Bab 30

1.6K 170 25
                                    


Prilly keluar dari ruangan Dokter dengan senyuman yang begitu sumringah. Ditangannya terlihat amplop coklat berisi hal USG yang sengaja ia cetak untuk ia perlihatkan pada suaminya nanti.

Prilly sudah menyusun sebuah kejutan untuk suaminya nanti malam. Benar, Prilly akan memberikan suami sekaligus sahabat tercinta suaminya sebuah kejutan yang pasti tidak akan pernah mereka lupakan sepanjang hidupnya.

"Rasanya masih kayak mimpi Nak." Ujar Prilly sambil mengusap lembut perutnya. Usia kehamilan Prilly baru memasuki minggu ke lima sehingga perutnya masih belum terlalu terlihat perubahannya.

"Tante Prilly!"

Langkah Prilly sontak terhenti saat seorang anak kecil memanggil dirinya. Prilly menoleh ke belakang dan senyumannya sontak mengembang saat melihat Arka bocah tampan yang menemani dirinya di taman waktu itu sedang berlari kearahnya.

"Hai tampan." Balas Prilly begitu Arka tiba didepannya. Arka tersenyum lebar sambil merentangkan kedua tangannya. Prilly yang sudah tahu maksud Arka segera berjongkok dan membawa Arka ke dalam pelukannya.

"Kangen banget sama Tante." Ujar Arka setelah berpelukan dengan Prilly. Tawa Prilly terdengar geli, anak ini usianya masih begitu muda namun setiap ucapan yang keluar dari mulutnya sudah seperti orang tua saja.

"Tante juga kangen sama Arka." Balas Prilly sambil mengusap lembut punggung kecil Arka. "Oh ya kamu ngapain kesini? Sama siapa?" Prilly tidak menyadari jika ada orang lain yang sejak tadi memperhatikan interaksi antara dirinya dan Arka.

"Arka sama--"

"Lama tidak berjumpa Prilly."

Dan mata Prilly sontak melebar saat melihat sosok pria yang selama ini begitu dibenci olehnya. Pria yang sudah menghancurkan masa mudanya bahkan sampai ia dibuang oleh Ibunya sendiri.

Arjuna Prasetya. Bagaimana mungkin pria itu bisa tersenyum begitu lebar sambil menatap dirinya? Sudah lupakah pria itu atas luka yang pernah ia berikan pada Prilly dulu? Benar-benar brengsek.

Prilly segera beranjak melepaskan pelukannya pada Arka lalu berdiri tegak didepan pria yang baru ia ketahui adalah Ayah dari Arka.

"Papa! Ini Tante Prilly." Arka yang tidak tahu menahu perihal masalah dua orang dewasa itu justru tampak begitu bahagia memperkenalkan Prilly pada Ayahnya yang merupakan satu-satunya hamba Tuhan yang sangat dibenci oleh Prilly.

"Iya Papa tahu Nak." Arjuna mengusap lembut kepala putranya. Insiden yang menimpa dirinya hari ini ternyata membawa berkah begitu besar padanya. Ia kembali bertemu dengan wanita yang sangat ia cintai sejak dulu bahkan hingga sekarang.

"Arka, Tante pulang dulu ya." Prilly sengaja berpamitan pada Arka supaya laki-laki ini tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan dirinya.

Arjuna segera mendongak menatap Prilly. "Kenapa kamu terlihat buru-buru sekali Prilly. Kita bisa minum dulu di--"

"Maaf tuan Arjuna Prasetya--"

"Aku lebih menyukai panggilan kesayanganmu padaku. Pras." Potong Arjuna dengan tatapan sendunya.

Prilly tidak memberikan respon lebih selain melanjutkan perkataannya yang sempat dipotong oleh pria ini. "Saya sibuk dan terima kasih atas tawarannya. Permisi." Prilly segera berbalik meninggalkan Arjuna dan Arka yang menatap kepergian Prilly dengan pandangan berbeda.

Arka berniat memanggil Prilly kembali saat melihat Tante kesayangannya meninggalkan sesuatu di lantai rumah sakit.

"Tidak apa-apa Arka. Biar nanti Papa yang kasih ini sama Tante Prilly." Ujar Arjuna setelah melarang putranya memanggil Prilly kembali. Pria itu mengambil amplop kecil ditangan putranya lalu ia kantongi.

My Boss : After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang