36

755 54 0
                                    

Orang berhoodie hitam itu segera menghindari dari hajaran Viano lalu ia berlari dari belakang tenda Ella dan menuju arah hutan, Callie pun mencoba berlari namun baru juga beberapa langkah ia sudah jatuh.

" aduhh sial banget dah gw " Ucap Callie yang mencoba berdiri.

Bagas yang melihat temannya jatuh segera menghampiri Callie dan membantu nya untuk berdiri.

" udahlah kell mendingan lo tidur sono biar si orang Hoodie hitam itu urusan kita " Ucap Bagas yang membuat Callie merasa tak enak.

" sorry ya gw jadi ngerepotin lo semua " Ucap Callie yang tak tau harus berbuat seperti apa lagi ke teman-temannya.

" santai aja kali, kita tuh kayak baru bantu beberapa cuyy lagian lo lebih banyak bantuin kita " Ucap Bagas yang membuat Callie tersenyum.

Callie pun berpamitan lalu ia pergi ke tempat kesehatan dari sekolahnya. Disitu kaki Callie di coba untuk dipijat menggunakan minyak agar Callie besok sudah dapat untuk beraktivitas dengan lancar tanpa menggunakan Trekking Pole. Teriakan demi teriakan ia keluarkan dari mulutnya karena itu benar benar menyakitkan baginya. Setelah selesai Callie dihantarkan balik oleh Indira.
Callie pun kini berbaring dan bersiap siap untuk tidur. Indira pun keluar dari tenda Callie. Setelah itu Callie langsung tidur. Viano pun kini kembali sambil membawa seseorang yang tangannya ia ikat dengan tali.

" ini nih pelakunya " Ucap Viano yang langsung membuka Hoodie hitam dan Masker hitam bergaris-garis kuning abstrak itu.

" Raka! " Ucap Bagas yang tak bisa percaya dengan orang yang dibalik kejahatan itu.

Dari kejauhan terdapat seseorang yang sedang memperhatikan Raka. Raut wajah Raka benar benar seperti sangat kacau.

" sorry ya Raka... kita berdua emang ga ikhlas kalau Callie punya pacar baru, yaitu Ella tapi dengan cara lo yang ingin membunuh Ella, maaf.. kali ini gw ga bisa ngedukung cara lo " Ucap seseorang yang tentunya bisa kita ketahui dengan gampang.

Dia adalah Galen. Mantan Callie yang benar benar Callie banggakan saat ia masih menjalin hubungan asmara dengan dirinya. Galen pun kini tersenyum lalu berbalik badan dan pergi dari situ.

***

Keesokan harinya Callie terbangun lebih awal, ia terbangun pukul 05.12 . Ia pun segera berdiri dan berjalan keluar dari tendanya dan segera melakukan pemanasan badan. Setelah selesai pemanasan badan ia pun kini berlari di tempat tiba-tiba ia baru merasakan sesuatu. Ia pun menghentikan lari di tempat itu dan segera melihat ke arah kakinya lalu mencoba untuk berjalan ditempat dan berlari di tempat bergantian. Setelah melihat itu ia langsung melompat kegirangan.

" Yey! gw udah bisa jalan sama lari lagi!! " Ucap Callie yang kesenangan sampai sampai ia lupa ini masih jam berapa.

Callie pun langsung memendam kesenangan nya itu karena ia baru teringat kalau yang lain masih pada tidur. Ia pun kini berjalan ke tenda para rekan-rekan OSIS.

" weh, weh bangun lo pada cepet bangun cuyy " Ucap Callie sambil menepuk punggung para OSIS.

Indira dan Lyn yangy terusik pun segera bangun dan menatap siapa yang membangun kan mereka. Indira terkaget karena Callie sudah bisa berdiri.

" lo udah bisa berdiri?! keren banget wehh!! " Ucap Indira tanpa terdengar suara sedikit pun.

Namun dari gerak mulut Indira, Callie sudah mengetahui apa yang ingin dibicarakan oleh Indira. Indira dan Lyn pun kini langsung keluar dari tenda dan segera melakukan pemanasan. Begitupun dengan yang lainnya yang baru menyusul, Callie pun kini segera menuju tenda Ella. Disana terdapat Bagas dan Viano yang sedang tertidur. Callie pun segera menepuk-nepuk punggung mereka.
Diantara mereka berdua Bagas lah orang yang pertama terbangun.

Gabriela Abigail [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang