---
Jihoon memarkirkan mobil dibasement apartement kekasihnya, ia lalu berjalan menaiki lift dan menekan tombol 7. lift terbuka, ia berjalan ke sebelah kiri dan menekan pin apart kekasihnya, baru ia membuka sedikit pintu itu wajahnya memerah, tangannys mengepal langsung saja ia membanting pintu dan masuk, ia melihat punggung kekasihnya disofa dengan kepala sedikit mendongak dan yang membuatnys tsk kalah kaget adalah kepala seseorang berada dibawah hyunsuk..
"Awww s-sakit hiks junghwan... hiks Pelan-pelan awww shh s-sakit wan hiks"
"LO NGAPAIN ANJ*NG!!!" Hyunsuk dan junghwan tersentak melihat jihoon yang berteriak lalu berjalan cepat dengan kilatan amarah dimatanya, ia menarik kerah junghwan lalu meninju tepat dipipinya hingga junghwan tersungkur.
"Jii udah, aww... Hiks.... kamu salahpaham hikss" hyunsuk mencoba berdiri untuk menghadang jihoon namun kakinya masih nyeri sehingga ia kembali terduduk dan terisak
"Lo apain pacar gue anj*ng!!" Jihoon tak mendengar hyunsuk, ia kembali menarik junghwan yang sudah tersungkur untuk kembali berdiri,
Bugh
Bugh"Jii udah pliss, hiks udah kasian junghwan hiks hiks" hyunsuk menangis sejadi-jadinya, ia takut jika jihoon sudah seperti ini, ia sedih ia merasa bersalah pada junghwan dengan semua yang terjadi saat ini, ia ingin melerai keduanya tapi tubuhnya sungguh lemas, kakinya bergetar tanganya pun bergetar kemudian menutup wajahnya
Jihoon mengalihkan atensinya kala mendengar isakan hyunsuk yang semakin menjadi, ia berjongkok didepan kekasihnya dan alangkah terkejutnya ia melihat kedua lutut kekasihnya terluka dengan sisa-sisa darah dicelananya,
"Hey sayang kamu kenapa? Kenapa kamu luka gini hm? Dia yang bikin kamu gini?" Jihoon menurunkan nada bicaranya melihat keadaan kekasihnya saat ini ia merasa bersalah
"Hiks junghwan cuma nganterin aku pulang, hiks d-dia bantu ngobatin luka aku soalnya buat berdiri aja aku susah hiks...hiks..."
"Sorry kak, gue gak ngapa-ngapain pacar lo. Dia luka karna nolongin gue, makanya gue ngerasa bertanggung jawab buat ngobatin luka dia. Maaf gue lancang udah nganterin dan masuk apart pacar lo" junghwan berdiri ia mengambil kotak p3k dan menyerahkannya pada jihoon, ia lalu memakai jaketnya kembali dan berjalan keluar "karna udah ada lo, gue pergi. Kak hyunsuk sorry banget soal kejadian hari ini. Aku janji ini gak bakal terjadi lagi. Aku pamit nyusulin dobby" (gue ke jihoon dan aku ke hyunsuk.. ya itu karna junghwan masih emosi sama jihoon dan ngerasa bersalah sama hyunsuk)
"Hiks Maaf ya wan, m-makasih juga hiks" ucap hyunsuk yang masih terisak lalu diangguki oleh junghwan dengan sedikit senyumnya sebelum keluar
Hyunsuk menatap jihoon dengan matanya masih berair dan bibir yang mengerucut "kamu jelasin sambil aku obatin luka kamu ok" jihoon mengusap lembut pipi kekasihnya lalu meraih obat untuk mengobati luka hyunsuk
Hyunsuk menjelaskan dari awal ia bertemu junghwan dihalte tadi pagi sampai kejadian kejadian yang membuat kesalahfahaman terjadi dengan sangat detil, jihoon mendengar itu menyimpan obat yang ia pegang lalu memeluk erats kekasihnya
"Aku minta maaf udah ikut salahpaham sama kamu dan junghwan, aku emosi denger kamu yang mendesah terus liat dia jongkok didepan kamu"
"Kamu pikir dia ngapain aku ji? Aku ga semurah itu sampe ngelakuin hal kotor sama oranglain apalagi diapart aku"
"Iya aku minta maaf yang, aku keburu emosi, lagian kenapa kamu ngedesah gitu hah?"
"Ngedesah apa? Junghwan ngobatin luka aku ya aku meringis karna perih bukan ngedesah astaga"
"Iya maaf yang maaf, nnti aku minta maaf deh sama junghwan,"
"Iya harus"
.------
Junghwan berlari menuju apartemen kekasihnya, ia menekan pin dengan tergesa lalu dengan cepat masuk kedalam. Ia mecari dobby, ia melihat dobby sedang terduduk dibalkon
"Dobby.." dobby menengok ketika mendengar suara junghwan. Ia berdiri dan berjalan melewati junghwan
Grep
Dengan cepat junghwan memeluk tubuh itu dari belakang, ia menelusupkan wajahnya dileher dobby. Hembusan nafasnya membuat dobby geli dan mencoba melepaskan namun tenaga junghwan tak sebanding dengannya
"Lepas eungh junghwan, engaphh" dobby sedikit mendesah pasalnya kini junghwan mulai mengecup lehernya dan mengeratkan pelukannya
Mendengar suara dobby, junghwan malah makin gencar mengecupi leher kekasihnya itu dengan sensual. Dobby menggelinjang ketika tangan junghwan masuk dan meraba perut terus keatas sampai memilin nipple nya
"Eunghh,,, jungh-wan geliiihhh ahhh" dobby berusaha mengatur nafasnya, tubuhnya meremang disetiap sentuhan junghwan.. junghwan membalikan tubuh dobby untuk menghadap kearahnya, mata yang sayu, pipi yang memerah, dan bibir yang sedikit terbuka membuat junghwan terpaku melihat pemandangan indah didepannya saat ini..
Tangan kanan junghwan menarik tengkuk dobby, menyatukan bibirnya dengan bibir sexy dobby, tangan kirinya memeluk posesif pinggang ramping dobby...
Dobby membulatkan mata nya ketika bibirnya dicium oleh bibir junghwan, lumatan lembut junghwan membuatnya terbuai dan perlahan menikmati ciuman itu. "Emmhhhh" desahan yang tertahan itu terdengar, dobby mengeratkan tangannya pada leher junghwan
Junghwan melepaskan pagutannya saat dirasa dobby mulai kehabisan oksigen, ia menatap wajah yang sangat sexy menurutnya saat ini, tangan dobby mengusap sudut bibir junghwan "kamu berantem? Kenapa sudut bibir kamu berdarah, pipi kamu memar wan. Siapa yang mukulin kamu?" Dobby mengusap seluruh muka junghwan, ia khawatir melihat wajah junghwan yang banyak memar.. tau gimana reaksi junghwan? Dia gapeduli yang pasti dia mau nuntasin dulu yang menurutnya harus dituntasin sekarang
"Nanti aku cerita, kita lanjut dulu, tanggung"
wajah junghwan turun ke leher dobby, ia mengecup, menjilat dan menghisap leher putih dobby hingga menyisakan kissmark disana."Engghh, jangHh-an junghwan ahh.. nnti keliatanhh enngghh"
Junghwan tak menggubris, ia terus mengecup dan menghisap hingga turun ke dada ia membuka kaos dobby, dobby mencoba menutupi area dadanya namun tangannya dicekal oleh junghwan
"Jangan ditutup, sayang ini indah banget by" wajah dobby memerah ia memalingkan wajahnya kesamping,"Akkhhh junghwan gelihh ahh jangh-an di hisap euunghhh" desahan dobby tak tertahan kala lidah junghwan bermain diarea nipple nya, ia mengumpati dirinya sendiri didalam hati. "Gila dobby, lo udah gila. Kenapa gue nikmatin ini ahhh. Gue gamau berhenti" bathin dobby
Junghwan mendongak melihat wajah sang kekasih, dobby begitu sexy saat ini, wajahnya penuh keringat padahal ia belum sampai setengahnya pikir junghwan. Dobby menutupi wajahnya, junghwan terkekeh melihat itu lalu diraihlah tangan dobby dan diletakkan dilehernya..
"Mau lanjut ga by?" Astaga junghwan ngapain nanyaaa aszhdklk
Dobby memalingkan wajahnya, sungguh dia sangat malu untuk sekedar menatap mata junghwan, namun seketika ia melotot ke arah junghwan. Kenapa? Ya karna junghwan dengan sengaja menggesek-gesek adiknya dibawahsana pada adik dobby yang sama-sama sudah menegang dibalik celana
"Jungh-wan stophh" dobby mencoba mendorong tubuh junghwan namun nihil ia sudah terlalu lemas apalagi badan junghwan sangat besar
"Lanjut ya by, tanggung adikku udah gabisa dikontrol" junghwan mengecup bibir ranum dobby, melumatnya dengan lembut menarik tengkuknya agar semakin dalam ciumannya
Tak ada penolakan dari dobby, dobby justru membalas setiap lumatan junghwan dengan membuka mulutnya dan membiarkan lidah junghwan bermain disana"Kak junkyu sorry, kayaknya gue beneran bakal jatuh sejatuh-jatuhnya sama junghwan, astaga gue gak tahan lagi" bathin dobby
~~~~to be continue
Aaaaa sorry sorry ini gak nge feel ya?
Aku sebenernya nyimpen ini di draft dari kapan gitu, cuman ga berani up karna rasanyaa kurang apa gitu
Komen yuk huhuuuu
.teu bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses, Love and Hate
Fanfiction18+--Sepercik kisah tentang 'mawar' yang membawa luka. Ini bukan luka karna duri, ini adalah tentang Luka dan cinta yang telah menyatu. "Walau luka ini tidak akan pernah terobati namun ia berhasil menutupi luka ini dengan ketulusannya" dobby BXB. H...