08.

762 109 0
                                    

Kenma telah meminum obatnya dan saat ini kesadarannya telah kembali seperti semula.

Tetapi, borgol itu masih terpasang rapih di tangan dan kakinya.

"BRENGSEK!! KENAPA KAU MEMBORGOLKU!!" Kenma memekik kencang ketika menyadari tangan dan kakinya tidak bisa bergerak bebas.

Sementara Kuroo malah menghela nafas lega dan terduduk di trotoar melihat reaksi Kenma yang menurutnya sudah kembali seperti semula.

"Kuroo! Cepat lepaskan borgol ini!"

Kuroo menatapnya dengan tatapan kesal bercampur dengan marah. Bisa-bisanya dia memerintah seperti itu setelah membuat Kuroo kerepotan bukan main seperti ini.

"Diamlah! Aku sedang lelah bodoh!" balas Kuroo sambil mendongakkan kepalanya, menatap langit malam yang kosong melompong itu.

Ada rasa lega di dalam hatinya karena dia berhasil melawan hasratnya untuk tidak menerkam Kenma. Kuroo rasa dia harus berbangga diri saat ini.

Kenma yang menyaksikan Kuroo sedang mendongakkan kepalanya malah melemparakan tatapan herannya.

"Hah? Apa maksudmu kau sedang lelah? Kau bahkan tidak melakukan apapun!"

Dahi Kuroo berkerut tak suka mendengar itu. Perlahan dia berhenti mendongak dan menatap Kenma dengan tatapan tak sukanya.

"Aku tidak melakukan apapun katamu?! Sial, apakah kau tidak sadar bahwa kau merepotkanku karena kau heat di tengah-tengah pelelangan itu?!" balas Kuroo tak terima.

"Aku bahkan sampai meninggalkan pelelangan itu hanya karena kau sedang heat, bodoh." Kuroo melanjutkan perkataannya, tetapi kali ini dengan suara yang pelan.

"Maaf karena sudah merepotkanmu!" Kenma meminta maaf, tetapi tidak terdengar ikhlas dan tulus. Ini hanyalah permintaan maaf yang terpaksa karena Kenma merasa bahwa dirinya tidaklah salah.

"Tapi ini terjadi karena kau! Kau menerima misi ini seenak jidatmu dan tidak membiarkanku bersiap sepenuhnya!" Kenma melanjutkan perkataannya. Masih menolak fakta bahwa dia telah merepotkan Kuroo.

Kuroo mengepalkan tangan kanannya kuat-kuat saat ini. Senyum kesal terlihat jelas di wajahnya karena perkataan Kenma.

Apa katanya?

Dia bilang ini terjadi karenanya?

Oh ayolah, Kuroo hanya menerima misi ini kenapa dia mengatakan itu?!

"Jika saja kau tidak menerimanya, aku tidak mungkin heat di tengah misi, bodoh."

Tiba-tiba saja kekesalan Kuroo menghilang karena gumaman pelan Kenma. Semua terasa tersusun rapih diotaknya.

Dia tadinya heran, kenapa Kenma marah karena dia menerima misi ini tanpa meminta persetujuannya terlebih dahulu.

Tetapi ternyata...

Itu karena Kenma kehabisan obat, ya?

Kuroo menghela nafas kemudian merongoh saku bajunya dan mengeluarkan kunci kecil dan mulai membuka borgol yang terpasang di tangan dan kaki Kenma.

"Maaf." Kuroo bergumam pelan sambil membuka borgol itu.

Sementara Kenma hanya diam ketika mendengarnya meminta maaf.

Klek

Borgol itu terlepas dari tangan dan kakinya. Ketika itu terlepas, Kenma segera membenarkan bajunya. Memasang kembali kancing bajunya yang terbuka itu.

Setelah selesai membenarkan pakaiannya Kenma segera turun dari mobil kemudian menatap Kuroo. Tatapannya kali ini sedikit lembut, tidak seperti biasanya yang selalu menatap kesal partner-nya itu.

Perlahan Kenma menggerakkan tangan kanannya mendekat kepada Kuroo. Tangannya yang mulus itu sedikit gemetar saat ini.

Sementara Kuroo hanya diam menyaksikan Kenma yang menggerakkan tangan kearahnya. Dia tidak berharap lebih akan hal ini.

Dia tahu, Kenma seperti apa. Mengingat dia sudah bersama Kenma 2 tahun lamanya. Dia mengenal Kenma.

Tangan Kenma terhenti di dada kiri Kuroo kemudian mendorongnya pelan. Tetapi mampu membuat Kuroo sedikit kehilangan keseimbangan.

"Terimakasih."

Angin berhembus kencang bersamaan dengan Kenma yang mengatakan itu dengan pelan.

Perlahan tangannya terjatuh bebas dan Kenma mulai melanjutkan langkahnya. Menuju kursi kemudi.

"Aku yang akan mengemudi." tanpa menunggu persetujuan Kuroo dia segera memasuki mobil itu.

Sementara Kuroo malah diam, membeku, tidak bergerak sedikit pun. Mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

Kuroo yakin Kenma tidak akan mengatakan terimakasih padanya.

Tetapi.

Kenapa dia mengatakannya?

Kuroo tersenyum tipis dan berjalan memasuki mobil. "Kurasa ada yang salah dengannya."

Kuroo rasa, dia belum mengenal Kenma sepenuhnya.

Partner • Kuroken[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang