"Jadi apakah aku benar-benar hanya harus menunggu di sini?" Kuroo bertanya dari seberang. Terdengar jelas nada heran sekaligus tak yakin di suaranya.
Kenma mengangguk mendengar itu. "Ya, tentu. Kau hanya perlu diam di sana kemudian tunggu orang itu lewat. Ketika dia lewat kau bisa menembaknya."
"Tetapi jangan sampai mati."
Ceklek
Kenma membuka pintu ruang bawah tanah itu kemudian menatapnya sambil menganggukkan kepalanya. Dia menaiki tangga yang menghubungkan langsung ke tangki minyak itu.
"Kau sudah memperingati itu berkali-kali dan aku mulai muak mendengarnya." Kuroo berkata dengan nada jengahnya.
"Kau tipe orang yang tidak mendengarkan perkataan orang lain bodoh. Karena itu aku mengatakannya berulang kali." balas Kenma dengan nada kesalnya.
Kenma sudah berada di anak tangga yang paling atas. Dia menatap tangki minyak yang tadi sudah ia isi dengan air dan beberapa ikan piranha itu dengan tatapan datarnya.
"Kuroo, aku sedikit ragu apakah orang itu akan benar-benar terbunuh. Bagaimana jika nanti kau ikut masuk kedalam tangki itu?" tanya Kenma tanpa mengalihkan pandangannya dari tangki itu.
"Brengsek, kau ingin membuatku mati, ya?!"
Kenma membalikkan badannya. "Tidak, aku hanya ingin kau memastikannya. Mana mungkin aku berniat membunuh partner-ku sendiri." Kenma berkata dengan nada ogah-ogahannya.
Sementara Kuroo yang mendengar itu malah misuh-misuh sebal berkat Kenma yang berkata seperti itu.
"Tetapi kau seolah ingin membunuhku!"
"Kaunya saja yang berprasangka buruk denganku." Kenma berjalan menuruni tangga itu dengan santai kemudian menuju salah satu pintu yang ada di sana.
"Bagaimana jika aku mengujinya terlebih dahulu?"
"Mengujinya?"
Kenma mengangguk. "Ya, jika aku tidak salah ingat di lantai satu ada lima orang penjaga, kan?"
Kuroo tertawa ringan mendengar pertanyaan Kenma. "Apakah kau sebegitu tidak yakinnya sehingga ingin menyerahkan dirimu kepada penjaga?"
"Hah? Apa maksudmu? Tentu saja aku akan menyeret para penjaga itu ke dalam tangki, mana mungkin aku menyerahkan diriku."
"Jangan bercanda, kau bahkan tidak memegang pistol saat ini."
"Para penjaga itu mempunyainya, kan? Kurasa mereka tidak keberatan jika aku meminjam satu dari mereka." Kenma berkata kemudian menekan earphone-nya dan tepat setelah itu dia tidak mendengar suara Kuroo lagi.
Kenma membuka pintu itu dan menuju ke lantai satu. "Sebenarnya aku enggan melakukan ini." Kenma menggumam pelan.
"Tetapi aku percaya bahwa Kuroo tidak percaya padaku." Kenma berkata sambil menyeringai tipis dan melangkah dengan santai menuju ke lantai satu.
~
Kuroo berdecih sebal ketika Kenma memutuskan sambungan mereka. Dia segera keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju lantai satu.
"Tidak bisakah dia diam saja dan lakukan sesuai rencana?! Dia sangat menyebalkan ketika tiba-tiba keluar dari jalur yang sudah di tetapkan."
Dor
Kuroo menembak salah satu penjaga yang ada di sana. Dan hal itu membuat seluruh penjaga yang ada di lantai itu datang dan mengerumuninya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340918745-288-k39716.jpg)