Gabriela Abigail [End]

38

" Wah udah mau tunangan aja padahal baru juga nyampe di Indonesia "

" yaa begitulah Lyn.. "

" Tapi dia emang mau atau dipaksa sama lo, ya bukan maksud ape-ape ye tapi tampang lo yang kek monyet gitu apa yang harus dibanggakan "

" bangke lo "

" Becanda gw mah bang, kapan rencananya? "

" lusa sih Lyn soalnya calon
tunangan gw lagi mendaki gunung "

" Ohhh begitu, gw di undang ga nih? "

" ya diundang lah lo kan bagian keluarga besar kita "

" Bener juga, yaudah deh gw matiin telfonnya yaa "

" okee "

Telfon itu pun dimatikan oleh Lyn. Lyn tak menyangka sepupunya yang sering ia ledek waktu kecil dengan sebutan 'titan' kini sudah mau tunangan dan akan bersiap-siap untuk menjalani kehidupan nya nanti bersama pasangannya. Callie yang baru sampai langsung memegang pundak Lyn.

" EH BALON MELETUP SATU DUA TIGA! " Ucap Lyn yang terkaget.

Callie yang kecapean itu langsung tertawa dengan nafas yang memburu parah. Lyn pun memukul lengan Callie. Callie pun berhenti tertawa dan segera menatap Lyn.

" lo ngapain berdiri terus bengong gitu dah " Ucap Callie yang kebingungan dengan tingkah Lyn.

" sepupu gw si titan udah mau tunangan nanti lusa " Ucap Lyn yang membuat Callie memikirkan siapa sepupu yang dimaksud oleh Lyn.

" Dek Denis? "

" bukan "

" Dek Malvin? "

" bukan weh "

" Bang Firman? "

" itu dia " Ucap Lyn yang membuat Callie mengangguk.

" berarti besok setelah selesai dari event pendakian gunung, lo langsung mau nyari kebaya kah? " Tanya Callie yang membuat Lyn mengangguk.

" ya kira kira begitulah Kell, gw bingung nyari kebaya nya bareng siapa " Ucap Lyn yang membuat Callie terpikirkan seseorang.

" sama Michio aja cuyy " Ucap Callie yang membuat wajah Lyn mulai memerah.

" mana mungkin dia mau, dia kan sibuk sama tugas nya. " Ucap Lyn yang membuat Callie menatap ke suatu arah.

Callie memberi kode ke seseorang. Seseorang itu tersenyum lalu melangkah mendekat ke arah Lyn dan Callie.

" aku mau bersedia aja kalau kak butuh aku " Ucap lelaki itu yang membuat Lyn terkejut lalu membalikkan badannya dan menatap siapa yang berbicara itu.

" Michio..? " Ucap Lyn yang tak percaya dengan akal akalan ini.

Callie yang melihat hal itu pun tersenyum. Tangan Michio seperti mengajak tos sebelum Callie pergi ia melakukan tos dulu dengan Michio lalu ia perlahan-lahan berjalan meninggalkan mereka. Lyn yang melihat kepergian Callie benar benar bingung harus melakukan apapun.

" b-bukan nya kamu ada tugas ya? " Ucap Lyn yang tau kalau adek kelasnya dapat tugas yang lumayan banyak.

" emang tapi kalau soal kak Lyn, aku ga mungkin nolak " Ucap Michio yang membuat Lyn benar benar salting berat namun ia berusaha menahannya.

Suasana kembali canggung. Hanya Michio yang berani menatap Lyn sedangkan Lyn sedang bingung mencari topik obrolan.

" btw kak Lyn aku mau ngomong sesuatu boleh? " Tanya Michio yang membuat Lyn menatap lawan bicaranya.