Dobby mengusap kasar airmata nya
"Lo bener, gue harus bahagia, ibu juga harus bahagia. Tapi enggak buat laki-laki dan wanita iblis yang udah buat ibu gue bunuhdiri. Mereka gak boleh bahagia!"
Dobby berlari, ia tau kemana kini ia harus pergi...Dobby dengan amarah yg menggebu berlari menuju kediaman Rose, selingkuhan ayahnya yg sudah membuat ibunya buduhdiri.
Fyi Dobby tau siapa dan dimana rumah selingkuhan ayahnya, dobby pernah memergoki ayahnya yang sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita dipusat perbelanjaan ketika dobby dan junkyu mau membeli perlengkapan untuk camping disekolahnya. Awalnya dobby tidak menghiraukan keakraban sang ayah dengan wanita yang dobby tau adalah sekretaris pribadinya, namun saat dobby melihat ayahnya mengecup kening wanita tersebut, dobby meremat lengan junkyu dan hendak berjalan menuju kedua orang itu namun ditahan oleh junkyu. Junkyu bilang lebihbaik mereka ikuti saja kemana kedua orang itu akan pergi, tak disangka kedua orang itu berhenti dirumah minimalis berlantai dua, tidak kecil namun tidak juga besar. Dari situlah dobby tau rumah selingkuhan ayahnya.
Ok balik ke dobby yang menuju rumah rose
\/\/\/Setibanya diambang pintu betapa terkejutnya ia melihat sang ayah yg sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya. Dobby mematung dengan airmata yang entah sejak kapan mengalir begitu deras tak kalah deras dari hujan yg sedari tadi mengguyur kawasan perumahan itu..
"D-d-dobby" kecupan itu terhenti ketika ia melihat putranya yg tidak ia ketahui sejak kapan berada disitu..
Bunga mawar yg digenggam dobby jatuh bersamaan dengan airmata yg mengalir dipipinya.
Ia berjalan kearah sang putra dan mencoba menjelaskan namun dobby malah melangkah melewatinya menuju rose, dobby menggenggam tangan rose "selamat, kamu menang. Dan- terimakasih, berkatmu kini ibuku telah menemui tuhannya, aku yakin ia mendapatkan kebahagiaan yg lebih darimu dan juga laki-laki bajingan itu" ucap dobby sembari menyeka sisa airmata di wajahnya.Dobby berbalik dan tersenyum pada sang ayah "kamu hebat ayah, kamu berhasil mengukir luka dihidupku. Begitu indah luka itu terukir sampai rasanya kini hatiku ikut melebur dengan jasad ibu yg barusaja kemarin dikremasi."
"Oh ya rose, rupanya ini alasan kenapa ibuku tak melepaskan mawar ditangannya saat ia terjun dari rooftop. Ia ingin mawar itu menjadi saksi atas kematiannya, karna kaulah penyebab kematiannya!" lanjut dobby dengan sedikit teriakan diakhir kalimatnya, ia menatap tajam selingkuhan sang ayah, tubuhnya merosot lemas hingga berlutut dilantai diikuti ayahnya yang berjongkok dan mengusap lembut bahu dobby
"Lebihbaik kamu jangan ikut campur doyoung. Hiduplah dengan baik jika tidak ingin hidupmu berakhir seperti ibumu. Kita pergi honey" june menggenggam tangan rose dan melangkah keluar dari rumah tersebut.Dobby menangis sejadi-jadinya, ia tak menyangka jika ayahnya seperti itu padahal barusaja kemarin ibunya meninggal, dan sekarang ayahnya seolah tak peduli padanya. Tapi tangisan dobby seketika terhenti saat ia mendengar suara hantaman keras dilantai atas.
Dobby berlari menuju lantai atas hingga menemukan pintu kamar yg terbuka dan betapa terkejutnya ia mendapati seorang pria kecil yg terbaring lemah dengan darah mengalir dikepalanya..."So junghwan?" Dobby melihat nametag diseragam sekolah anak itu. Dobby mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang..
"Lo ke komplek ******** sekarang, gue butuh bantuan lo"
"Komplek ********? Itu bukannya rumah selingkuhan bokaplo?"
"Itu lo tau. Buruan ini urgent! Gue tunggu"
Dobby meletakan kembali ponselnya. Ia menghampiri tubuh anak kecil itu,
"Lo pasti anak simawar itukan? Mulai sekarang, hidup lo ada ditangan gue!"
Dobby mengusap lembut pipi anak tersebut, senyum smirk terukir diwajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses, Love and Hate
Fanfiction18+--Sepercik kisah tentang 'mawar' yang membawa luka. Ini bukan luka karna duri, ini adalah tentang Luka dan cinta yang telah menyatu. "Walau luka ini tidak akan pernah terobati namun ia berhasil menutupi luka ini dengan ketulusannya" dobby BXB. H...