Hubungan antara Bram dan Anaya semakin memburuk dan hal itu telah sampai ke telinga Samuel. Sebagai sahabat sekaligus ipar ia jelas tidak akan membiarkan hubungan Bram dengan Adiknya berakhir menyedihkan seperti ini.Hingga akhirnya Samuel memiliki kesempatan yang tepat untuk menemui Bram yang kebetulan sedang makan siang di restoran yang sama dengannya.
Samuel menarik kursi didepan Bram tanpa izin langsung ia tempati membuat Bram yang sedang melahap makan siangnya mendongak menatap kearahnya.
"Pengacara kok nggak punya sopan santun." Sindirnya yang dibalas kedikan bahu oleh Samuel.
"Tumben sendirian biasanya jin lo selalu ikut." Jin yang dimaksud oleh Samuel adalah Adelia. Wanita cantik super model itu sama sekali tidak terlihat berarti di mata Samuel.
"Sibuk." Jawab Bram acuh. "Sibuk sama pasangan barunya? Kalau memang dia sudah punya pasangan kenapa dia harus menganggu hubungan Ali dan Prilly?" Tanya Samuel sengaja memancing reaksi Bram.
Bram meletakkan sendok dan garpu ditangannya lalu menatap Samuel dengan tatapan malas. "Selera makan gue langsung hilang karena lo bahas mereka."
Samuel tampak tidak terganggu dengan reaksi Bram karena ia tahu sahabatnya ini sedang menyembunyikan sesuatu. "Sebenarnya apa yang ngebuat lo tiba-tiba berubah seperti ini Bram? Lo cemburu Ali menikah? Lo suka sama Prilly? Atau jangan-jangan lo suka sama Ali?" Pertanyaan beruntun dari Samuel membuat Bram melotot kesal.
"Gila lo! Gue masih normal ya!" Marah Bram tak terima dengan tuduhan Samuel padanya.
"Terus? Kita sudah dewasa Bram seharusnya kalau ada yang bikin lo nggak nyaman lo cerita bukannya diam-diam cari sekutu, mana sekutu lo dari bangsa jin lagi." Dumel Samuel kembali menghina Adelia.
Tawa Bram terdengar geli, rasanya sudah lama sekali dia tidak tertawa lepas seperti ini. "Gue cinta sama Adelia."
"Bulshit! Gue tahu banget siapa lo Bram." Bantah Samuel yang kembali membuat tawa Bram terdengar namun kali ini bukan tawa kebahagiaan melainkan tawa penuh kemirisan dan Samuel semakin yakin jika ada sesuatu yang membuat Bram berubah seperti ini.
"Gue benci Ali bahagia!" Ucap Bram tiba-tiba. Tawanya sontak menghilang digantikan seringaian yang membuat Samuel waspada meskipun ekspresi wajah pengacara tampan itu tidak berubah sama sekali namun ia sedikit was-was melihat perubahan sahabatnya ini.
"Kenapa? Ali sahabat kita seharusnya kita bersyukur sahabat tersayang kita telah menemukan kebahagiaannya." Respon Samuel mulai santai, ia sudah menemukan celah untuk melawan Bram kalau-kalau temannya itu menyerangnya secara tiba-tiba.
Bram menggelengkan kepalanya. "Benar seperti yang Adelia katakan." Kening Samuel tampak berkerut. "Ali perusak! Dia merusak kebahagiaan Adelia, dulu dia merebut Adelia dari gue terus sekarang ketika Adelia kembali ia justru menikahi wanita lain."
"Lo nggak secinta itu sama Adelia sampai-sampai lo rela berkorban seperti ini. Jangan jadikan Adelia alasan dibalik tindakan jahat lo ini Bram!" Kembali argumen Bram terpatahkan karena kepintaran Samuel dalam menganalisa kondisi Bram sekarang.
Tawa Bram kembali terdengar. Samuel merasa jika laki-laki dihadapannya ini bukanlah Bram yang ia kenal. Bram benar-benar berubah menjadi sosok lain yang tidak ia kenal sama sekali.
"Bagaimana mungkin gue biarin orang yang udah ngebunuh orang tua gue bahagia." Tekan Bram dengan seringaian liciknya. "Ali harus menderita untuk menebus kesalahan orang tuanya." Lanjut Bram masih dengan seringaian liciknya.
Dan sekarang Samuel tahu jika perubahan Bram bukanlah tanpa sebab dan ia berjanji akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bram terlihat membuka tasnya lalu mengambil map yang ada disana. "Gue tahu lo nggak akan percaya gitu aja tanpa bukti." Bram melemparkan map itu ke hadapan Samuel. "Lo periksa dan cari tahu kebenarannya sebelum gue benar-benar ngehancurin Ali sahabat tersayang lo." Ujar Bram sebelum beranjak meninggalkan Samuel yang masih terpaku pada map ditangannya.
Perlahan Samuel membuka map itu untuk melihat bukti yang Bram katakan. Rasanya ia tidak percaya jika orang tua Ali yang membunuh orang tua Bram.
Dan mata Samuel seketika membola saat melihat foto yang ada didalam map. Disana terdapat banyak foto dimana orang tua Bram tergeletak setelah mengalami kecelakaan mobil dan yang membuat matanya terbelalak adalah plat mobil yang menabrak orang tua Bram adalah nomor legenda keluarga Nasution.
"Sialan! Apa maksud semua ini?"
*****
Ali mulai kehabisan akal untuk membujuk sang istri, nyaris 1 minggu Prilly mengabaikan dirinya. Bahkan istrinya itu sudah mengundurkan diri dari kantor Ayahnya dan semua itu karena ucapan Ali tempo hari.
Andre jelas marah besar namun ia tidak bisa berbuat banyak ketika Prilly sudah membuat keputusan. Sekarang Prilly sedang mencari pekerjaan lain, Prilly melakukan ini bukan karena kemarahannya semata melainkan untuk menyelamatkan harga dirinya. Ia memang mencintai suaminya tapi ia tidak akan membiarkan Ali menginjak harga dirinya.
"Sayang mau sampai kapan kamu kek gini sama Mas?" Ali nyaris menangis melihat istrinya yang begitu santai menonton televisi sedangkan dirinya nyaris gila memikirkan hubungan mereka yang semakin hari semakin buruk saja.
Prilly hanya melirik sekilas suaminya, ia masih belum memperlihatkan foto yang dikirimkan Bram kepadanya waktu itu, sehingga wajar jika Ali masih bertanya-tanya sampai sekarang.
"Mas minta maaf, Mas nggak maksud bentak kamu Yang." Ali meraih tangan istrinya lalu menangkupkan wajahnya disana. Yang membuat hatinya semakin sakit adalah ketika ia muntah Prilly masih memperhatikan dirinya namun ketika ia sehat seperti ini wanita itu sama sekali tidak menganggap dirinya dan Ali merasa dirinya adalah suami paling buruk didunia ini.
Prilly begitu menyayangi dirinya namun ia begitu tega membentak istrinya hanya karena kekesalannya yang tidak bisa menelan apapun pada hari itu.
"Maafin Mas." Mohon Ali lagi. Prilly bisa merasakan telapak tangannya basah karena air mata suaminya. "Kamu bahkan sampai resign dari kantor Papa berati luka yang aku kasih nggak main-main. Aku benar-benar menyesal Sayang." Kembali Ali mengiba dengan isakan tangisnya.
Senyum Prilly mendadak terbit, inilah yang dia mau. "Oke aku bakalan maafin kamu tapi ada syarat yang harus kamu penuhi."
Ali sontak mengangkat wajahnya menatap wajahnya menatap sang istri tak ia pedulikan saat ini wajahnya terlihat begitu mengerikan. Air mata dan cairan bening yang terus keluar dari lubang hidungnya.
"Apa syaratnya? Apapun syaratnya akan Mas penuhi asal kamu maafin Mas." Ujar Ali begitu menggebu-gebu.
Prilly tidak langsung menjawab, wanita itu terlihat meraih tisu lalu membersihkan wajah sang suami terlebih dahulu. Ali merasa begitu bahagia saat Prilly kembali memperhatikan dirinya. Rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan kebahagiaan yang seperti ini.
Selesai membersihkan wajah suaminya, Prilly beralih menangkupnya ia pandangi wajah tampan suaminya lama-lama lalu senyuman kecilnya terbit. "Aku ingin menjadi pemimpin utama pada usaha yang ingin kamu bangun bersama teman kamu."
Kening Ali tampak berkerut. "Maksudnya kamu ingin bekerja di perusahaan baru Mas?"
"Bukan hanya berkerja tapi memimpin." Koreksi Prilly yang membuat suaminya semakin bingung. Ia tidak sedang meragukan kemampuan istrinya hanya merasa aneh saja karena tiba-tiba Prilly menginginkan posisi utama padahal selama ini istrinya itu tampak begitu acuh pada perusahaan barunya yang ia bangun bersama Bram.
"Kenapa kamu keberatan?" Prilly bertanya sambil mengusap wajah suaminya. "Kalau kamu keberatan---"
"Enggak sama sekali Sayang!" Potong Ali cepat. "Mas akan serahin semuanya sama kamu." Ucapnya sambil memeluk tubuh istrinya. Ia benar-benar merindukan istrinya, Ali tidak peduli pada perusahaan barunya yang ia pedulikan hanya istrinya.
Persetan dengan Bram yang mungkin akan menolak keputusan ini, Ali sebagai pemegang saham utama jelas ia berhak mengambil keputusan apapun.
Prilly membalas dekapan sang suami namun tanpa Ali ketahui terlihat istrinya tersenyum culas.
"Selamat datang dalam permainan sesungguhnya Bram."
******
PO cerita hanya hanya berlaku sampai tanggal 10 ya. Yang mau ikut PO boleh list nama ke wa +62 821-6196-6480. Yang PO wajib sabar!
Cerita ini akan end di part 30- 3* versi Watt.Dan yang list PO hari ini bisa dapetin paketan promo juga. Jadi, jangan sampai ketinggalan yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss : After Wedding
RomanceLanjutan dari cerita MY BOSS, Insyaallah ceritanya gak kalah seru kok.. jadi langsung baca aja yaaa.. Jangan lupa vote dan komennya sayang-sayangku..