tinggi jadi di suruh pulang, tapi belum tau sih di jemput kapan, Abang gue masih sibuk kerja soalnya". Jelas Rasti .

"Di sini aja aman kok" bujuk Arga.
"Hampir aja lupa, antar beli stok makanan dong, mager ni bawa motor". Tanpa menunggu keputusan Arga ia sudah duduk dengan rapih di kursi penumpang depan dan bersiap untuk belanja.

"Bilang aja kali mau jalan bareng aku" Raju Arga menjalankan mobilnya.

"Pake masker agar-agar angka covid tinggi awas aja nular".

Tempat mereka ingin belanja sebenarnya tidak jauh, tapi akibat Arga sengaja memilih jalan yang jauh sehingga sekarang mereka mampir di sebuah pom bensin untuk mengantarkan Rasti sholat magrib, walaupun Rasti baru mulai menjalankan kewajibannya sebagai muslim, ia selalu menyempatkan dirinya untuk sholat karena ibunya selalu mengingat melalui pesan singkat.

"Stop bentar gue sholat dulu, Lo nggak ikut?"

Arga hanya membalasnya tersenyum, dalam pikiran Rasti, Arga mungkin sedang malas untuk sholat sehingga ia langsung saja pergi meninggalkan Arga di parkiran.

"Tinggi banget temboknya " batin Arga. Arga pernah mendapatkan informasi bahwa Rasti seorang muslim namun iya kira bahwa itu adalah berita bohong karena ia mengira Rasti awalnya bukan seorang muslim dengan melihat gaya Rasti dan Andin yang bukan seorang muslim. Namun ia tetap suka dengan Rasti walaupun banyak perbedaan yang mereka miliki.

Setelah sholat di saf perempuan Rasti mengintip di saf laki-laki ia mengira kalau Arga mungkin saja berubah pikiran untuk sholat, namun ia tidak menemukan Arga di sana. Tiba di parkiran Rasti masuk ke dalam mobil.

"Gue kira lo di dalam tadi berubah pikiran wkwkw, lain kalo Lo harus sholat kata ibu gue dosa" . Arga hanya membalasnya dengan senyuman ia tidak ingin memberitahukan kepada Rasti mengenai keadaan sebenarnya.

*AFTER YOU*
SesiSafitriLiani

AFTER YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang