A LITTLE STORY

111 13 0
                                    

Ini bukan lanjutan chapt sebelumnya ya,
Miska mau jelasin sedikit cerita dimasalalu
Enjoy















~~~~~~


























"Abang mau ikut ayah aja, gak mau sama bunda. Adek juga ikut abang kan?" Remaja berumur 14tahun itu berusaha membujuk adik dan ayahnya agar mereka tetap bersama meski tidak harus bersama sang bunda

"Adek mau ikut abang, tapi adek juga gak mau ninggalin bunda sendirian" sang adik yang masih berumur 12 tahun itu merengek, ia bingung harus bersama siapa. Ia hanya ingin mereka tetap bersama

"Junghwan ikut aku, kalo jeongwoo mau sama kamu ya bawa aja, tapi junghwan tetep sama aku!" Rose bersikukuh dengan perkataannya

"Kamu akan menyesal seumur hidup kamu rose! Tidak akan ada kebahagiaan dalam hidup kamu! Kelak junghwan pun akan menyadari siapa yang seharusnya ia pilih. Papa tunggu kamu dek, pintu rumah papa selalu terbuka buat kamu. Ayo bang kita pergi" jinan berjalan keluar rumah tanpa membawa apapun, tangannya hanya menggenggam erat tangan sang anak sulung

"Adekkk..... Ayo ikut abang aja dek hiks" jeongwoo berbalik pada sang adik yang masih setia memeluk bunda nya

"Adek hiks mau sama bunda, hiks ayo bunda kita ikut abang sama ayah hiks hiks"
"Maafin ayah dek, ku boleh dateng kapanpun kamu mau, ayo bang!"
"Adek jangan nangis kan ada bunda disini, bunda bakal bahagiain adek walau cuman sendiri" rose mengusap surai lembut sang anak bungsu























~~~~ 





"Saya mau jemput junghwan, kamu bebas mau menjalin hubungan dengan siapapun. Saya tidak akan membiarkan junghwan hidup bersama wanita ular seperti kamu"

"Junghwan anak aku, aku berhak untuk mengurus junghwan. Dipengadilan hak asuh junghwan juga ada di aku. Kamu tidak bisa membawa junghwan pergi"

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki terdengar
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan sosok pria berjas hitam dengan rambut tertata rapih berjalan mendekati rose
"Honey, ada urusan apa laki-laki ini menemui mu lagi? Apa dia mengusikmu?" Ucapan lelaki itu sangat lembut terhadap rose, tangannya yang mengusap lembut rambut panjang rose membuat siempu terhanyut.
Bagaimana dengan keadaan jinan? Dia mengepalkan tangannya disamping jas yang ia kenakan

"June kamu datang, emm tidak tidak, dia tidak mengusikku, dia hanya ingin bertemu dengan junghwan"

"Bukan hanya bertemu, saya akan membawa junghwan pergi bersama saya dan jeongwoo" ucap jinan tegas

"Calm down bro. Junghwan tidak bisa anda ambil begitu saja, keputusan pengadilan sudah jatuh pada rose. Anda pergi saja bersama anak anda yang satu lagi" june menjawab ucapan jinan dengan santai dan terkesan emmm ya gitu dehh bikin jinan kesal

"Saya tidak akan membiarkan anak saya hidup bersama wanita ular seperti rose, apalagi sekarang ditambah anda yang akan membuat hidup anak saya hancur!" Jinan sudah tidak bisa menahan amarahnya, jinan berkata cukup keras sampai terdengar ke kamar junghwan.
Junghwan sedang bersama jeongwoo dikamar, jeongwoo membujuk junghwan agar ikut bersamanya dan sang ayah, jeongwoo juga menceritakan alasan ayah dan bundanya harus berpisah,

"Dek, abang tau kamu masih kecil dan seharusnya kamu gak denger ini. Tapi abang harus jelasin ini niar kamu mau ikut sama abang dan ayah. Abang gamau adek menderita kalo sama bunda dan laki-laki itu" jengwoo duduk ditepi ranjang, ia terus membujuk adiknya agar luluh dan ikut bersamanya
Tapi nihil, junghwan lebih percaya pada cerita sang bunda dan menganggap jeongwoo dan ayahnya telah memfitnah bundanya.

Roses, Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang