19[]

5.1K 250 0
                                    

       Typo masih bertebaran gessss

               Happy Reading semua


Seusai tadi Kelly dan Meka menjenguk Revanya

Mereka berpamitan pulang karena sudah larut dan besok masih sekolah

Galen menyuruh Regan dan Hazel yang mengantar mereka,karena saat berangkat ke sini juga mereka datang bersama Regan dan Hazel

Sekarang Galen masih berada di rumah sakit dan duduk di sisi brankar Revanya

Malam adalah waktunya untuk menjaga Revanya sedangkan pagi lebih ke Revan

Sebenarnya keduanya bisa kapanpun untuk menjaga Revanya

Tapi mereka hanya mengatur waktu saja agar juga bisa menyambi untuk menyelidiki kasus penembakan Revanya

Kali ini Galen benar benar terlihat kusut dan berantakan

Padahal tadi saat masih ada Kelly dan Meka ia masih baik baik saja

Kan sudah di bilang kalau ia akan lemah jika di hadapkan oleh Revanya

Tapi setidaknya ia mampu untuk menahan agar ia tidak menangis

Ia tidak ingin terlihat cengeng di depan Revanya walaupun Revanya tidak melihat nya

Ia menggenggam tangan Revanya erat sembari menundukkan kepalanya

Yang ia inginkan hanya satu
Revanya sadar dari kritisnya

Tiba tiba ia merasa ada yang mengusap kepala nya pelan

Galen masih diam dengan pikiran yang terlintas di otaknya
Perlahan ia mengangkat kepalanya untuk mendongak kan nya

Ternyata Revanya yang terlihat berusaha membuka matanya dan tangan nya yang digerakkan untuk mengusap puncak kepala Galen

Terkejut,senang,terharu itu lah perasaan Galen sekarang yang tercampur aduk menjadi satu

Ia langsung bangkit memencet tombol yang berada di samping brankar untuk memangil dokter atau perawat

Selang beberapa menit akhirnya dokter  dan perawat masuk untuk menangani Revanya

Dokter melakukan pemeriksaan kepada Revanya

Sementara Galen di sisi kiri brankar dan terus mengelus punggung tangan Revanya

"Nona Revanya berhasil melalui masa kritisnya"ujar Dokter setelah memeriksa Revanya

Galen menghela nafas lega dan tak henti hentinya mengucapkan syukur dalam hatinya

"Tapi keadaan nona Revanya masih belum sepenuhnya pulih,jadi masih perlu dirawat beberapa hari lagi"Ujar Dokter lagi

Galen hanya mengangguk kan kepalanya

"Kalau begitu saya permisi dulu"Dokter dan perawat keluar dari ruang ICU meninggalkan Galen dan Revanya

"Galen.."lirih Revanya berusaha memanggilnya

Galen sontak langsung menoleh dan duduk di sisi brankar Revanya

"Udah jangan dipaksa in ngomong dulu, istirahat dulu ya"tutur Galen yang melihat Revanya masih begitu lemas

"Minum dulu ya"Galen membantu Revanya duduk lalu mengambil gelas yang berisi air putih di atas meja dan membantu Revanya untuk minum

Revanya minum perlahan lalu ia duduk sembari bersandar

"Gimana?ada yang sakit?atau pusing kepala nya-"belum sempat Galen menyelesaikan pertanyaannya

"Cerewet"potong Revanya tidak ketus,nadanya seperti candaan

ANTAGONIS MANJA!(Transmigration)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang