"KENMA!!! DIMANA KAU MELETAKKAN KAOS HITAMKU?!"
Kenma yang berada di dalam kamarnya mendesis pelan ketika mendengar suara teriakan Kuroo dari kamar sebelah. Bahkan terdengar suara gerasak-gerusuk dan berbagai macam barang yang berjatuhan.
Dan sesaat setelah dia mendengar suara itu tiba-tiba saja ada sebuah langkah kaki yang sangat cepat dan kuat menuju kearahnya.
"DI-MA-NA BA-JU-KU?!" Kuroo mengatakannya dengan tekanan ditiap ejaan.
Kenma mengangkat satu alisnya heran mendengar itu. Kenapa Kuroo bertanya padanya? Itu kan kaosnya sendiri. Dia yang mengenakannya. Dia yang mencucinya. Bahkan dia yang menaruhnya.
Kenapa dia malah bertanya kepada Kenma?
"Hah? Kenapa kau malah bertanya kepadaku? Itu kan kaosmu sendiri. Aku bahkan tidak pernah menyentuh kaosku!"
Kuroo melotot mendengar itu dan makin mendekat dengan Kenma hingga akhirnya dia berada tepat satu langkah lagi di hadapan Kenma.
"Apa maksudmu dengan tidak pernah menyentuhnya?! Kemarin lusa kau yang membereskan kamarku, kan?!"
Kenma menyipitkan matanya tak terima dengan itu. Kenapa dia harus repot-repot membereskan kamar Kuroo? Ayolah Kenma tidak sera-dia membereskannya.
Dia membereskannya.
BENAR-BENAR MEMBERESKANNYA.
Dan dia baru mengingat itu sekarang.
Kenma berhenti menyipitkan mata dan mencoba menenangkan dirinya. "Ya... Aku memang membereskannya tetapi aku tidak tahu dimana letak kaos yang kau maksud itu."
"BAGAIMANA MUNGKIN KAU TIDAK MENGETAHUINYA SEDANGKAN KAU YANG MEMBERESKANNYA!!!"
"Ya aku memang tidak tahu bodoh! Lagi pula kau hanya perlu mencari baju itu di lemarimu. Baju itu tidak akan pergi kemanapun!"
"Tetapi aku tidak menemukannya!"
"GUNAKAN MATAMU KETIKA MENCARI! BUKANNYA MALAH MENGGUNAKAN MULUTMU!" balas Kenma dengan berteriak.
Kuroo yang mendengar itu melotot kemudian menatapnya kesal. "Aku sudah melakukannya!"
"Lalu kenapa kau tidak menemukannya jika kau sudah melakukannya?!"
"Aku tidak tahu! Karena itu aku bertanya padamu!" Kuroo berkata sambil menarik baju belakang Kenma dan memaksanya agar Kenma ikut dengannya.
"Lebih baik kau saja yang mencarinya." Kuroo berkata sambil terus menyeret Kenma bangun dari tempat tidurnya hingga akhirnya tiba di kamarnya.
Kenma tentu saja misuh-misuh tak karuan akibat perlakuan Kuroo yang tidak sopan ini. Dia sudah berusaha melawan tetapi tidak berguna. Memang dasar, Kucing Hitam brengsek.
Kuroo melepaskan tarikannya ketika mereka telah tiba dikamar Kuroo. Kenma segera memperhatikan sekelilingnya dan matanya berkedut kesal dengan itu.
Kenma baru membersihkannya kemarin lusa.
DAN KAMAR INI TELAH KEMBALI SEPERTI SEDIA KALA HANYA KARENA SEBUAH KAOS HITAM!
Kenma tersenyum kesal. "Bisa kau jelaskan kenapa kamarmu berantakan seperti ini?"
"Hah? Kenapa? Tentu saja karena aku mencari kaos itu!"
Buggh
Kenma memukul Kuroo tepat sesaat Kuroo menjawab dengan enteng. "AKU BARU MEMBERESKANNYA KEMARIN LUSA DAN KAU TELAH MEMBUATNYA SEPERTI INI LAGI?! KAU GILA?!"
"HAH? AKU TIDAK GILA!" Kuroo berhenti berteriak kemudian menghela nafasnya. Dia sedikit lelah karena berteriak terus-terusan seperti ini.
"Lagi pula aku tidak memintamu membereskannya, ck." Kuroo berkata pelan sambil berjalan menjauh dari Kenma. Mencoba mencari lagi kaos hitamnya itu.
Ketika Kuroo ingin melangkah lebih jauh untuk meninggalkannya Kenma malah menarik baju belakangnya agar dia terhenti.
"Brengsek, kau harusnya berterimakasih! Bukannya malah berkata seperti itu! Apakah kau tidak sadar kau demam karena kondisi kamarmu yang berantakan ini?!" misuh Kenma sambil menatap Kuroo penuh amarah.
Bukannya takut, Kuroo malah menatapnya balik dengan tatapan yang sama sepertinya. "Hah? Apa maksudmu aku demam karena kondisi kanarku ini?! Aku demam karena kau memintaku untuk membelikanmu puding hujan-hujan waktu itu bodoh!"
"Mana mungkin karena hal itu! Lagi pula itu terjadi sudah lama!"
"Lalu mengapa kau berkata itu tidak mungkin hanya karena hal itu terjadi sudah lama?!"
Kenma melepaskan tangannya dari baju Kuroo kemudian berdecih pelan. "Jika itu karena kau membelikanku puding, seharusnya kau langsung sakit keesokan harinya bodoh!"
"Bisa jadi demamku ini tertunda!"
"TIDAK ADA DEMAM SEPERTI ITU!" Kenma berteriak kemudian terengah-engah berkat Kuroo.
"Lagi pula kau harus memperhatikan lingkunganmu bodoh! Bukannya malah menyalahkanku karena kau sakit!" Kenma berkata sambil berjalan kearah lemari Kuroo dan membukanya lebar-lebar.
Matanya berkedut kesal ketika menyaksikan lemari itu sudah kembali berantakan. Namun meskipun begitu dia tetap mencari baju yang Kuroo maksud.
"Kaos hitam seperti apa yang kau cari? Kau memiliki banyak kaos hitam." ucap Kenma tanpa mengalihkan fokusnya.
"Kaos hitam lengan pendeng yang berbahan cukup tipis."
"Bergambar?"
Kuroo menggeleng sambil memperhatikan Kenma. "Polos."
"Untuk apa dia mencari di lemari, aku sudah mencarinya berulang kali dan aku tidak menemukannya." Kuroo membatin sambil memperhatikan Kenma dengan tatapan remehnya.
Tak lama setelah ia membatin seperti itu tiba-tiba saja Kenma langsung berbalik dan melempar sebuah kaos kearah muka Kuroo.
"SUDAH KUBILANG CARI ITU PAKAI MATA, BUKAN PAKAI MULUT, KAN?!"